Menurut Rukmana 1994 dalam Miranti, 2009. Zingiberaceae meliputi 47 genus dari 1.400 jenis yang tersebar luas di daerah tropik dan subtropik. Terdapat
13-17 jenis temu-temuan yang dipakai dalam obat tradisional. Penelitian Prawiroatmodjo et al., 2006 menyatakan terdapat tujuh jenis famili Zingiberaceae
yang digunakan sebagai obat pada masyarakat lokal di Pulau Wawonii yaitu Amomum aculateum sebagai obat mempercepat matangnya bisul, Amomum compactum sebagai
obat perawatan paska persalinan, tonikum, Curcuma domestica sebagai obat mual- mual, Languas galanga sebagai obat sakit kulit panu, dan Zingiber purpureum
sebagai obat kudis.
Menurut penelitian Mumpuni 2004, di Kawasan Hutan Tangkahan TNGL Sumatera Utara di peroleh 84 jenis tumbuhan obat yang dikelompokkan ke dalam
empat divisi dan 46 famili. Divisi tersebut yaitu Fungi dari kelas Basidiomycetes satu jenis, Bryophyta dari kelas Musci satu jenis, Pteridophyta dari kelas Filicinae dua
jenis, Spermatophyta dari kelas Monocotyledoneae 19 jenis dan kelas Dycotyledoneae 61 jenis. Jenis yang paling banyak dipergunakan adalah dari famili Zingiberaceae 10
jenis, Rubiaceae 8 jenis, Euphorbiaceae 5 jenis. Menurut Syafrinal 1996 diperoleh tumbuhan obat yang ditemukan di Cagar Alam Sibolangit Sumatera Utara
dikelompokkan kedalam dua divisi dan 35 famili, yaitu Pteridophyta 5 jenis dan Spermatopyhta 62 jenis. Jenis yang paling banyak dipergunakan adalah dari famili
Poaceae dan Leguminoceae masing-masing lima jenis.
4.2 Kegunaan Jenis Tumbuhan Obat.
Masyarakat Pakpak di kawasan Suaka Margasatwa Siranggas, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara masih banyak menggunakan tumbuhan di sekitarnya sebagai
obat. Hal tersebut diketahui dari hasil penelitian didapatkan jumlah jenis tumbuhan obat adalah 49 dari 33 famili yaitu Fabaceae sebanyak 4 jenis, Arecaceae,
Piperaceae, Rubiaceae, Zingiberaceae masing-masing 3 jenis, Lamiaceae, Malvaceae, Melastomataceae, Myrsinaceae, Vitaceae masing-masing 2 jenis,
Acanthaceae, Amaryllidaceae, Apiaceae, Araceae, Asteraceae, Balsaminaceae, Bambusaceae, Begoniaceae, Costaceae, Crassulaceae, Cyatheaceae, Euphorbiaceae,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gesneriaceae, Lauraceae, Loranthaceae, Marrattiaceae, Musaceae, Oxalidaceae, Poaceae, Polygalaceae, Rosaceae, Styracaceae, Urticaceae masing-masing 1 jenis.
Masyarakat Pakpak membedakan tumbuhan obat yang digunakan untuk anak- anak, kaum bapak dan kaum ibu, untuk semua kalangan umur dan jenis kelamin.
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan obat tabib desa bagian tumbuhan yang digunakan untuk obat-obatan
adalah rhizome, akar, batang, daun, pucuk muda, bunga, buah dan getah. Bagian tersebut ada yang dapat langsung digunakan sebagai obat dan ada pula yang harus
melalui proses pengolahan. Bagian yang paling banyak digunakan adalah daun Tabel 4.2.
Menurut Harborne 1987 dalam Mumpuni 2004, Hal ini diduga karena beberapa alasan yaitu pertama, daun banyak terakumulasi senyawa metabolit sekunder
yang paling penting sebagai bahan obat berupa tanin, alkaloid, minyak atsiri dan senyawa organik lainnya yang tersimpan di dalam vakuola maupun jaringan tambahan
pada daun seperti trikoma. Kedua, dari segi keutuhan dan eksistensinya jumlah daun lebih banyak dibanding bagian organ lainnya sehingga apabila diambil dalam jumlah
yang tertentu tidak berpengaruh terhadap tumbuhan tersebut. Ketiga dilihat dari segi efisiensi dan kepraktisannya daun merupakan bahan yang mudah diracik dan diolah
untuk dijadikan sebagai bahan obat.
Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa umumnya tumbuhan berkhasiat obat baik yang berasal dari hutan ataupun dari kawasan lain digunakan untuk mengobati
penyakit yang diderita oleh masyarakat desa sekitar hutan tersebut dan pasien yang datang dari desa lain. Pengetahuan dan pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat-
obatan oleh masyarakat Pakpak di Suaka Margasatwa Siranggas masih tetap berlanjut dan berkembang dengan baik. Obat tradisional masih digunakan oleh masyarakat
Pakpak karena lokasi sarana kesehatan yang relatif masih jauh dan belum optimalnya pelayanan kesehatan di desa tersebut, sehingga masyarakat Pakpak di Suaka
Margasatwa Siranggas cenderung berobat ke tabib kampung dan menggunakan obat- obatan tradisional.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.2 Kegunaan Jenis Tumbuhan Obat
Informasi data lapangan dari bapak Pinayungan tabib desa
No. Famili
Nama Latin Nama Lokal
Kegunaan Bagian yang
digunakan Cara penggunaan
1. Acanthaceae
Pseuderanthemum graciliflorum Tepuh Obat sakit perut
Daun Disayur daun direbus
→ diminum 2.
Amaryllidaceae Hymenocalis littoralis
Daun ompu-ompu Obat terkilir
Daun Daun + minyak makan, dipanaskan
→ dililitkan dikaki yang terkilir
3. Apiaceae
Centella asiatica Paga-paga
Obat kurap, panu, kadas
Semua bagian Direbus + kapur sirih
→ airnya disapukan 4.
Araceae Homalomena monandra
langgeh Obat panelever
Akar, batang Akar+ kunyit + kapur sirih
→ ditempelkan batang + air, dimasak
→ diungkepkan 5.
Arecaceae Areca catechu
kampawa Obat kepala pening
Buah Buah dikunyah + lada
→ dioleskan 6.
Areca cf. trianda Kampawa hitam
Obat gatal-gatal Buah
Buah dikunyah → disembur
7. Areca sp.
Kampawa jenis lain
Obat orang gila Obat gatal-gatal
Akar dan buah Akar , direbus
→ dimandikan buah + sirih
→ dimakan 8.
Asteraceae Eupatorium odoratum
Bunga merdeka Obat luka
Daun Daun diremas + kapur sirih
→ airnya dioleskan
9. Balsaminaceae
Impatiens platypetala Sitanggang
Obat panas badan Bunga
Bunga diremas dengan air beras →
dimandikan diminum 10.
Bambusaceae Bambusa sp.
Bamburebung Obat infeksi
Batang muda Batang muda + kapur sirih + kunyit
→ ditempelkan
11. Begoniaceae
Begonia sp. Asam gunung
Obat membersihkan darah pada orang
hamil Daun
Daun direbus → diminum airnya
12. Costaceae
Costus sp. Tabar-tabar
Obat kaki bengkak Bagian dalam
batang Bagian dalam batang + kapur sirih
→ dibalutkan dikaki yang bengkak
13. Crassulaceae
Kalanchoe pinnata Sidingin-dingin
Obat panas badan Daun
Daun + beras + air → disapukan
diminum 14.
Cyatheaceae Cyathea contaminans
Tanggiang Obat bisul
Daun muda Bagian dalam daun muda dikikis
→ ditempelkan
15. Euphorbiaceae
Macaranga triloba Sibalik angin
Obat guna-guna Daun
Daun direbus → dimandikan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.2 Lanjutan
Informasi data lapangan dari bapak Pinayungan tabib desa
No. Famili
Nama Ilmiah Nama Lokal
Kegunaan Bagian yang
digunakan Cara penggunaan
16. Fabaceae
Erythrina sp. Bupar
Obat kecapekan Semua bagian
Direbus → dimandikan airnya
17. Mimosa pudica
Putri malu Obat batuk
Daun Direbus
→ airnya + lada + gula pasir → diminum
18. Parkia speciosa
Petai Obat luka bakar obat
darah tinggi Batang dan
pucuk muda Diremas pucuk muda
→ dioleskan direbus
→ diminum airnya 19.
