Iklim
Berdasarkan peta iklim Propinsi Sumatera Utara skala 1:500.000 dan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson tahun 1951, keadaan iklim di sekitar kawasan hutan
SM.Siranggas Reg. 70 termasuk kedalam tipe A dengan nilai Q antara 0 - 14,3.
Vegetasi
Berdasarkan pengamatan di sekitar areal penelitian, vegetasi yang umum ditemukan yaitu famili Aspleniaceae,
Polypodiaceae, Selaginellaceae
Pterydophyta. Annonaceae, Araceae, Arecaceae, Dipterocarpaceae, Euphorbiaceae, Fagaceae,
Melastomataceae, Moraceae, Myrtaceae, Urticaceae, Zingiberaceae Angiospermae.
3.3 Metode Penelitian Di Lapangan
Metode Survey
Penelitian ini dilakukan dengan menjelajahi sepanjang 10 meter kiri dan kanan dari jalur pengamatan. Pada saat pengambilan sampel dibantu oleh bapak Pinayungan
tabib desa yang diketahui memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat. Dilakukan pengamatan, koleksi dan dicatat bagian apa saja dari tumbuhan tersebut yang
bermanfaat.
Setiap sampel diberi label gantung yang telah diberi nomor koleksi dan dilakukan pendeskripsian terhadap setiap sampel yang dikoleksi dicatat nama daerah,
manfaat dan cara pemanfaatan. Sampel diatur sedemikian rupa diantara lipatan koran, diikat dan dimasukkan dalam kantong plastik berukuran 60 × 40 cm, diawetkan
dengan alkohol 70 sampai basah agar spesimen tidak berjamur. Sebelum kantung plastik ditutup rapat dikosongkan terlebih dahulu udara yang terdapat di dalam
kantung plastik tersebut seminimal mungkin, kantung plastik ditutup rapat dengan lakban.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Metode Kuadrat
Penentuan plot pengamatan di kawasan hutan dilakukan dengan metode Purposive Sampling yaitu ditentukan dengan sengaja daerah yang akan diamati, dengan
membuat plot tunggal dengan ukuran 1 ha di dua lokasi yang berbeda yang diduga memiliki keanekaragaman tumbuhan obat yang tinggi dan membuat jalur-jalur
pengamatan yang berukuran 20 m x 50 m dan didalamnya dibuat sub plot 10 m x 10
m yang digunakan sebagai data untuk mengetahui kelimpahan tumbuhan obat di
alam dan dikoleksi tumbuhan yang berada di dalam sub plot, dihitung jumlah spesies yang terdapat di dalam plot Lampiran 2.
Pengukuran Faktor Fisik
Pada setiap lokasi pengamatan dilakukan pengukuran faktor fisik yang meliputi ketinggian dan ordinat dengan menggunakan GPS Global Positioning System, suhu
udara dengan menggunakan termometer, suhu tanah dengan soil termometer, kelembaban udara dengan menggunakan hygrometer, kelembaban dan pH tanah
dengan soil tester.
Di Laboratorium
a. Pembuatan Spesimen Herbarium
Koleksi tumbuhan dari lapangan dibuka kembali kemudian kertas koran diganti yang baru. Koleksi disusun sedemikian rupa dalam lipatan kertas koran untuk dikeringkan
dalam oven pengeringan dengan suhu ± 60 C selama 24 jam sampai spesimen
kering, dijahit atau dimonting pada kertas karton berwarna putih dengan ukuran 30 x 40 cm dan diberi label gantung.
b. Identifikasi Tumbuhan