memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau masyarakat secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik.
2.1.3.1 Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan merupakan metode umum yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio
merupakan alat yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa
neraca dan laporan laba rugi. Menurut Harahap 2008, jenis rasio keuangan yang sering digunakan adalah :
1. Rasio Likuiditas Rasio
ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung
melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini antara lain: rasio
lancar, rasio cepat, rasio kas atas aktiva lancar, rasio kas atau utang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva, serta rasio aktiva lancar
dan hutang.
2. Rasio Solvabilitas Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka panjangnya atas kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang
sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio solvabilitas ini antara lain: rasio utang atas modal,
rasio pelunasan utang, dan rasio utang atas aktiva.
3. Rasio RentabilitasProfitabilitas Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba
melalui semua kemampuan dan sumber yang ada, seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan
sebagainya. Beberapa jenis rasio ini antara lain: margin laba, asset turn over, return on investment, return on total asset, basic earning
power, earning per share, dan contribution margin.
4. Rasio Leverage Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan
terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh
perusahaan dibiayai utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. Rasio ini terdiri
dari: rasio hutang terhadap modal, rasio kecukupan modal, dan rasio capital formation.
5. Rasio Aktivitas Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan
dalam menjalankan operasinya baik dalam hal kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. Rasio ini antara lain: inventory turn
over, receivable turn over, fixed asset turn over, dan total asset turn over.
6. Rasio Pertumbuhan Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan pos-pos
perusahaan dari tahun ke tahun. Rasio ini terrdiri dari: rasio kenaikan penjualan, rasio kenaikan laba bersih, earning per share, dan rasio
kenaikan dividen per share.
7. Rasio Penilaian Pasar Rasio ini merupakan rasio yang lazim digunakan di pasar modal yang
menggambarkan situasikeadaan prestasi perusahaan di pasar modal. Rasio ini terdiri dari : price earning ratio dan market to book value
ratio.
8. Rasio Produktivitas Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dan unit atau kegiatan
yang dinilai, misalnya rasio karyawan atas penjualan, rasio biaya per karyawan, rasio penjualan terhadap space ruangan, rasio laba
terhadap karyawan, rasio laba terhadap cabang, dan lainnya.
2.1.4 ROE Return On Equity