Lay 1994, menyatakan perbedaan laju pertumbuhan bakteri disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah tipe dan jenis bakteri itu sendiri maupun
kemampuan bakteri tersebut dalam menggunakan nutrisi yang tersedia dalam media untuk proses metabolismenya. Banat 1995, menyatakan faktor lain yang
mendukung pertumbuhan sel pada media yang toksik adalah produksi biosurfaktan. Mikroba penghasil biosurfaktan mampu meningkatkan
metabolismenya dikarenakan dengan adanya biosurfaktan pada permukaan sel akan membantu proses transpor nutrisi melalui membran selnya yang keseluruhan
dari proses ini akan meningkatkan pertumbuhan selnya. Mungmanakij 2007, menyatakan bahwa bakteri mampu bertahan dalam
media yang mengandung karbofuran dan dapat tumbuh serta mendegradasi karbofuran tersebut karena di dalam media tersebut terkandung K
2
HPO
4
, KH
2
PO
4
, MgSO
4
, FeCl
3
.7H
2
O, CaCl
2
.2H
2
O sebagai medium dasar dan karbofuran sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Oleh karena itu,
hanya bakteri yang mampu manggunakan karbofuran sebagai sumber karbon dan energi yang dapat hidup di media.
4.5 Pertumbuhan Bakteri Endofit
Kepadatan sel bakteri selama masa inkubasi pada media Bushnell-Hass Broth BHB yang mengandung 2 insektisida Jordan 5G dengan bahan aktif
karbofuran, diukur dengan menggunakan metode Standard Plate Count SPC dengan cara menumbuhkannya pada media PCA. Perhitungan dilakukan pada hari
ke-7, hari ke-14 dan hari ke-21 dengan 2 ulangan. Hasil pengamatan pertumbuhan isolat bakteri endofit dapat dilihat pada Tabel 4.5.1 berikut.
Tabel 4.5.1 Pertumbuhan Isolat Bakteri Selama Masa PengkulturanPada Media BHB yang Mengandung 2 Insektisida Berbahan Aktif
Karbofuran
Universitas Sumatera Utara
Isolat Bakteri Jumlah Sel CFUml
Hari ke-0 Hari ke-7
Hari ke-14 Hari ke-21
HS01 2,0 x 10
6
2,2 x 10
8
1,09 x 10
9
5,6 x 10
8
HS02 2,0 x 10
6
2,6 x 10
8
1,79 x 10
9
1,04 x 10
9
HS03 2,0 x 10
6
4,7 x 10
8
1,61 x 10
9
1,33 x 10
9
HS04 2,0 x 10
6
1,9 x 10
8
8,1 x 10
8
9,4 x 10
8
HS05 2,0 x 10
6
4,5 x 10
8
2,13 x 10
9
7,2 x 10
8
HS06 2,0 x 10
6
2,6 x 10
8
1,55 x 10
9
8,0 x 10
8
HS07 2,0 x 10
6
3,9 x 10
8
1,09 x 10
9
6,2 x 10
8
HS08 2,0 x 10
6
4,3 x 10
8
1,37 x 10
9
6,0 x 10
8
Tabel 4.5.1 di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan sel bakteri endofit selama masa pengkulturan pada media yang mengandung 2 insektisida berbahan aktif
karbofuran selama 21 hari memperlihatkan hasil yang bervariasi. Pada hari ke-14, pertumbuhan sel kedelapan isolat mengalami peningkatan. Hal ini mungkin
disebabkan karena nutrisi yang terkandung di dalam media masih melimpah sehingga bakteri memasuki fase logaritmik. Selain itu mungkin juga disebabkan
karena masing-masing isolat memproduksi biosurfaktan dalam jumlah yang tinggi untuk memanfaatkan karbofuran sebagai sumber karbon dan nitrogen. Sedangkan
pada pengamatan hari-21, pertumbuhan sel kedelapan isolat mengalami penurunan. Hal ini mungkin disebabkan karena nutrisi pada media semakin
berkurang, sehingga sel bakteri memasuki fase stasioner, di mana pada fase ini juga mulai terbentuk sejumlah senyawa toksik sehingga beberapa sel mengalami
kematian. Udiharto1992, menyatakan bahwa makin cepat pertumbuhan bakteri
makin banyak sumber karbon yang diperlukan, sehingga makin banyak pula degradasi hidrokarbon untuk mendapatkan sumber karbon tersebut. Juli
Virmuda 2001, menyatakan bahwa sel bakteri penghasil biosurfaktan mampu meningkatkan metabolismenya pada lingkungan yang toksik dikarenakan adanya
biosurfaktan pada permukaan selnya sehingga mempermudah sel bakteri memperoleh nutrisi dengan caramenguraikan senyawa organik dan anorganik
yang ada di lingkungannya melalui proses enzimatik. Pertumbuhan bakteri endofit juga dapat dilihat pada Gambar 4.5.1 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5.1 Pertumbuhan Isolat Bakteri
Selain mengukur jumlah kepadatan sel bakteri endofit yang tumbuh selama masa pengkulturan pada media BHB yang mengandung 2 insektisida
karbofuran, absorbansi sel bakteri endofit juga diukur dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 520 nm. Nilai absorbansi sel bakteri
endofit selama masa pengkulturan pada media cair dapat dilihat pada Tabel 4.5.2 berikut.
Tabel 4.5.2 Data Absorbansi Pertumbuhan Isolat Bakteri Selama Masa Pengkulturan Pada Media BHB yang Mengandung 2
Insektisida Berbahan Aktif Karbofuran
Isolat Bakteri Absorbansi
Hari ke-0 Hari ke-7
Hari ke-14 Hari ke-21
HS01 0,103
0,268 0,796
0,937 HS02
0,021 0,318
1,017 1,305
HS03 0,119
0,356 0,764
0,996 HS04
0,080 0,204
0,502 0,992
HS05 0,124
0,244 0,821
1,151 HS06
0,140 0,252
0,808 0,991
HS07 0,182
0,234 0,899
0,943 HS08
0,153 0,283
0,984 1,227
5E-11 1E-10
1.5E-10 2E-10
2.5E-10
HS01 HS02
HS03 HS04
HS05 HS06
HS07 HS08
Ju m
la h
Se l B
ak te
ri C
FU m
l
Isolat Bakteri Hari ke-0
Hari ke-7 Hari ke-14
Hari ke-21
Universitas Sumatera Utara
4.6 Potensi Bakteri Endofit Dalam Mendegradasi Karbofuran Secara Kuantitatif