Uji Normalitas Uji Multikolienaritas Uji Heteroskedastisitas

harga saham IHSG, laba operasi tiap perusahaan, nilai PBV, Return on Equity ROE, leverage, dan nilai aktiva perusahaan.

3.5 Metode Analisis

Ada tiga analisis yang digunakan dalam analisis ini yaitu uji statistik deskriftif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. 3.5.1 Uji Statistik Deskriftif Statistik Deskriftif merupakan sebuah pengujian yang memberikan gambaran atau deskriftif suatu data yang dilihat dan nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness Ghozali, 2006.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2006. Pada penelitian itu menggunakan uji normalitas data dengan menggunakan uji statistic Kolomogrov-Smirnov. Uji statistik non-paramerik Kolomogrov-Smirnov K-S dilakukan dengan membuat hipotesis Ghozali, 2006. : Data residual berdistribusi normal : Data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 5 , maka diterima berarti data residual terdistribusi secara normal.

3.5.2.2 Uji Multikolienaritas

Pengujian ini bertujuan menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Menurut Ghozali 2006 multikolinearitas dilihat dari : - Nilai tolerance, dan lawannya - Variance Inflation Factor VIF Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregresi terhadap variable bebas lainnya. Tolerance mengukur variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF-1tolerance dan menunjukkan nilai kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10. Setiap analisa harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir.

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Pengujian ini juga bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2006. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variable dependen Z-PRED dan residualnya S-RESID, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah Y yang diprediksi – Y sesungguhnya. Apabila titik-titik pada grafik scaterrplot menyebar secara acak dan tidak membentuk pola, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model tersebut layak dipakai. Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterprestasikan hasil grafik plot.

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010)

0 0 10

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010)

0 0 11