Pemeriksaan eosinofil dan neutrofil sputum. Karakteristik subyek menurut jenis kelamin Karakteristik subyek menurut umur

commit to user 52 52 Hari ke-15 selesai perlakuan subyek kembali diperiksa jumlah eosinofil dan neutrofil induksi sputum serta VEP 1 . K. TEKNIK PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan eosinofil dan neutrofil sputum.

Pemeriksaan eosinofil dan neutrofil sputum dilakukan di laboratorium klinik yang tersertifikasi, dilakukan oleh petugas analis kesehatan sepengetahuan peneliti serta dibawah tanggung jawab dokter spesialis patologi klinik. Pemeriksaan menggunakan metode Romanowsky dengan tatacara sebagai berikut: Sampel sputum diambil dengan cara batuk setelah diinduksi dengan nebulisasi larutan salin hipertonik 3. Spesimen ± 1cc dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah terisi NaCl dengan perbandingan NaCl : spesimen= 4:1. Tabung berisi spesimen dan NaCl disentrifuge ± 10-15 mnt. Supernatan diambil dengan pipet, kemudia dibuat sediaan hapus pada obyek gelas. Fiksasi dengan metanol absolut, biarkan kering di udara. Sediaan ditetesi dengan larutan giemsa 10 sampai menutupi seluruh permukaan, biarkan selama 5 - 10 menit. Bilas dengan air mengalir perlahan-lahan, larutan giemsa tidak boleh dibuang terlebih dahulu, tetapi harus dihanyutkan dengan air. Sediaan dikeringkan. commit to user 53 53 Penghitungan eosinofil dan neutrofil memakai cara manual menggunakan mikroskop. Mencatat hasil.

2. Pemeriksaan nilai VEP

1 Pemeriksaan nilai VEP 1 dilakukan dengan tatacara sebagai berikut: a Bahan dan alat Spirometer merk Fukuda sangyo tipe ST-75. Mouth piece sekali pakai. Tabel nilai standar faal paru Pneumobile Project Indonesia. b Persiapan pasien Pasien disarankan tidak makan terlalu kenyang sebelum pemeriksaan. Berpakaian tidak terlalu ketat. Penggunaan bronkodilator terakhir minimal 8 jam sebelum pemeriksa- an. c Langkah-langkah pemeriksaan Tinggi badan dan umur pasien dicatat kemudian ditentukan besar nilai dugaan berdasarkan nilai standar faal paru Pneumobile Project Indonesia. Posisi pasien sebaiknya berdiri. on lat. Masukkan data pasien nomor registrasi, nama, umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, ras, dan status merokok, dengan terlebih dulu menekan tombol patient data . commit to user 54 54 Tekan menu kemudian pilih tombol FVC untuk pemeriksaan kapasitas vital paksa KVP, VEP 1 , dan arus puncak ekspirasi APE, Tekan tombol start setelah pasien memasukan mouth piece , kemudian pasien disuruh menarik napas maksimal dengan cepat kemudian sesegera mungkin udara dikeluarkan melalui mouth piece dengan tenaga maksimal hingga udara dapat dikeluarkan sebanyak- banyaknya. Tekan tombol stop segera setelah selesai ekspirasi. Pemeriksaan dilakukan sampai mendapat paling sedikit 3 nilai yang reprodusibel jika perbedaan antara 2 nilai terbesar dari ketiga perasat yang dapat pemeriksaan dilakukan sampai selesai, awal uji dilakukan harus cukup baik, ekspirasi paksa tidak ragu-ragu dan cepat mencapai puncak yang tajam. Tekan SVC untuk mengetahui kapasitas vital KV, setelah pasien memasukkan mouth pace ke dalam mulut, tekan tombol start pasien menghirup udara sebanyak mungkin dan kemudian udara dikeluarkan sebanyak mungkin melalui mouth piece tanpa perasat paksa. Tekan tombol stop setelah ekspirasi selesai. Pemeriksaan dilakukan sampai mendapat paling sedikit 3 nilai yang reprodusibel jika perbedaan antara 2 nilai terbesar dari ketiga perasat yang dapat diterima commit to user 55 55 Mencatat dan menghitung hasil.

