65
b. Uji linearitas
Uji linieritas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan X dan Y apakah linier atau tidak, maka uji linieritas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Sarjono dan Julianita 2011: 80 menyatakan pedoman kriteria pengujian uji linieritas sebagai berikut:
Jika Sig. atau signifikansi pada Deviation from Linearity 0,05 maka hubungan antar variabel adalah linier.
Jika Sig. atau signifikansi pada Deviation from Linearity 0,05 maka hubungan antar variabel tidak linier.
3. Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian yang telah disusun dapat diterima atau tidak. Dimana analisis uji
hipotesis tidak menguji kebenaran hipotesis, tetapi menguji hipotesis tersebut ditolak atau diterima.
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel berskala interval. Berikut ini rumus yang digunakan dalam analisis ini:
a. Mencari koefisien korelasi antara prediktor X dengan kriterium Y, dengan rumus sebagai berikut:
= ∑
− ∑ ∑ { ∑ − ∑ }{ ∑ − ∑ }
66 Hasil koefisien korelasi selanjutnya dijadikan acuan menentukan kriteria
tingkat hubungan antar variabel. Pedoman koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Pedoman Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi Interval koefisien
Tingkat hubungan 0,00 – 0,199
Sangat rendah 0,20 – 0,399
Rendah 0,40 – 0,599
Sedang 0,60 – 0,799
Kuat 0,80 – 1,000
Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2013:231
b. Menguji signifikansi dengan uji t Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi antar variabel dan apakah
hasilnya dapat diberlakukan pada populasi dimana sampel itu diambil atau tidak. Adapun rumus uji t adalah:
= √ − 2
√1 − keterangan:
t = nilai hitung
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Sugiyono, 2013: 230 Setelah hasil perhitungan kemudian t hitung dikonsultasikan dengan t tabel
dengan taraf signifikansi 5. Dengan pedoman kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai t
hit
t
tabel
, maka Ha diterima sehingga hasilnya signifikan dan dapat diberlakukan pada populasi dimana sampel itu diambil.
Jika nilai t
hit
≤ t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga hasilnya tidak signifikan serta tidak dapat diberlakukan pada populasi dimana sampel itu
diambil. Sugiyono, 2013: 231.
67 Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan
koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrad dari . Koefisiensi ini
disebut koefisiensi penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Didalam
penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows.
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN