tumbuhan dan tanaman yang diyakini dapat menyembuhkan atau mengobati suatu penyakit Dianawati et al., 2001.
Menurut Maryani et al., 2003, ramuan tradisional adalah ramuan yang terbuat dari bahan-bahan tumbuhan yang berkhasiat dan sudah biasa digunakan
masyarakat setempat. Defenisi obat tradisional menurut undang-undang no.23 tahun 1992 adalah bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian galenik, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
2.6 Penelitian tentang tumbuhan obat
Beberapa contoh penelitian tumbuhan obat salah satunya oleh masyarakat lokal pulau Kabaena-Sulawesi Tenggara yang memanfaatkan 33 jenis tumbuhan obat. Salah satu
jenis di antaranya Arcangelisia flava L. Merrill yang tercatat sebagai tumbuhan langka Indonesia Mogea et al., 2001 dalam Rugayah et al., 2010. Pemanfaatan suku
Zingiberaceae sebagai obat tradisional oleh masyarakat Lembak Delapan, Bengkulu Siagian Sunaryo, 1996. Botani Ekonomi Suku Zingiberaceae sebagai obat
tradisional oleh masyarakat di Kotamadya Banjarbaru Kuntorini, 2005. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Gangguan Menstruasi Pada Masyarakat “Suku Serawai”
di Desa Darat Sawah, Padang Siring, dan Kota Agung Kabupaten Bengkulu Selatan Sistiawanti et al., 2010.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2011 di Kawasan Suaka Margasatwa Siranggas, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara dan dilanjutkan di Herbarium
MEDANENSE MEDA Universitas Sumatera Utara. Peta Penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.2 Deskripsi Area Letak dan Luas
Kawasan Suaka Margasatwa Siranggas terletak pada garis 02 35’- 02
40’ Lintang Utara dan 98
05’- 98 20’ Bujur Timur, dan luas sekitar ± 5.657 Ha. Secara
administratif pemerintahan kawasan ini terletak di Kecamatan Kerajaan dan Kecamatan Salak Kabupaten Dairi.
Topografi
Topografi di Suaka Margasatwa Siranggas, Kabupaten Pakpak Bharat pada umumnya didominasi oleh bukit hingga curam dengan ketinggian antara
500-1194 meter diatas permukaan laut dengan persentase keterangan berkisar 15 - 45 dan 45 – up. Dalam
kawasan hutan tersebut mengalir beberapa sungai dan anak sungai di antaranya: Lae Baning, Lae Mbara, Lae Adam, lae Darsa dan beberapa anak sungai lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Iklim
Berdasarkan peta iklim Propinsi Sumatera Utara skala 1:500.000 dan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson tahun 1951, keadaan iklim di sekitar kawasan hutan
SM.Siranggas Reg. 70 termasuk kedalam tipe A dengan nilai Q antara 0 - 14,3.
Vegetasi
Berdasarkan pengamatan di sekitar areal penelitian, vegetasi yang umum ditemukan yaitu famili Aspleniaceae,
Polypodiaceae, Selaginellaceae
Pterydophyta. Annonaceae, Araceae, Arecaceae, Dipterocarpaceae, Euphorbiaceae, Fagaceae,
Melastomataceae, Moraceae, Myrtaceae, Urticaceae, Zingiberaceae Angiospermae.
3.3 Metode Penelitian Di Lapangan