BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah membahas Implementasi Good Corporate Governance dalam Transaksi Afiliasi di Pasar Modal berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK
No: Kep-412BL2009, maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan
permasalahan sebagai berikut : 1.
Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu konsep yang menyangkut struktur perseroan, pembagian tugas, pembagian kewenangan dan
pembagian beban tanggung jawab dari masing-masing unsur yang membentuk
Universitas Sumatera Utara
struktur perseroan dan mekanisme yang harus ditempuh oleh masing-masing unsur dari struktur perseroan tersebut. Prinsip-prinsip dasar Good Corporate
Governance yang perlu diterapkan oleh perusahaan adalah prinsip transparansi, independensi kemandirian, akuntabilitas, responsibilitas, dan
kewajaran fairness. Dalam pasar modal, segala aktivitas yang dilakukan oleh para pelaku usaha harus berdasarkan kepada prinsip keterbukaan atau
transparansi. Penerapan prinsip Good Corporate Governance ini dibuat untuk melindungi kepentingan pemegang saham publik dari adanya transaksi yang
merugikan kepentingan investasinya. Selain itu, penerapan Good Corporate Governance adalah untuk memberikan perlindungan kepada pemodal,
kepastian hukum, dan menciptakan pasar yang teratur, wajar dan efisien. 2.
Pengaturan mengenai transaksi afiliasi di pasar modal terdapat pada Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-
421BL2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Transaksi afiliasi adalah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan
atau perusahaan terkendali dengan afiliasi dari perusahaan atau afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama
Perusahaan. Peraturan Nomor IX.E.1 menyebutkan bahwa apabila perusahaan hendak melakukan suatu transaksi afiliasi maka perusahaan wajib
mengumumkan keterbukaan informasi atas setiap transaksi afiliasi kepada masyarakat dan menyampaikan bukti pengumuman dan dokumen
pendukungnya kepada Bapepam dan LK paling lambat akhir hari kerja ke-2 kedua setelah terjadinya transaksi. Sedangkan jika perusahaan hendak
90
Universitas Sumatera Utara
melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, seperti halnya transaksi afiliasi yang mengandung benturan kepentingan maka transaksi
tersebut harus disetujui oleh para pemegang saham independen atau wakil mereka yang diberi wewenang secara sah untuk itu dalam Rapat Umum
Pemegang Saham. 3.
Implementasi Good Corporate Governance dalam transaksi afiliasi di pasar modal dapat dilihat dari adanya prinsip keterbukaan yang diatur dalam
Keputusan Ketua Bapepam-LK No: Kep-421BL2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Peraturan Nomor
IX.E.1. Dalam Peraturan Nomor IX.E.1, ditentukan bahwa perusahaan wajib mengumumkan keterbukaan informasi atas setiap Transaksi Afiliasi kepada
masyarakat dan menyampaikan bukti pengumuman dan dokumen pendukungnya kepada Bapepam dan LK paling lambat akhir hari kerja ke-2
kedua setelah terjadinya transaksi. Selain itu, implementasi lain dari Good Corporate Governance di dalam pasar modal berdasarkan Peraturan Nomor
IX.E.1 adalah prinsip independensi, yang berkaitan dengan peranan Pemegang Saham Independen. Perlunya Peraturan Nomor IX.E.1 ini adalah untuk
memberikan koridor yang akan membatasi pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkuasa seperti pemegang saham mayoritas, direksi, dan
komisaris perseroan untuk bersepakat mengenai transaksi afiliasi yang memberikan keuntungan kepada pihak-pihak tersebut dengan mengabaikan
hak dan kepentingan pemegang saham minoritas. Selain itu, peraturan ini
Universitas Sumatera Utara
juga merupakan suatu usaha untuk memberdayakan keberadaan pemegang saham minoritas karena keberadaan pemegang saham ini sangat penting.
B. Saran