Pengertian Good Corporate Governance

BAB II KONSEP

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI PASAR MODAL

A. Pengertian Good Corporate Governance

Kata governance berasal dari bahasa Perancis gubernance yang berarti pengendalian. Selanjutnya kata tersebut dipergunakan dalam konteks kegiatan perusahaan atau jenis organisasi yang lain, menjadi Corporate Governance. Dalam bahasa Indonesia corporate governance diterjemahkan sebagai tata kelola atau tata pemerintahan perusahaan. 17 Good Corporate Governance memang menyangkut orang moralitas, etika kerja, dan prinsip-prinsip kerja yang baik. 18 1. Komite Cadbury mendefinisikan Corporate Governance sebagai: Untuk lebih memahami tentang Good Corporate Governance, maka terlebih dahulu perlu dipahami tentang pengertiannya yang dapat dilihat dari pendapat beberapa pakar dan literatur sebagai sumber dasar pemahaman tentang Good Corporate Governance, antara lain sebagai berikut: Corporate governance adalah sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan, agar mencapai keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan, untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan pertanggungjawaban kepada stakeholders. Hal ini berkaitan dengan peraturan kewenangan pemilik, Direktur, manajer, pemegang saham, dan sebagainya. 19 17 Siswanto Sutojo dan E. John Aldridge, Good Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat, Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka, 2008, hal. 1 18 “Good Corporate Governance”, dalam http:Jafis.wordpress.com20071022good- corporate-governance, diakses tanggal 19 September 2010. 19 Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, Penerapan Good Corporate Governance: Mengenyampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, hal. 24-25 16 Universitas Sumatera Utara 2. Organization of Economic Cooperation and Development OECD mendefinisikan Corporate Governance sebagai berikut: Sekumpulan hubungan antara pihak manajemen perusahaan, board, pemegang saham, dan pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Corporate governance juga mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja. Corporate governance yang baik dapat memberikan rangsangan bagi board dan manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan kepentingan perusahaan dan pemegang saham harus memfasilitasi pengawasan yang efektif sehingga mendorong perusahaan menggunakan sumber daya dengan lebih efisien. 20 3. Task Force Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance : Good Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai tambah pada perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang bagi pemegang saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan dan norma yang berlaku. 21 “Suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika”. Selain itu, Menteri BUMN melalui Surat Keputusan Menteri BUMN No Kep-117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan praktik GCG pada BUMN memberikan pengertian Corporate Governance sebagai berikut: 22 20 Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, Op. cit., hal. 25 21 Nindyo Pramono, Op. cit., hal. 78 22 Tim Studi Pengkajian Penerapan Prinsip-Prinsip OECD dalam Peraturan Bapepam mengenai Corporate Governance, “Studi Penerapan Prinsip-Prinsip OECD 2004 Dalam Peraturan Bapepam Mengenai Corporate Governance”, dalam http:www.bapepam.go.idpasar_modalpublikasi_pmkajian_pmstudi-2006Studi-Penerapan- OECD.pdf, hal. 8, diakses tanggal 19 Agustus 2010 Universitas Sumatera Utara Dari berbagai pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu konsep yang menyangkut struktur perseroan, pembagian tugas, pembagian kewenangan dan pembagian beban tanggung jawab dari masing-masing unsur yang membentuk struktur perseroan dan mekanisme yang harus ditempuh oleh masing-masing unsur dari struktur perseroan tersebut. Juga hubungan-hubungan antara unsur-unsur dari struktur perseroan itu, mulai dari RUPS, direksi, hingga komisaris. Ia juga mengatur hubungan-hubungan antara unsur-unsur dari struktur perseroan dengan unsur-unsur di luar perseroan yang pada hakikatnya merupakan stakeholder dari perseroan, yaitu negara yang sangat berkepentingan akan perolehan pajak dari perseroan yang bersangkutan dan masyarakat luas yang meliputi para investor publik dari perseroan itu dalam hal perseroan merupakan perusahaan publik, calon investor, kreditur dan calon kreditur perseroan. 23 23 Ridwan Khairandy dan Camelia Malik, Good Corporate Governance: Perkembangan Pemikiran Dan Implementasinya Di Indonesia Dalam Perspektif Hukum, Yogyakarta: Total Media Yogyakarta, 2007, hal. 70 Dalam pasar modal, penerapan Good Corporate Governance juga dapat diartikan sebagai suatu kewajiban bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatannya di pasar modal untuk senantiasa patuh terhadap berbagai peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh badan atau bursa dimana saham perseroan terdaftar dan tercatat. Termasuk juga bagaimana suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan dapat mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai otoritas pasar modal untuk menjaga agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan pasar modal yang bertujuan untuk melindungi semua pihak yang melakukan aktivitas dalam pasar modal itu sendiri. Universitas Sumatera Utara

B. Latar Belakang Good Corporate Governance