18 bodoh ”, “Saya tidak pernah belajar dengan baik”. Ciri yang lainnya adalah anak
tidak memiliki toleransi, frustasi, dan pesimis. j Saya sering kali berpikir saya sama sekali bukan orang yang baik.
Seseorang yang berfikir negatif tentang dirinya, ia merasa tidak layak dan menyangka dia tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh karena itu ia kehilangan
kesempatan yang sebenarnya dapat ia gunakan untuk menunjukkan kemampuannya Farzaneh Samadi, 2004.
2 Alat ukur self esteem mengacu pada definisi operasional self esteem yang
dikemukakan oleh John W. Santrock 2010; 113 Bahwa
self esteem adalah pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya sendiri. Misalnya, anak dengan penghargaan diri yang tinggi mungkin
tidak hanya memandang dirinya sebagai seseorang, tetapi juga sebagai seseorag yang baik John W. Santrock, 2010.
2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar
Mendapatkan suatu prestasi tidaklah semudah yang dibayangkan, karena untuk meraihnya memerlukan perjuangan dan pengorbanan dengan berbagai
tantangan yang harus dihadapi. Penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran belajar, inilah yang disebut
sebagai prestasi belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Winkel 1997:168 bahwa proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-
perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang nilai, sikap dan keterampilan. Adanya perubahan tersebut tampak pada prestasi
belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap pertanyaan, persoalan atau tugas
19 yang diberikan oleh guru. Melalui prestasi belajar siswa dapat mengetahui
kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam belajar. Prestasi atau pencapaian peserta didik yang dilambangkan dengan nilai-
nilai hasil belajar pada dasarnya mencerminkan sampai sejauh mana tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam pencapaian tujuan
pendidikan yang telah ditentukan bagi masing-masing mata pelajaran atau bidang studi Anas Sudijono, 2006:434.
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Menurut kamus besar bahasa Indonesia 1988:700, prestasi adalah hasil yang telah
dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. Sedangkan menurut Djamarah
1994:19 prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai baik oleh individu maupun kelompok dari usaha belajar.
Prestasi belajar menurut Lanawati Reni Akbar Hawadi: 2006
mengemukakan bahwa “prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil belajar sesuai dengan tujuan instruksional yang
menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa”. Selanjutnya, prestasi belajar menurut Femi Olivia 2011, adalah puncak
hasil belajar yang dapat mencerminkan hasil keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek
kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotorik tingkah laku. Salah satu tes yang dapat melihat pecapaian hasil belajar adalah dengan melakukan
tes prestasi belajar. Tes prestasi belajar yang dilaksanakan oleh siswa memiliki
20 peranan penting baik bagi guru, maupun bagi siswa yang bersangkutan. Bagi
guru tes prestasi belajar dapat mencermikan sejauh mana materi pelajaran dalam proses belajar dapat diikuti dan diserap oleh siswa sebagai tujuan
instruksional. Bagi siswa tes prestasi belajar bermanfaat untuk mengetahui sebagai mana kelemahan-kelemahannya dalam mengikuti pelajaran.
Prestasi belajar dalam penelitian ini ditinjau dari mata pelajaran kompetensi kejuruan. Komponen pendidikan yang menjadikan SMK berbeda dengan SMA
adalah komponen produktif. Komponen ini meliputi mata pelajaran kontinental yang bersifat kejuruan. Pelajaran produktif adalah segala mata pelajaran yang
dapat membekali pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan Partono Thomas, 2006:10.
Pelajaran produktif juga dapat disebut sebagai pelajaran kompetensi
kejuruan. Pendekatan pembelajaran berbasis produktif atau kompetensi kejuruan dimaksudkan, agar segala upaya yang dilakukan dalam proses pembelajaran
benar-benar mengacu dan mengarahkan peserta untuk mencapai penguasaan kompetensi yang telah diprogramkan bersama antara SMK dan institusi
pasangannya. Kompetensi kejuruan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mata pelajaran kontinental SMK Negeri 1 Sewon Bantul.
b. Pengukuran Prestasi Belajar