Pengertian Transaksi Afiliasi TRANSAKSI AFILIASI DI PASAR MODAL

semua adalah untuk memberikan perlindungan kepada pemodal, kepastian hukum, dan menciptakan pasar yang teratur, wajar dan efisien. 60

BAB III TRANSAKSI AFILIASI DI PASAR MODAL

A. Pengertian Transaksi Afiliasi

Secara bahasa, transaksi afiliasi terdiri dari 2 dua unsur, yaitu transaksi dan afiliasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian transaksi adalah 1 persetujuan jual beli dalam perdagangan antara dua pihak, 2 pelunasan pemberesan pembayaran seperti dalam bank. 61 1. memberikan danatau mendapat pinjaman; Sedangkan menurut Peraturan No IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, yang dimaksud dengan transaksi adalah aktivitas dalam rangka: 2. memperoleh, melepaskan, atau menggunakan aset termasuk dalam rangka menjamin; 3. memperoleh, melepaskan, atau menggunakan jasa atau Efek suatu Perusahaan atau Perusahaan Terkendali; atau 4. mengadakan kontrak sehubungan dengan aktivitas sebagaimana dimaksud dalam butir 1, butir 2, dan butir 3, 60 Ridwan Khairandy dan Camelia Malik, Op. cit., hal. 106 61 http:kamusbahasaindonesia.orgtransaksi , diakses tanggal 28 September 2010 Universitas Sumatera Utara yang dilakukan dalam satu kali transaksi atau dalam suatu rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu. 62 Unsur kedua adalah afiliasi, yang berarti: 63 1. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2. hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari Pihak tersebut; 3. hubungan antara 2 dua perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; 4. hubungan antara perusahaan dan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; 5. hubungan antara 2 dua perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau 6. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Di Amerika ada juga mengatur dan mendefinisikan Affiliate Afiliasi, yaitu sebagai berikut: 62 Lihat Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-421BL2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. 63 http:www.eforexs.comkamus_pasar_modal.pdf , diakses tanggal 20 September 2010 51 52 Universitas Sumatera Utara Affiliate afiliasi merupakan Perseroan yang saling berhubungan related yang satu dengan yang lain, sehingga terjadi ”saling” kontrol common control baik mengenai suara maupun operasional. 64 ”Transaksi Afiliasi adalah transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali dengan Afiliasi dari Perusahaan atau Afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama Perusahaan.” Dari pemaparan tersebut, maka dapat diketahui bahwa Transaksi Afiliasi adalah transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan dengan Afiliasi dari Perusahaan. Selain itu, Badan Pengawas Pasar Modal juga memberikan pengertian tentang Transaksi Afiliasi melalui Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-421BL2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, yang menyebutkan bahwa: 65 Transaksi afiliasi perlu diatur dikarenakan banyak kepentingan di antara pemegang saham. Apalagi dalam prakteknya, transaksi afiliasi sangat beresiko terhadap benturan kepentingan atau conflict of interest. 66 64 M. Yahya Harahap, Hukum Perseroan Terbatas, Jakarta: Sinar Grafika, 2009 , hal. 51 65 Badan Pengawas Pasar Modal, Keputusan Ketua Bapepam tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Keputusan Nomor: Kep-421BL2009 Peraturan Nomor IX.E.1, Angka 1 huruf d. Adanya pengaturan tentang transaksi afiliasi ini ditujukan untuk memberikan perlindungan kepada pemegang saham minoritas dari tindakan yang merugikan yang dilakukan oleh atau atas nama pemegang saham utama . Selain itu, pengaturan tentang transaksi afiliasi juga ditujukan untuk mendapatkan kepercayaan investor. 66 Hukum Online, “Analis: Transaksi Afiliasi Beresiko Terhadap Benturan Kepentingan”, dalam http:www.hukumonline.comberitabacahol22761analis-transaksi-afiliasi- beresiko-terhadap-benturan-kepentingan, diakses tanggal 14 Juli 2010 53 Universitas Sumatera Utara Kebanyakan investor ingin mengetahui apakah perusahaan dikelola sesuai dengan kepentingan seluruh pemegang saham. Untuk mengetahui hal itu diperlukan informasi tentang berbagai macam transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan dengan relasi-relasi terdekat mereka, baik secara individual maupun per kelompok. Dalam informasi tersebut perlu juga diungkapkan apakah transaksi tersebut dilakukan atas dasar perlakuan khusus atau secara komersial. Termasuk dalam kategori relasi dekat perusahaan, yang juga merupakan afiliasi, adalah: a. Badan usaha lain yang mengendalikan atau dikendalikan perusahaan; b. Pemegang saham mayoritas dan keluarganya; dan c. Para anggota Board of Directors dan manajemen puncak. 67 OECD mengutarakan transaksi bisnis secara langsung atau tidak langsung, antara perusahaan dengan pemegang saham mayoritas dan keluarganya sebagai jenis transaksi bisnis yang paling sulit dikendalikan. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan perusahaan, beberapa negara anggota OECD mewajibkan pemegang saham yang melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan mereka, melaporkan transaksi tersebut kepada kantor pemerintah yang berwenang. Hal ini tidak berarti pemeritah negara-negara tersebut membebaskan manajemen perusahaan yang bersangkutan dari kewajiban mereka mengendalikan transaksi- transaksi seperti itu. 68 Dalam mengelola perusahaan, Direksi sebagai pengurus perusahaan wajib menghindari terjadinya benturan kepentingan conflict of interest dalam 67 Siswanto Sutojo dan E. John Aldridge, Op. cit., hal. 183 68 Ibid. 54 Universitas Sumatera Utara melaksanakan pengurusan perusahaan. Setiap tindakan pengurusan atau transaksi yang mengandung benturan kepentingan, dikategorikan sebagai tindakan itikad buruk bad faith. Sebab tindakan yang demikian melanggar kewajiban kepercayaan breach of his fiduciary duty dan kewajiban menaati peraturan perundang-undangan. 69

B. Pengaturan tentang Transaksi Afiliasi dalam Peraturan Bapepam