kreditur dan investor.
31
Jadi, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan Good Corporate Governance dianggap sebagai terapi yang paling baik untuk membangun kepercayaan antara
pihak manajemen dan penanam modal beserta krediturnya, sehingga pemasukan modal bisa terjadi kembali, yang pada gilirannya dapat membantu proses
pemulihan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dapat memberikan apa yang diinginkan oleh para pemegang saham, karena dengan pengelolaan perusahaan yang berdasarkan Good
Corporate Governance, perusahaan tersebut dapat menciptakan lingkungan kondusif terhadap pertumbuhan usahanya yang efisien dan berkesinambungan.
32
Prinsip-prinsip OECD yang berkaitan dengan Good Corporate Governance mencakup 5 lima bidang utama, yaitu, hak-hak pemegang saham
the rights of shareholders dan perlindungannya, perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham the equitable treatment of shareholders, peranan
stakeholders dalam corporate governance the role of stakeholders in corporate
C. Prinsip-Prinsip Dasar Good Corporate Governance
Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance sebenarnya merupakan esensi yang sangat mendasar dalam rangka implementasi
Good Corporate Governance. Salah satu langkah yang bermanfaat dalam menerapkan Good Corporate Governance adalah jika kita melihat prinsip-prinsip
yang diberlakukan oleh OECD dan dipergunakan oleh anggota OECD sendiri.
31
Siswanto Sutojo dan E. John Aldridge, Op. cit., hal. 4
32
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op. cit., hal. 96
Universitas Sumatera Utara
governance, pengungkapan dan transparansi disclosure and transparency, dan tanggung jawab direksi dan komisaris the responsibility of the board terhadap
perusahaan, pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
33
Secara umum prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance yang perlu diterapkan oleh perusahaan untuk terselenggaranya kinerja perusahaan yang
berkesinambungan dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan, antara lain:
34
1. Transparansi Transparancy, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. KemandirianIndependensi Independency, yaitu suatu keadaan dimana
perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
3. Akuntabilitas Accountability, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
4. Pertanggungjawaban Responsibility, yaitu kesesuaian di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
33
Ridwan Khairandy dan Camelia Malik, Op. cit., hal. 74
34
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117M- MBU2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN, Pasal 3.
Universitas Sumatera Utara
5. KesetaraanKewajaran Fairness, yaitu keadilan dan kesetaraan di
dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Prinsip-prinsip tersebut juga dapat diwujudkan secara konkrit, antara lain dengan melakukan pemisahan kekuasaan berupa tanggung jawab dan kewenangan
yang disertai dengan mekanisme kerjasama antara organ-organ perusahaan, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dari organ-organ tersebut
untuk menghindari adanya benturan kepentingan atau intervensi dari pihak luar, melakukan sistem pengendalian internal dan eksternal yang kuat dan
pengungkapan informasi material mengenai perusahaan melalui media yang dapat diakses dengan mudah oleh pihak-pihak yang berkepentingan accessable, serta
juga menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi secara jelas sehingga kinerja perusahaan maupun kontribusi masing-masing individu dapat dinilai secara
objektif.
35
Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI, yang merupakan forum perkumpulan dari asosiasi-asosiasi bisnis dan profesi di Indonesia,
memberikan penjabaran tentang bentuk-bentuk konkrit dari prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance secara internasional yang lain, yaitu sebagai
berikut:
36
a. Hak-hak para pemegang saham, yang harus diberi informasi dengan benar
dan tepat pada waktunya mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta
35
Johannes Ibrahim, Op. cit., hal. 73
36
Nindyo Pramono, Op. cit., hal. 78
Universitas Sumatera Utara
dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas perusahaan, dan turut memperoleh bagian dari keuntungan
perusahaan. b.
Perlakuan sama terhadap pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan keterbukaan
informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam insider trading.
c. Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh
hukum dan kerjasama yang aktif antara perusahaan serta para pemegang saham dan kepentingan dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja, dan
perusahaan yang sehat dari aspek keuangan. d.
Pengungkapan yang akurat dan tepat waktu serta transparansi mengenai semua hal yang penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan serta para
pemegang kepentingan stakeholders. e.
Tanggung jawab pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen dan pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham.
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance dapat dilaksanakan dengan adanya pedoman pokok pelaksanaan dari masing-masing prinsip tersebut, antara
lain sebagai berikut:
37
1. Akuntabilitas Accountability, pedoman pelaksanaannya yaitu:
37
“Pelaksanaan Good Corporate Governance”, http:kunami.wordpress.com20071109, pelaksanaan-good-corporate-governance, hal. 4-6, diakses tanggal 19 September 2010
Universitas Sumatera Utara
a. Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab
masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan.
b. Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan dan
semua karyawan mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan Good Corporate
Governance. c.
Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan.
d. Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran
perusahaan yang konsisten dengan nilai-nilai perusahaan, sasaran utama dan strategi perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan
dan sanksi reward and punishment system. e.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis
dan pedoman perilaku code of conduct yang telah disepakati. 2.
KemandirianIndependensi Independency, pedoman pelaksanaannya adalah:
a. Masing-masing organ perusahaan harus menghindari terjadinya
dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh
atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif.
Universitas Sumatera Utara
b. Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan
tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang- undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung
jawab antara satu dengan yang lain sehingga terwujud sistem pengendalian internal yang efektif.
3. Transparansi Transparancy, pedoman pelaksanaannya adalah:
a. Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu,
memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.
b. Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas
pada, visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham
pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan
dan perusahaan lainnya yang memiliki benturan kepentingan, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal,
sistem dan pelaksanaan Good Corporate Governance serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi
kondisi perusahaan. c.
Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, rahasia, jabatan, dan hak-hak pribadi.
Universitas Sumatera Utara
d. Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional
dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan. 4.
Pertanggungjawaban Responsibility, pedoman pelaksanaannya adalah: a.
Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar dan peraturan perusahaan by-laws. b.
Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial antara lain dengan peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan
terutama di sekitar perusahaan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.
5. Kesetaraankewajaran Fairness, pedoman pelaksanaannya adalah:
a. Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pemangku
kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses
terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing.
b. Perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar
kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.
c. Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama dalam
penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, gender, dan kondisi
fisik.
Universitas Sumatera Utara
D. Tujuan dan Manfaat Penerapan Good Corporate Governance