Pithecellobium dulce Jengkol
Obat luka bakar obat sakit perut
Batang dan pucuk muda
Bagian dalam batang dikikis →
ditempelkan pada luka bakar pucuk muda diremas
→ ditempelkan 20.
Gesneriaceae Aeschynanthus sp.
Namboru epoh Obat penawar racun
Daun Daun + air beras
→ disapukan diminum
21. Lamiaceae
Coleus amboinicus Sibangun-bangun
Obat penambah darah Daun
Daun dimasak → dimakan
22 Pogostemon cablin
Nilam Obat luka-luka
Daun Daun diremas + kapur sirih
→ ditempelkan
23 Lauraceae
Cinamomum zeylanicum Kayu manis
Obat sesak nafas Daun
Daun + air + kunyit → diminum airnya
24 Loranthaceae
Scurrula L. Sarindan jengkol
Obat sakit pinggang Daun
Daun dijemur → diseduh dengan air
panas 25
Malvaceae Sida rhombifolia
Sidagurih Obat salah urat terkilir
Akar Akar ditumbuk + minyak makan
→ dipijatkan
26 Urena lobata
Sampeluluk Obat gatal-gatal
Daun Daun + kapur sirih
→ dioleskan 27
Marrattiaceae Angiopteris evecta
Enggel-enggel Obat bisul
Daun muda Bagian dalam daun muda + kapur sirih
→ ditempelkan 28
Melastomataceae Pogonanthera pulverulenta
Goting-goting Obat disentri
Batang, daun Batang + daun, direbus
→ diminum airnya
29 Ptenandra sp.
Tabu dangkah Obat batu karang
Daun Daun ditumbuk diperas airnya + asam
jeruk → diminum
30 Musaceae
Musa sp. Tabah-tabah
Obat panas luka gatal Batang
Bagian dalam batang + kapur sirih →
dioleskan 31.
Myrsinaceae Ardisia sp.
Baja Obat sakit kepala sakit
gigi Getah batang
Getah batang dioleskan di kepala getah batang + kapas
→ ditaruh di gigi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.2 Lanjutan
Informasi data lapangan dari bapak Pinayungan tabib desa
No. Famili
Nama Ilmiah Nama Lokal
Kegunaan Bagian yang
digunakan Cara penggunaan
32. Myrsine sp.
Kabu dangkah Obat batu karang
Daun Daun ditumbuk, diperas lalu diminum airnya
33. Oxalidaceae
Oxalis barrelieri Rindangrih
Obat terkilir Daun
Daun + minyak makan + lada, dipanaskan →
dioleskan ke kaki 34.
Piperaceae Piper betle
Daun sirih Obat mata
Daun Daun + air
→ airnya diteteskan ke mata 35.
Piper sp. Talun
Obat mengeluarkan racun
Daun Daun ditumbuk, diperas airnya diminum
disembur 36.
Piper umbellatum Bulu gumbah
Obat sakit perut sakit mag
Daun Sirih + pinang + gambir + lada, dikunyah
→disembur, ditaruh di 7 lembar daun → ditempelkan
37. Poaceae
Saccharum officinarum Tebu salah
Obat panas badan sesak nafas
Batang Batang ditumbuk diambil airnya + lada + jeruk
nipis → diminum
38. Polygalaceae
Polygala paniculata Sarindan leto
Obat gatal-gatal Semua bagian
Daun didekatkan dengan api → diremas →
dioleskan 39.
Rosaceae Rubus sp.
Sungsang dori Obat panas badan
Semua bagian Direbus
→ diminum airnya 40.
Rubiaceae Hedyotis sp.
Sampilit hutan Obat panas badan
Daun Daun + beras
→ disapukan 41.
