Defenisi tumbuhan obat Tumbuhan Obat Di Suaka Margasatwa Siranggas Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara

berupa tinjauan interpretasi dan asosiasi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan tanaman, serta menyangkut pemanfaatan tanaman tersebut lebih diutamakan untuk kepentingan budaya dan kelestarian sumberdaya alam Darmono, 2007. Etnobotani dapat juga diartikan sebagai kajian interaksi antara manusia, dengan tumbuhan. Kajian ini merupakan bentuk deskriptif dari pendokumentasian pengetahuan botani tradisional yang dimiliki masyarakat setempat yang meliputi kajian botani, kajian etnofarmakologi, kajian etnoantropologi, kajian etnoekonomi, kajian etnolinguistik dan kajian etnoekologi Martin, 1998. Istilah etnobotani dikemukakan pertama kalinya oleh Harshberger 1985 didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku bangsa yang masih primitif. Secara terminologi, etnobotani adalah studi yang mempelajari hubungan antara tumbuhan dan manusia. Jadi etnobotani adalah studi yang menganalisis hasil dari manipulasi materil tanaman asli dengan konteks budaya dalam penggunaan tanaman. Etnobotani melihat dan mengetahui bagaimana masyarakat memandang dunia tumbuhan, memasukkan tumbuhan ke dalam budaya dan agama mereka Tamin Arbain, 1995.

2.3 Defenisi tumbuhan obat

Zuhud et al., 1991 dalam Abdiyani, 2008 menyatakan tumbuhan yang merupakan bahan baku obat tradisional tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tumbuhan obat didefenisikan sebagai jenis tumbuhan yang sebagian, seluruh tumbuhan tersebut digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat. Ahli lain mengelompokkan tumbuhan berkhasiat obat menjadi tiga kelompok, yaitu: 1 Tumbuhan obat tradisional merupakan spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai masyarakat memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 Tumbuhan obat modern merupakan spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis. 3 Tumbuhan obat potensional merupakan spesies tumbuhan yang diduga mengandung atau memiliki senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan penggunaannya secara ilmiah-medis sebagai obat. Departemen Kesehatan RI mendefenisikan tumbuhan obat Indonesia seperti yang tercantum dalam SK Menkes No. 149SKMenkesIV1978, yaitu : 1 Tumbuhan atau bagian yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu 2 Tumbuhan atau bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat precursor 3 Tumbuhan atau bagian tumbuhan yang diekstraksi dan ekstrak tumbuhan tersebut digunakan sebagai obat Tumbuhan obat adalah segala jenis tumbuhan yang diketahui mempunyai khasiat baik dalam membantu memelihara kesehatan maupun pengobatan suatu penyakit. Tumbuhan obat sangat erat kaitannya dengan pengobatan tradisional, karena sebagian besar pendayagunaan tumbuhan obat belum didasarkan pada pengujian klinis laboratorium, melainkan lebih berdasarkan pada pengalaman penggunaan Yuni et al., 2011 Saat ini pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan yang berkhasiat obat semakin berkembang. Masyarakat mulai memahami bahwa penggunaan tumbuhan untuk obat sebenarnya bisa sejajar dan saling mengisi dengan pengobatan modern. Sering, penggunaan tumbuhan obat dengan berbagai alasan herbal dijadikan pilihan pertama untuk pengobatan Kusuma et al., 2005. Tumbuhan obat mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat, baik sebagai sumber mata pencaharian dan pendapatan petani sekitar hutan maupun sebagai peluang yang menjanjikan banyak pilihan usaha tani mulai dari pra sampai pasca budidaya Sitepu Sutigno, 2001. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.4 Pemanfaatan tumbuhan obat