Hasil Reliabilitas alat ukur Penelitian

Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tabel 3.9 Ujicoba Pengukuran Validitas Instrumen Pemahaman Peserta didik tentang Kebencanaan No soal r hitung Nilai r Kritis Status 1 0.411 0.308 Valid 2 0.388 0.308 Valid 3 0.368 0.308 Valid 4 0.383 0.308 Valid 5 0.442 0.308 Valid 6 0.415 0.308 Valid 7 0.599 0.308 Valid 8 0.500 0.308 Valid 9 0.452 0.308 Valid 10 0.469 0.308 Valid 11 0.461 0.308 Valid 12 0.365 0.308 Valid 13 0.506 0.308 Valid 14 0.431 0.308 Valid 15 0.398 0.308 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2011

G. Hasil Reliabilitas alat ukur Penelitian

Reliabilitas merupakan keandalan yang dapat diartikan dapat dipercaya.Kepercayaan berhubungan dengan ketetapan dan konsistensi. Menurut Kerlinger Purwanto, 2009:154 memberikan batasan tentang reliabilitas yaitu : 1. Reliabilitas dicapai apabila kita mengukur himpunan objek yang sama berulang kali dengan instrument yang sama atau serupa. 2. Reliabilitas dicapai apabila ukuran yang sebenarnya untuk sifat yang diukur, 3. Keandalan dicapai dengan meminimalkan alat pengukuran yang terdapat dalam suatu instrumen pengukuran. Dari defenisi reliabilitas tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas berhubungan dengan kemampuan alat ukur untuk melakukan pengukuran secara cermat.Reliabilitas merupakan akurasi dan presisi yang dihasilkan oleh alat ukur dalam melakukan pengukuran.Pengujian alat ukur tes dan kuesioner menggunakan Alpha Cronbach. Menurut Konting Iskandar, 2009:95, nilai Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu reliabilitas Alpha Cronbach dengan nilai 0.60 hingga 0.7 adalah nilai terendah yang dapat diterima. Rumus pengujian koefesioen reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut: r i = � �−1 { 1 - ∑ � 2 2 } Keterangan: K = mean kuadrat antara subjek ∑Si 2 = mean kuadrat kesalahan St 2 = varians total Sugiyono, 2009:365 Berdasarkan hasil perhitungan, angka koefesien reliabilitas instrumen pengukuran persepsi peserta didik tentang profesionalisme guru IPS sebesar 0.949; koefesien reliabilitas instrumen pengukuran pengetahuan peserta didik tentang kebencanaan sebesar 0.618; koefesien reliabilitas instrumen pemahaman peserta didik tentang kebencanaan sebesar 0.703.Dari hasil perhitungan yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa keempat instrumen penelitian tersebut memiliki keajegan sebagai alat ukur. H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Uji normalitas data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara frekuensi hasil observasi dengan frekuensi harapan teoretis, Somantri dan Sambas Ali Muhidin 2006:292 menjelaskan bahwa “jika frekuensi hasil observasi sangat dekat dengan frekuensi yang diharapkan, maka hal tersebut menunjukkan kesesuaian yang baik, dan kesesuaian yang baik akan membawa kepada penerimaan hipotesis”. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS v.17 dengan menggunakan uji kolmogorof-Smirnov, dimana Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu kriteria yang digunakan untuk mengukur apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak dengan cara melihat nilai signifikansi yang tertera pada hasil pengolahan. Adapun kaidah yang digunakan menurut Priyatno 2009:58 yaitu sebagai berikut jika nilai signifikansi Sig. 0.05, maka data yang ada berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikansi Sig. 0.05, maka data yang ada tidak berdistribusi normal. Jika hasil data yang diolah merupakan data normal, maka selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistika parametrik, namun jika hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal maka dalam pengujian hipotesis menggunakan perhitungan statistika non parametrik.Jikauji normalitas dilakukan secara manual, maka langkah-langkah yang diperlukan sebagai berikut Riduwan, 2008:187: 1 Menentukan skor terbesar dan skor terkecil yang kemudian dilanjutkan menghitungan Rentangan R dengan rumus 2 Menentukan banyaknya kelas interval 3 Menentukan panjang kelas i dengan rumus: BK R i  ` 4 Menentukan rata-rata dengan rumus n fx X i   5 Menentukan simpangan baku dengan rumus     1 . 2      n n fx fx n S i i Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 6 Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan langkah sebagai berikut: o Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan skor kanan kelas ditambah 0,5. o Mencari nilai Z-score dengan rumus S X BK Z   o Mencari Chi Kuadrat dengan rumus       k i e e o f f f 1 2 2  Kriteria pengujian adalah pada taraf signifikansi α 0,05 dikatakan data berdistribusi normal jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel , sedangkan jika χ 2 hitung χ 2 tabel maka data dinyatakan tidak normal. 2. Uji homogenitas data Uji homogenitas dilakukan guna mengetahui apakah skore setiap variabel memiliki varians yang homogen atau tidak.Uji homogenitas ini sendiri merupakan salah satu syarat untuk menggunakan statistik parametrik.Sebagaimana yang dikatakan oleh Sugiyono 2009:150 bahwa “statistik parametris memerlukan terpenuhi beberapa asumsi atau syarat, diantaranya yaitu data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, varians data harus homogen dan harus memenuhi asumsi linieritas”. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS v.17, dengan kriteria pengujian jika signifikansi Sig yang diperoleh α 0.05 maka variansi setiap sampel sama homogen, namun jika signifikansi Sig yang diperoleh α 0.05 maka variansi setiap sampel tidak sama tidak homogen. Jika hasil pengolahan data Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu menunjukkan bahwa variansi data homogen, maka pengujian hipotesis dapat menggunakan statistik parametris. Jika uji homogenitas dilakukan secara manual, maka langkah-langkah yang diperlukan sebagai berikut: 1 Mencari nilai F dengan menggunakan rumus Fisher, 1985:23: 1 1 2 2 R R XY XY k k n F     Vk Vb F  dimana V = S 2 Keterangan Vb = variansi terbesar Vk = variansi terkecil S = standar deviasi n = jumlah responden R = reliabel k = variable 2 Menentukan nilai F daftar dengan mencari nilai Fα = n1-1n2-1 3 Menentukan homogenitas dengan kriteria, jika F hitung Fα n1-1n2-1 maka kedua variansi tersebut homogen, sedangkan jika F hitung ≥ Fα n1- 1n2-1 maka kedua variansi tidak homogen.

3. Uji linieritas

Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas, yang dimaksud dengan linieritas disini adalah apakah garis regresi antara variabel X dan Y Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu membentuk garis linier atau tidak.Sebagaimana yang dikatakan oleh Sugiyono 2008:265 bahwa “jika tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan”.Untuk itulah mengapa sebelum dilakukannya uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji linieritas. Dijelaskan lebih lanjut oleh Sugiyono 2008:274 mengenai kriteria uji linieritas bahwa untuk mengetahui regresi tersebut linier atau tidak, maka dapat dilihat dari nilai F hitung yang kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel . Adapun kriterianya yaitu apabila F hitung F tabel maka regresi tersebut dikatakan linier, namun sebaliknya jika F hitung F tabel maka regresi tersebut tidak linier, dan konsekuensinya analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Adapun langkah-langkah uji linieritas yaitu: a Hitung Jumlah Kuadrat Regresi JK Reg[a] dengan rumus:   n Y JK a g 2 Re   b Hitung Jumlah Kuadrat Regresi JK Reg [ba] dengan rumus:          n Y X XY b JK a b g Re c Hitung Jumlah Kuadrat Residu JK Res dengan rumus:     Re Re 2 Re a g a b g s JK JK Y JK d Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi RJK Reg[a] dengan rumus: Re Re a g a g JK RJK  e Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi RJK Reg[ba] dengan rumus: Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Re Re a b g a b g JK RJK  f Hitung Raa-rata Jumlah Kuadrat Residu RJK Res dengan rumus: 2 Re Re   n JK RJK s s g Hitung Jumlah Kuadrat Error JK E dengan rumus:              k E n Y Y JK 2 2 h Hitung Jumlah Kuadrat Tuna Cocok JK TC dengan rumus: E s TC JK JK JK   Re i Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok RJK TC dengan rumus: 2   k JK RJK TC TC j Hitung Rata-rata Jumlah Kuadrat Error RJK E dengan rumus: k n JK RJK E E   k Mencari nilai F hitung dengan rumus: E TC hitung RJK RJK F  l Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linier; jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima linier. m Carilah nilai F tabel menggunakan tabel F n Bandingkan nilai F hitung dan F tabel Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

4. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis pertama dan kedua masing-masing dengan teknik korelasi dan regresi sederhana, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a Menghitung koefesien korelasi product momentdari Pearson, yaitu teknik pengujian untuk menyatakan tingkat hubungan antar variable penelitian, yaitu hubungan antara variabel X dan Y. Rumus yang digunakan adalah : r xy = � Σ 1 1− Σ 1 Σ 1 √{�Σ 1 2 −Σx 1 2 }{ �Σ 1 2 −Σ 1 2 } Selanjutnya untuk mengetahui apakah korelasi tersebut signifikan atau tidak, maka digunakan uji dua pihak yaitu uji signifikasi korelasi product moment dengan menggunakan formulasi sebagai berikut : t = √�−2 √1− 2 Keterangan : t = uji dua korelasi product moment r = Koefesien korelasi product moment n = Ukuran jumlah sampel Sugiyono, 2007:148 Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antar variabel penelitian, digunakan pedoman interpretasi sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.10 Tabel. 3.10 Pedoman Interpretasi Hubungan Antar Variabel Penelitian Interval Koefesien Tingkat Hubungan 0.00-0.199 Sangat rendah 0.20-0.399 Rendah 0.40-0.599 Sedang 0.60-0.799 Kuat 0.80-1.000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono, 2009 :149 Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu b Menghitung regresi sederhana, yaitu teknik analisis untuk melakukan prediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel terikat bila nilai variabel bebas dirubah, dengan menggunakan rumus : Y = a + bX Keterangan : a = Σy1 Σx12 − Σx1y1 �Σ 12− Σ 1 2 b = �Σ 1 1− Σ 1 Σ 1 �Σ 12− Σ 1 2 Keterangan : y = nilai variabel Y yang akan diramalkan x = nilai variabel X a = perpotongan garis regresi nilai Y bila X = 0 b = koefesien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y bila terjadi perubahan pada X ∑ = jumlah dari n = jumlah sampel c Menghitung koefesien determinasi, yaitu teknik pengujian hipotesis yang berfungsi untuk mengetahui seberapa besar faktor yang mempengaruhi hubungan antar variabel. Adapun rumus yang digunakan adalah : cd = r 2 x 100 Keterangan : Cd = Koefesien determinasi r = nilai koefesien korelasi, Sugiyono, 2009:267 Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil belajar tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan peserta didik tentang kebencanaan, pengaruh hasil belajar sebesar 0,013 atau 1,3 kategori sangat rendah. Hasil belajar disini belum begitu mampu mengungkapkan pembelajaran IPS mampu meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang kebencanaan, karena pembelajaran masih terpaku pada buku sumber. 2. Persepsi peserta didik tentang kompetensi profesional guru IPS bahkan mempunyai hubungan yang tidak searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin meningkat persepsi peserta didik tentang kompetensi guru maka akan semakin rendah pengetahuan peserta didik tentang kebencanaan. hal ini tidak terlepas dari cara penyampaian pengajaran oleh guru yang dirasa masih monoton, sehingga membuat peserta didik belum mampu menangkap esensi dari materi pelajaran khususnya yang berkenaan dengan materi pembentukan bumi serta akibatnya terhadap kehidupan dalam artian ini adalah kebencanaan yang ditimbulkannya. 3. Pengaruh hasil belajar terhadap pemahaman peserta didik tentang kebencanaan mempunyai hubungan yang searah, dengan artian bahwa semakin tinggi hasil belajar maka akan semakin meningkat pemahaman peserta didik tentang kebencanaan. Adapun pengaruh hasil belajar sebesar 0,137 atau 13,7