Pavetta indica Rintua
Obat bisul Buah
Buah dimakan 42.
Uncaria gambir Gambir
Obat disentri Getah daun
Getah daun, dimasak + kuning telur + kunyit + gula merah
→ diminum 43.
Styracaceae Styrax benzoin
Kemenyan Obat panu
Daun Daun + jahe + kapur sirih, dihaluskan
→ airnya disapukan
44. Urticaceae
Pilea sp. Riyap-riyap
Obat panas badan Batang
Batang dimasak + air + kunyit + kapur sirih →
diungkep 45.
Vitaceae Vitis gracilis
Gagatan harimau
Obat kecapekan penambah stamina
Daun Daun dijemur
→ diseduh dengan air panas → diminum
46. Vitis sp.
Taban Obat penangkal setan
Semua bagian Diikatkan dipinggang
47. Zingiberaceae
Curcuma xanthorrhiza Temulawak
Obat penyakit kuninglever
Rhizome Rhizome diparut, diperas airnya + asam jawa +
gula merah → diminum
48 Hedychium coronarium
Sempuyang Obat panas
Daun Daun dikunyah + lada
→ disembur 49
Hedychium sp. Raja koning
Obat panas, obat terkejut
Rhizome sampai daun
Rhizome + lada → disembur air + beras →
disapuhkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pemberian obat-obatan oleh tabib pada pasiennya, pada umumnya dalam keadaan segar dalam bentuk tunggal, tetapi lebih umum dalam bentuk campuran beberapa
tumbuhan. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa tabib telah mengetahui tentang interaksi obat yang bersifat potensial untuk menghasilkan daya pengobatan yang lebih
besar. Ramuan obat ada yang diminum langsung dengan cara tertentu dan ada juga yang diseduh terlebih dahulu baru diminum dalam keadaan panas ataupun dingin
dengan dosis yang telah ditentukan.
Dari Tabel 4.2 juga diketahui bahwa dari 49 jenis tumbuhan obat digunakan oleh masyarakat untuk mengobati 29 jenis penyakit. Jenis-jenis tersebut digunakan
untuk mengobati beragam penyakit yaitu a. penyakit kulit seperti: panu, kurap, kadas, gatal-gatal, luka, bisul, kaki bengkak, b. penyakit dalam seperti: sakit perut, lever,
pening, panas badan, kecapekan, batuk, darah tinggi, sesak nafas, sakit pinggang, disentri, mag, batu karang, dan c. penyakit penawar racun yang berasal dari gigitan
hewan berbisa atau hasil perbuatan manusia.
Beberapa tumbuhan yang memiliki kandungan minyak atsiri juga memiliki banyak manfaat seperti tumbuhan dari famili Piperaceae yang digunakan mengobati
penyakit mata, mag, sakit perut dan obat mengeluarkan racun serta famili Lamiaceae yang digunakan sebagai obat penambah darah dan obat luka. Lage et al., 2010 dalam
Suryani, 2011 menyatakan senyawa terpenoid dari jenis tumbuhan Euphorbia memberikan aktivitas anti tumor dan Tinggen, 2000 dalam Suryani, 2011
menambahkan kecapi Sandoricum koetjape Merr adalah tumbuhan obat dari famili Meliaceae. Akar dan daun tumbuhan kecapi berkhasiat sebagai obat keputihan, obat
sakit perut, obat batuk, obat mata dan obat panas.
Disamping itu juga terdapat tumbuhan obat yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh setan ataupun perbuatan manusia
dengan bantuan setan. Tumbuhan obat yang digunakan untuk penyakit tersebut seperti raja koning Hedychium sp., taban Vitis sp., sibalik angin Macaranga triloba
kampawa jenis lain Areca sp., pengolahannya dilakukan dengan cara tunggal tanpa tambahan tumbuhan yang lainnya dan dalam bentuk campuran beberapa jenis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tumbuhan yang berkhasiat sama yang diharapkan dapat mempercepat daya penyembuhan terhadap penyakit tersebut.
4.3 Jenis-jenis tumbuhan obat di dalam plot pengamatan 20 m x 50 m 1 Ha.