L. ETIKA PENELITIAN

Persetujuan penelitian diajukan kepada Panitia Kelaikan Etik Fakultas Kedokteran UNS Surakarta RSUD Dr. Moewardi Surakarta, sebelum dilakukan penelitian. Subyek penelitian diberikan penjelasan yang terperinci tentang tujuan dan manfaat penelitian sebelum dilakukan prosedur penelitian. Setelah subyek mengerti dan setuju mengikuti penelitian, subyek diminta menandatangani lembar persetujuan dan isian data penderita. commit to user 56 56

M. ALUR PENELITIAN

Pasien Asma rawat jalan Usia 18-65 tahun Kortikosteroid 14 hari commit to user 57 57

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Jumlah keseluruhan subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 36 pasien asma di poliklinik paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, RSUD Sragen, BKPM Klaten dan RSP Dr. Ariowirawan Salatiga. Enam pasien tidak dapat menyelesaikan penelitian dengan perincian: satu pasien mengalami eksaserbasi setelah enam hari perlakuan, satu pasien dihentikan karena mengalami efek samping mual dan muntah setelah tujuh hari perlakuan serta empat pasien tidak datang pada pengamatan akhir penelitian. Pasien yang mengikuti penelitian sampai selesai dan dapat dianalisis adalah 30 orang terdiri dari 15 pasien asma terkontrol sebagian dan 15 pasien asma tidak terkontrol. Uji normalitas data penelitian menggunakan parameter Shapiro-Wilk, sebaran data dianggap normal jika nilai p 0,05. Apabila sebaran data normal analisis data menggunakan uji parametrik t berpasangan, jika sebaran data tidak normal analisis data menggunakan uji non-parametrik Wilcoxon Dahlan 2011. Hasil penelitian menurut karakteristik dasar subyek penelitian sebagai berikut tabel 1. commit to user 58 58 Tabel 1. Karakteristik dasar subyek penelitian. Keterangan: ATS=asma terkontrol sebagian, ATT= asma tidak terkontrol, SABA= short acting beta 2 agonis . Hasil uji normalitas data sampel penelitian berdasarkan metode analitik parameter Shapiro-Wilk tabel 2. Tabel 2. Uji normalitas data menggunakan parameter Shapiro- Wilk Var iabel Kelompok D istribusi Um ur Kedua kelompo .419 N ormal Eos inofil pre test Asma terkontrol sebagian ,068 n ormal Asma tidak terkontrol ,570 n ormal Eos inofil post Asma terkontrol sebagian ,106 n ormal commit to user test Asma tidak terkontrol ,000 T idak normal Neu trofil pre test Asma terkontrol sebagian .539 N ormal Asma tidak terkontrol .108 N ormal Neu trofil post test Asma terkontrol sebagian .259 N ormal Asma tidak terkontrol .040 T idak normal VE P 1 pre test Asma terkontrol sebagian .221 N ormal Asma tidak terkontrol .618 N ormal VE P 1 post test Asma terkontrol sebagian .793 N ormal Asma tidak terkontrol .976 N ormal

1. Karakteristik subyek menurut jenis kelamin

Subyek penelitian berjumlah 30 orang terdiri dari 9 laki-laki 30 dan 21 perempuan 70 gambar 9. Gambar 9. Jumlah sampel menurut jenis kelamin. commit to user Kelompok penelitian terdiri dari 15 pasien asma terkontrol sebagian 4 laki-laki 13, 33 dan 11 perempuan 36,67 dan 15 pasien asma tidak terkontrol 5 laki-laki 16,67 dan 10 perempuan 33,33 gambar 10. Gambar 10. Distribusi jenis kelamin pada kelompok asma. Keterangan: P: perempuan, L: laki-laki, ATS: asma terkontrol sebagian, ATT: asma tidak terkontrol.

2. Karakteristik subyek menurut umur

Rerata umur subyek penelitian keseluruhan adalah 42,13 12,342, umur paling muda 18 tahun dan paling tua 64 tahun. Subyek terbanyak pada kelompok umur 42-53 tahun sebanyak 11 pasien 36,67 dan paling sedikit pada kelompok umur 18-29 tahun sebanyak 4 pasien 13,33. Kelompok asma terkontrol sebagian mempunyai rerata umur 39,20 12,90 tahun dan asma tidak terkontrol mempunyai rerata umur 45,07 11,44 gambar 11. commit to user Gambar 11. Distribusi kelompok umur subyek. 3. Karakteristik subyek menurut riwayat alergi Riwayat alergi pada subyek penelitian terdapat pada 25 pasien 83,33 terutama terhadap debu dan udara dingin. Pasien yang tidak mempunyai riwayat alergi terdapat pada 5 pasien 16,67.

4. Karakteristik subyek menurut indeks massa tubuh