dibayarkan oleh bank kepada masing-masing sumber dana yang bersangkutan. Secara keseluruhan, biaya yang harus dikeluarkan oleh
bank akan menentukan berapa prosen bank harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabahnya untuk memperoleh
pendapatan netto bank. Dalam hal ini tingkat suku bunga menentukan NIM. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga
atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil Almilia dan Herdiningtyas,
2005.
f. Loan to Deposit Ratio
Pengelolaan likuiditas merupakan salah satu masalah yang kompleks dalam kegiatan operasional bank, hal tersebut dikarenakan
dana yang dikelola bank sebagian besar adalah dana dari masyarakat yang sifatnya jangka pendek dan dapat ditarik sewaktu-waktu.
Likuiditas suatu bank berarti bahwa bank tersebut memiliki sumber dana yang cukup tersedia untuk memenuhi semua kewajiban Siamat,
2001. Loan to Deposit Ratio adalah rasio adanya kemungkinan
deposan atau debitur menarik dananya dari bank. Risiko penarikan dana tersebut berbeda antara masing-masing likuiditasnya. Giro
tentunya memiliki likuiditas yang lebih tinggi karena sifat sumber dana ini sangat labil karena dapat ditarik kapan saja sehingga bank harus
dapat memproyeksi kebutuhan likuiditasnya untuk memenuhi nasabah
giro. Sementara Deposito Berjangka risikonya relatif lebih rendah karena bank dapat memproyeksikan kapan likuiditas dibutuhkan untuk
memenuhi penarikan Deposito Berjangka yang telah jatuh tempo. Kata lain Loan to Deposit Rasio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
likuiditas bank dalam memenuhi kebutuhan dana yang ditarik oleh masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito Sudiyatno,
2010.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, BOPO, Net Interest
Margin NIM dan Loan to Deposit Ratio LDR terhadap Return on Assets ROA. Hasil dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi
dan perbandingan dalam penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Zainudin dan Hartono 1999 dalam penelitiannya menguji pengaruh
Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Return on Assets ROA dan Loan to Deposit Ratio LDR dalam memprediksi laba
pada industri perbankan yang listed di BEJ dengan menggunakan analisis regresi berganda dan AMOS, dimana hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa keempat variabel tersebut CAR, NPL, ROA dan LDR mampu memprediksi perubahan laba satu tahun mendatang. Sementara pada
perubahan laba dua tahun mendatang, keempat variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan.
2. Usman 2003 menunjukkan pengaruh rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba pada bank-bank di Indonesia, dimana rasio-rasio yang
digunakan adalah: Quick Ratio, Loan to Deposit Ratio LDR, Gross Profit Margin GPM, Net Profit Margin NPM, Net Interest Margin
NIM, Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi BOPO, Capital Adequacy Ratio CAR, Leverage Multipler, Non Performing Loan NPL
dan Deposit Risk ratio DRR. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semua variabel independen tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan
terhadap laba bank satu tahun mendatang kecuali quick ratio. 3. Werdaningtyas 2002, meneliti tentang faktor yang memengaruhi
profitabilitas bank take over pramerger di Indonesia. Dalam penelitiannya, faktor yang memengaruhi profitabilitas adalah pangsa pasar, Capital
Adequacy Ratio CAR, dan Loan to Deposit Ratio LDR, dimana pangsa pasar dibagi menjadi tiga komponen yaitu pangsa pasar aset, pangsa dana,
dan pangsa kredit. Metode penelitian yang digunakan adalah persamaan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah pangsa pasar tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan variabel Capital Adequacy Ratio CAR mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. 4. Sudarini 2005 mengenai penggunaan rasio keuangan dalam memprediksi
laba pada masa yang akan datang Studi Kasus di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa Net Interest
Margin NIM dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional