dengan air mengalir selama 20 menit. Permukaan akar kemudian disterilisasi secara berseri dengan 70 etanol selama 3 menit, larutan sodium hipoklorit yang
mengandung anion klorin 2 selama 30 menit.Selanjutnya akar dibilas dengan akuades steril sebanyak 3 kali dan dikeringkan dengan kertas saring steril. Setelah
kering, bagian ujung kiri dan kanan akar tanaman dibuang ±1 cm. Akar dipotong menjadi 4 bagian dan diletakkan pada permukaan media NA Nutrient Agar yang
telah dicampurkan dengan antibiotik ketokonazol 0,3 gram100ml dengan posisi bekas potongan ke arah media, kemudian diinkubasi pada suhu ruang 28-30
o
C selama 1-3 hari. Koloni yang muncul dari bagian akar tanaman sebelah dalam
disubkulturkan ke media NA yang baru sampai didapat biakan murni. Isolasi bakteri endofit dari akar tanaman tomat juga dilakukan dengan cara
menumbuhkan bakteri endofit pada media NB. Akar tanaman tomat yang telah disterilisasi permukaan secara berseri kemudian dipotong menjadi 3 bagian lalu
dimasukkan ke dalam media NB. Selanjutnya media diinkubasi pada suhu ruang 28-30
o
C selama 2 x 24 jam. Bakteri yang tumbuh pada media NB ditandai dengan perubahan warna media yang menjadi keruh lalu dipipet sebanyak 0,1 ml
dan dimasukkan ke dalam media NA. Koloni terpisah yang tumbuh pada media NA kemudian disubkulturkan ke dalam media NA yang baru sampai diperoleh
biakan murninya.
3.4 Karakterisasi Isolat Bakteri Endofit
Isolat murni yang diperoleh dikarakterisasi morfologinya berdasarkan bentuk, warna, elevasi dan tepi koloni dan berdasarkan pewarnaan gram serta uji
biokimia seperti uji pati, uji sitrat, uji gelatin, uji motilitas, uji sulfida, dan uji katalase Lay, 1994.
3.5 Pengukuran Aktivitas Enzim Esterase Bakteri Endofit Secara Kualitatif
Pengukuran aktivitas enzim esterase yang dihasilkan oleh bakteri endofit secara kualitatif dilakukan menurut metode Sierra 1957 dengan menggunakan
media Tween 80 Agar. Isolat bakteri endofit diinokulasikan ke media Tween 80 Agar lalu diinkubasi pada suhu 28-30
o
C selama 2 x 24 jam. Uji positif bakteri menghasilkan enzim esterase adalah terbentuknya zona halo disekeliling koloni
Universitas Sumatera Utara
bakteri. Aktivitas enzim esterase dihitung dengan cara membandingkan diameter zona halo dengan diameter koloni bakteri.
3.6 Screening Aktivitas Biosurfaktan
Aktivitas biosurfaktan yang dihasilkan oleh isolat bakteri dilakukan dengan metode Drop Collapsing Test Jain et al., 1991 yang dimodifikasi. Isolat
bakteri ditumbuhkan pada media BHB yang ditambah 2 dekstros. 2 ml inokulum cair isolat bakteri yang setara dengan kekeruhan larutan Mc-
Farland ≈10
8
selml diinokulasikan ke dalam 98 ml media BHB yang mengandung 2 dekstros secara aseptis, diinkubasi pada shaker 150 rpm
dengan kondisi gelap pada suhu 30
o
C selama 15 hari. Setelah 15 hari masa inkubasi, masing-masing media biakan disaring dan diambil filtratnya. Sebanyak
4 ml filtrat media dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah 4 ml N-heksan dan 2 ml akuades. Divorteks selama 10 detik, didiamkan selama 1 menit. Emulsi
yang terbentuk diukur ketebalannya dengan jangka sorong, dikonversikan ke dalam volume. Kemudian dihitung persentase indeks emulsifikasi IE dari
masing-masing isolat dengan cara membandingkannya antara volume emulsi dibagi dengan total volume filtrat lalu dikali 100 Hamzah et al., 2013.
�� = ������ ������
����� ������ ������� � 100
3.7 Uji Kemampuan Bakteri Endofit Dalam Mendegradasi Karbofuran 3.7.1 Uji Kualitatif