Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Persamaan 2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 23.753 130.125 .183 .856 CSR=CSDI -53.377 151.035 -.070 -.353 .726 .514 1.945 lev=LEVit -1.839 2.281 -.151 -.806 .425 .577 1.734 size=SIZEit -.012 .436 -.005 -.028 .978 .602 1.660 betasaham = BETAit 30.727 75.781 .060 .405 .687 .913 1.096 growth=GR OWTH 25.128 9.441 .412 2.662 .011 .841 1.189 UE=UEit .036 .091 .071 .392 .697 .618 1.619 a. Dependent Variable: returnsaham=Rit Sumber : data diolah, 2012 Dari hasil pengolahan data diatas maka dapat kita simpulkan bahwa pada semua variabel tidak terjadi multikolieneritas karena nilai Tolerance 0.1 dan nilai VIF 10.

4.1.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan deviasi standar variabel dependen pada setiap variable independen. Pengujian ini juga bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbda maka disebut heterokedastisitas. Berikut ini merupakan hasil uji heterokedastisitas dalam bentuk grafik scatterplot. Sumber : data diolah, 2012 Gambar 4.5 Scatterplot Persamaan 1 Dari hasil grafik plot diatas maka dapat kita jelaskan bahwa titik -titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola yang jelas atau teratur baik diatas maupu dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heterokedastisitas pada model regresi ini. Sedangkan, Sumber : data diolah, 2012 Gambar 4.6 Scatterplot Persamaan 2 Dari hasil grafik plot diatas maka dapat kita jelaskan bahwa titik -titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola yang jelas atau teratur baik diatas maupu dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa scatterplot pada persamaan kedua ini juga tidak terdapat heterokedastisitas pada model regresi ini.

4.1.2.4 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode – t dengan kesalahan pada periode t -1. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi pada penelitian ini peneliti menggunakan uji Durbin-Watson. Kriteria uji Durbin-Watson : 1. nilai D-W diatas -2 maka terjadi autokorelasi positif. 2. nilai D-W diantara -2 sampai +2 maka tidak terjadi autokorelasi 3. nilai D-W diatas +2 maka terjadi autokorelasi negative. Tabel 4.6 Uji Durbin-Watson Persamaan1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .754 a .568 .525 6.74828 1.855 a. Predictors: Constant, growth=GROWTH, size=SIZEit, lev=LEVit, CSR=CSDI b. Dependent Variable: ROE=ROEit Sumber : data diolah, 2012 Dari hasil pengolahan data diatas diperoleh nilai D-W sebesar 1.855 atau diantara -2 sampai +2. Dengan demikian, berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data tersebut tidak terjadi autokorelasi Tabel 4.7 Uji Durbin-Watson Persamaan 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .484 a .235 .114 66.26765 1.352 a. Predictors: Constant, UE=UEit, betasaham= BETAit, lev=LEVit, growth=GROWTH, size=SIZEit, CSR=CSDI b. Dependent Variable: returnsaham=Rit Sumber : data diolah, 2012 Maka dari hasil pengolahan data persamaa kedua diatas diperoleh nilai D- W sebesar 1.352 atau diantara -2 dan +2. Dengan demikian disimpulkan bahwa data tersebut juga tidak terjadi autokorelasi pada model ini.

4.1.3 Uji Goodness of fit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010)

0 0 10

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010)

0 0 11