Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips
Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan
Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
pendekatan statistika yang akan digunakan sebagai pengolahan data yang pada gilirannya merupakan hasil analisis yang dapat dipercaya validitas dan
reliabilitas, dengan demikian mudah untuk digeneralisasi sehingga rekomendasi yang dihasilkan dapat dijadikan rujukan.
Menurut Sugiyono 2009:14, penelitian kuantitatif didasarkan kepada paradigma positivism digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan seluruh subjek penelitian. Menurut Mantra Singarimbun, 1995:149 menjelaskan bahwa “dalam suatu penelitian yang
menggunakan metode survai, tidaklah selalu perlu meneliti semua individu dalam populasi, karena di samping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama.” Dengan meneliti sebagian dari populasi, diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan menggambarkan sifat populasi
bersangkutan sehingga untuk dapat mencapai tujuan ini, maka cara-cara pengambilan sebuah sampel harus berdasarkan memenuhi syarat-syarat tertentu.
Pengambilan sampel responden peserta didik di tiap sekolah dengan teknik proportional stratified random sampling yaitu pengambilan sampel peserta didik
dari anggota populasi seluruh peserta didik SMPN di KecamatanPangalengan
Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips
Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan
Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
secara acak dan berstrata secara proposional. Hal ini dilakukan karena kondisi populasi penelitian ini terdiri dari beberapa kelompok individu dengan
karakteristik yang berbeda-beda, yaitu peserta didik kelas VII. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, jumlah
seluruh peserta didik SMPN kelas VII di kecamatan Pangalengan adalah 999. Dari jumlah populasi tersebut dapat dihitung jumlah minimal sampel penelitian dengan
menggunakan rumus dari Taro Yamone Rahmat, 1995:82, sebagai berikut : n =
� � �
2
+ 1
Keterangan : n
= jumlah sampel N
= jumlah populasi D
= nilai kritistingkat kesalahan yang ditetapkan sebesar 5 atau 10 Dengan menggunakan rumus tersebut, maka tingkat kesalahan yang
digunakan adalah 10, didapatkan ukuran sampel sebesar: n =
999 999 0.1
2
+ 1
= 91.00
Dengan demikian minimal sampel yang harus diambil adalah sebanyak 91 responden.Untuk membantu menentukan perwakilan dari setiap sampel, maka
menggunakan rumusan dari Singarimbun 1991:89 sebagai berikut:
n
k
=
�
�
�
�
Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips
Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan
Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
Keterangan: n
k
= jumlah anggota sampel dalam jumlah sampel P
k
= jumlah anggota populasi yang ada dalam kelompok P = jumlah populasi
n = jumlah sampel Jumlah sampel untuk masing-masing bagian setelah dilakukan perhitungan
dengan mengunakan rumus di atas, dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Daftar Sampel
No Nama Sekolah
Populasi Peserta Didik kelas VII
Sampel Peserta
Didik
1 SMPN 1
469 43
2 SMPN 2
395 36
3 SMPN 3
135 12
Jumlah 999
91
Sumber: Hasil Hitungan, 2011
Adapun yang menjadi latar belakang dari pengambilan sampel kelas VII ini didasari karena kelas VII program IPS telah mulai mempelajari konsep-konsep
bentuk muka bumi.
C. Operasional Variabel Penelitian