Keragaman Bakteri Endofit Tomat Solanum lycopersicum L.

4.1 Keragaman Bakteri Endofit Tomat Solanum lycopersicum L.

Hasil isolasi yang telah dilakukan dari tanaman tomat, diperoleh 8 isolat bakteri endofit yang ditumbuhkan pada media NA. Isolat bakteri endofit ini memiliki karakteristik morfologi koloni dan Gram yang bervariasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.1.1 berikut. Tabel 4.1.1 Karakteristik Morfologi dan Sifat Gram Bakteri Endofit Tomat Isolat Bakteri Morfologi Koloni Morfologi Sel Gram Bentuk Tepi Elevasi Warna Bentuk Penataan HS01 Irregular Entire Flat Putih Kekuningan Basil Strepto + HS02 Irregular Filamentous Flat Putih Basil Strepto + HS03 Circular Entire Flat Putih Kokus Strepto - HS04 Irregular Lobate Flat Putih Kekuningan Basil Mono - HS05 Circular Lobate Flat Putih Basil Strepto + HS06 Irregular Curled Flat Putih Basil Strepto + HS07 Circular Undulate Flat Putih Basil Diplo + HS08 Irregular Lobate Raised Putih Kokus Diplo - Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 isolat memiliki bentuk koloni tidak beraturan irregular dan 3 isolat memiliki bentuk koloni bulat circular, di mana tepi koloni entire sebanyak 2 isolat, filamentous 1 isolat, lobate 3 isolat, curled 1 isolat dan undulate 1 isolat. Sedangkan semua 7 isolat memiliki elevasi yang sama, yaitu flat dan 1 isolat memiliki elevasi raised. Isolat yang berwarna putih kekuningan sebanyak 2 isolat dan 6 isolat berwarna putih. Berdasarkan morfologi sel, sebanyak 6 isolat bakteri berbentuk basil dan 2 isolat berbentuk kokus. Isolat yang memiliki penataan streptobasil sebanyak 4 isolat, diplobasil 1 isolat, monobasil 1 isolat, streptokokus 1 isolat dan diplokokus 1 isolat. Berdasarkan pewarnaan Gram, sebanyak 5 isolat merupakan bakteri Gram positif dan 3 isolat merupakan bakteri Gram negatif. Menurut Lay 1994, koloni yang tumbuh di atas lempengan agar, perludiperhatikan warna, sifat tembus cahaya, pinggiran tepi, sifat permukaan elevasidan bentuknya. Menurut Yuliyanti 2012, beberapa spesies bakteri endofit yang telah diisolasi dari tanaman kentang Solanum tubersoum L. antara lain Azospirillum sp., Burkholderia spp., Epicoccum nigrum, Eschericia coli, Gluconacetobacter diazotropicus dan Herbaspirillum rubrisubalbicans. Sedangkan Zhenhua 2012, Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa lebih dari 129 jenis bakteri endofit telah diisolasi dari beberapa jenis tanaman pertanian dan perkebunan, termasuk didalamnya bakteri Gram positif dan Gram negatif yang terdiri dari 54 genera. Jenis yang paling banyak ditemukan adalah kelompok Pseudomonas Pseudomonas, Burkholderia, Phyllobacterium dan kelompok Enterobacteriaceae Enterbacter, Erwinia, Klebsiella. Panglipur 2014, menambahkan bahwa telah diisolasi bakteri endofit dari akar dan batang tamanan Keji Beling Strobilanthes crispus dan diperoleh 12 jenis bakteri endofit yang memiliki karakteristik berbeda-beda, tiga diantaranya adalah kelompok bakteri Gram positif dan sembilan adalah kelompok bakteri Gram negatif. Karakterisasi sifat biokimia yang dilakukan meliputi uji hidrolisa pati, uji hidrolisa gelatin, uji sitrat, uji hidrogen sulfida dan fermentasi gula, uji motilitas dan uji katalase menunjukkan bahwa semua isolat memiliki karakteristik yang berbeda seperti yang terlihat pada Tabel 4.1.2 berikut. Tabel 4.1.2 Karakteristik Biokimia Bakteri Endofit Tomat Uji Biokimia Hidrogen Sulfida Fermentasi Gula Isolat Bakte ri Hidrolisa Pati Hidrolisa Gelatin Sitrat G luko sa Sukr o sa La k to sa E nda pa n H it a m K er et a k a n Motilitas K a t a l a s e HS01 + - + + + + - - + + HS02 + + + + - - - - + + HS03 + + + + + + - + + + HS04 + - + + - - - + + + HS05 + - + + - - - + + + HS06 + - + + - - - - + + HS07 + + + + + + - - - - HS08 + + + + - - - - + + Keterangan: + =Positif ; - = Negatif Dari hasil pengujian karakterisasi biokimia yang dilakukan, kedelapan isolat bakteri endofit menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Pada uji hidrolisa pati, kedelapan isolat menunjukkan hasil positif, yaitu dengan terbentuknya zona Universitas Sumatera Utara bening setelah koloni ditetesi dengan iodine. Terbentuknya zona bening setelah ditetesi iodine karena bakteri mampu menghasilkan enzim amilase untuk menguraikan pati yang terdapat di dalam media menjadi gula sederhana. Pada uji hidrolisa gelatin, hanya HS02, HS03, HS07 dan HS08 menunjukkan uji positif sedangkan yang lainnya menunjukkan hasil negatif. Uji positif pada uji hidrolisa gelatin adalah terbentuknya cairan pada permukaan media setelah media yang berisi inokulum dimasukkan ke dalam pendingin selama 30 menit. Hal ini berarti HS02, HS03, HS07 dan HS08 mampu menguraikan gelatin yang terdapat dalam media dengan menghasilkan enzim gelatinase. Menurut Cappucino Sherman 1983 uji positif gelatin ditandai denganmedium gelatin yang tetap cair setelah dimasukkan ke dalam lemari pendingin selama 30 menit. Pada uji sitrat, semua isolat mampu menggunakan sitrat yang terdapat dalam media sebagai sumber karbon dan energi dengan ditandai perubahan warna media dari hijau menjadi biru karena terjadi peningkatan pH media Cappucino Sherman, 1983. Pada uji hidrogen sulfida, semua isolat menujukkan reaksi positif pada media TSIA dengan ditandai perubahan warna media pada bagian slant-butt, adanya keretakan dan endapan hitam pada dasar media Lay, 1994. Uji motilitas menunjukkan bahwa 7 isolat, selain HS07, menunjukkan uji positif atau bersifat motil yang ditandai dengan adanya jejak pergerakan bakteri. Dan dari uji katalase, 7 isolat menunjukkan uji positif yang ditandai dengan terbentuknya gelembung udara di sekitar koloni setelah ditetesi reagen H 2 O 2 3, sedangkan HS07 menunjukkan hasil negatif dengan tidak terbentuknya gelembung udara di sekitar koloni. Menurut Lay 1994, identifikasi mikroba merupakan salah satu hal yang sangat penting. Identifikasi bakteri didasarkan pada morfologi, sifat biakan, sifat biokimiawi. Morfologi mikroorganisme berdasarkan bentuk, ukuran dan penataan biasanya tidak cukup untuk melakukan identifikasi. Ciri lainnya seperti sifat pewarnaan, pola pertumbuhan koloni, reaksi pertumbuhan pada karbohidrat, dan penggunaan asam amino sangat membantu dalam identifikasi mikroba.

4.2 Aktivitas Enzim Esterase Bakteri Endofit Secara Kualitatif