Selain hal-hal yang dikemukakan diatas penulis juga mengharapkan tulisan ini bisa bermanfaat secara luas, di lingkungan akademik maupun di masyarakat
umum. Skripsi ini akan berusaha untuk menelusuri dan memberikan pemaparan dan gambaran yang terjadi di masyarakat sepanjang pengetahuan penulis.
E. Manfaat Penelitian
Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan untuk
pengembangan wawasan dan kajian lebih lanjut bagi yang ingin mengetahui dan memperdalam tentang masalah pertanggungjawaban
pidana pelanggaran hak cipta terhadap ciptaan yang dilindungi dalam UU No.19 Tahun 2002.
2. Secara praktis :
a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat
khususnya memberikan informasi ilmiah mengenai masalah pertanggungjawaban pidana pelanggaran hak cipta terhadap ciptaan
yang dilindungi dalam UU No.19 Tahun 2002. b.
Diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi penegak hukum dalam menangani masalah pertanggungjawaban pidana
pelanggaran hak cipta terhadap ciptaan yang dilindungi dalam UU No.19 Tahun 2002.
F. Tinjauan Kepustakaan
1. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana
Universitas Sumatera Utara
Seseorang yang melakukan tindak pidana baru boleh dapat dihukum apabila si pelaku sanggup mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah
diperbuatnya. Masalah pertanggungjawaban erat kaitannya dengan kesalahan. Oleh karena adanya asas pertanggungjawaban yang menyatakan dengan tegas
“tidak dipidana tanpa ada kesalahan” untuk menentukan apakah seorang pelaku tindak pidana dapat dimintai pertanggungjawaban dalam hukum
pidana, akan dilihat apakah orang tersebut pada saat melakukan tindak pidana mempunyai kesalahan. Secara doktriner kesalahan diartikan sebagai keadaan
psikis yang tertentu pada orang yang melakukan perbuatan tindak pidana dan adanya hubungan antara kesalahan tersebut dengan perbuatan yang dilakukan
dengan sedemikian rupa, sehingga orang tersebut dapat dicela karena melakukan perbuatan pidana.
8
Pertanggungjawaban pidana menjurus kepada pemidanaan pelaku, jika telah melakukan suatu tindak pidana dan memenuhi unsur-unsur yang
telah ditentukan oleh undang-undang. Dilihat dari terjadinya perbuatan yang terlarang, ia akan diminta pertanggungjawaban apabila perbuatan tersebut
melanggar hukum. Dilihat dari sudut kemampuan bertanggung jawab maka hanya orang yang mampu bertanggung jawab yang dapat diminta
pertanggungjawaban. Pada umumnya seseorang dikatakan mampu bertanggung jawab dapat dilihat beberapa hal yaitu :
9
1 Keadaan Jiwanya
a Tidak terganggu oleh penyakit terus-menerus atau sementara
b Tidak cacat dalam pertumbuhan gagu, idiot, gila, dan
sebagainya
8
http:ilmucomputer2.blogspot.com200910pengertian-pertanggungjawaban.html, diakses pada tanggal 7 Desember 2010.
9
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
c Tidak terganggu karena terkejut hipnotisme, amarah yang
meluap, dan sebagainya 2
Kemampuan Jiwanya a
Dapat menginsyafi hakekat dari perbuatannya b
Dapat menentukan kehendaknya atas tindakan tersebut, apakah dilaksanakan atau tidak
c Dapat mengetahui ketercelaan dari tindakan tersebut
KUHP tidak memberikan batasan, KUHP hanya merumuskannya secara negatif yaitu mempersyaratkan kapan seseorang dianggap tidak
mampu mempertanggungjawabkan perbuatan yang dilakukan. Menurut ketentuan pasal 44 ayat 1 seseorang tidak dapat dimintai
pertanggungjawabannya atas suatu perbuatan karena dua alasan yaitu :
10
1 Jiwanya cacat dalam pertumbuhannya
2 Jiwanya terganggu karena penyakit
Kemampuan bertanggung jawab merupakan unsur kesalahan, oleh karena itu untuk membuktikan unsur kesalahan tersebut, maka unsur
pertanggungjawaban harus juga dibuktikan, namun demikian untuk membuktikan adanya unsur kemampuan bertanggung jawab itu sangat sulit
dan membutuhkan waktu dan biaya, maka dalam praktek dipakai faksi yaitu bahwa setiap orang dianggap mampu bertanggung jawab kecuali ada tanda-
tanda menunjukkan lain.
11
10
KUHP Pasal 44 ayat 1.
11
http:donxsaturniev.blogspot.com201008kemampuan-bertanggungjawab.html, diakses pada tanggal 7 Desember 2010.
Universitas Sumatera Utara
Maka dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pertanggungjawaban pidana yaitu kemampuan seseorang untuk
menerima resiko dari perbuatan yang diperbuatnya sesuai undang-undang.
2. Pengertian Hak Cipta