Hubungan Antarvariabel Uji validitas

Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tabel 3.2 Variabel Penelitian VARIABEL INDIKATOR Persepsi Profesionalisme Guru IPS X2 1. Persepsi Kompetensi Akademik:  Kognisi  Penafsiran  Tanggapan 2. Persepsi Kompetensi Pedagogik:  Kognisi  Penafsiran  Tanggapan 3. Persepsi Kompetensi Kepribadian:  Kognisi  Penafsiran  Tanggapan 4. Persepsi Kompetensi Sosial:  Kognisi  Penafsiran  Tanggapan Pengetahuan Peserta Didik tentang KebencanaanY1 1. Mengetahui terminoligi secara umum 2. Mengetahui fakta yang spesifik 3. Mengetahui konsep dasar Pemahaman Peserta Didik tentang Kebencanaan Y2 1. Translasi 2. Interpretasi 3. Ekstrapolasi Kesiapsiagaan Y3 1. Pengetahuan dan sikap terhadap risiko bencana 2. Rencana untuk keadaan darurat bencana 3. Sistem peringatan bencana 4. Kemampuan memobilisasi sumber daya Sumber : Modifikasi Standar Kompetensi Profesionalisme Guru, Taxonomy Bloom, dan LIPI-UNESCOISDR 2006:46

D. Hubungan Antarvariabel

Bertolak dari operasional variabel penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka alur hubungan antar variabel dapat dirumuskan.berdasarkan hubungan antar variabel tersebut, terdapat keterkaitan antar variabel sebagai berikut, variabel X memiliki hubungan dengan variabel Y. Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Bagan 3.1Hubungan Antarvariabel berdasarkan bagan hubungan antar variabel tersebut, terlihat keterkaitan antar variabel satu dengan variabel lainnya, yaitu : 1. Variabel X1 memiliki memiliki hubungan dengan variabel Y1 2. Variabel X1 memiliki memiliki hubungan dengan variabel Y2 3. Variabel X1 memiliki memiliki hubungan dengan variabel Y3 4. Variabel X2 memiliki memiliki hubungan dengan variabel Y1 5. Variabel X2 memiliki memiliki hubungan dengan variabel Y2 6. Variabel X2 memiliki memiliki hubungan dengan variabel Y3 7. Variabel X1 dan X2 secara bersama-sama memiliki hubungan dengan variabel Y1 8. Variabel X1 dan X2 secara bersama-sama memiliki hubungan dengan variabel Y2 9. Variabel X1 dan X2 secara bersama-sama memiliki hubungan dengan variabel Y3 Hasil Belajar IPS X1 Pengetahuan Peserta Didik tentang Kebencanaan Y1 Persepsi Profesionalisme Guru IPS X2 Pemahaman Peserta Didik tentang Kebencanaan Y2 Kesiapsiagaan Y3 Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

E. Teknik Pengumpulan

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa instrumen tes dan studi dokumentasi. Instrumen tes digunakan untuk mengukur variabel pemahaman kebencanaan. Dengan bentuk tes objektif, tes objektif merupakan keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes yang telah tersedia. Menurut Popham Purwanto, 2009: 72 menyebutnya dengan istilah tes jawaban dipilih. Sedangkan untuk studi dokumentasi digunakan untuk mengamati catatan- catatan prestasi, baik yang menyangkut prestasi akademik maupun nonakademik. Dokumentasi diambil dari nilai rata-rata prestasi peserta didik pada mata pelajaran IPS dalam periode tertentu pada materi pokok keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan. Teknik pengumpulan data, dilakukan dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut: - Menyusun kisi-kisi tes - Merumuskan pertanyaan-pertanyaan - Melakukan uji coba - Menguji tingkat validitas dan realibilitas - Melakukan revisi atau mengganti item yang tidak dapat digunakan. Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

a. Penyusunan Instrumen

1 Instrumen Pengukuran Persepsi Kompetensi Profesionalisme Guru Instrumen ini disusun dari konstruk persepsi yang dikonseptualisasikan melalui indikator dan dikembangkan dari defenisi persepsi Mar’at 1985 ; Thoha 1983 ; Abdurachman 1988, sedangkan profesionalisme guru yang dimodifikasi dari Standar Profesionalisme Guru PP No.16 Tahun 2007 terdiri dari tiga kategori persepsi profesionalisme guru IPS : a Kepercayaan, pendapat Kognisi mengenai profesionalisme guru geografi akademik, pedagogik, kepribadian, dan sosial. b Penafsiran mengenai profesionalisme guru IPS akademik, pedagogik, kepribadian, dan sosial. c Tanggapan mengenai profesionalisme guru IPS akademik, pedagogik, kepribadian, dan sosial. Berdasarkan kategori-kategori di atas, tersusun 32 butir pernyataan yang terlebih dahulu diujicobakan sebelum dijadikan alat penelitian. Kisi-kisi instrumen pengukuran persepsi dapat dilihat pada tabel 3.3 Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pengukur Persepsi Peserta Didik tentang Kompetensi Profesionalisme Guru IPS Variabel Indikator Aspek Butir Instrumen Persepsi Profesionalisme Guru IPS X2 1. Persepsi Kompetensi Akademik :  Kognisi  Penafsiran  Tanggapan 1. Pemahaman teorikonsep materi bentuk muka bumi 1,6 2. Penjelasan Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS kelas VII: mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan. 3,4, 3. Menunjukkan manfaat materi pelajaran IPS:faktor-faktor dan penyebab terjadinya gempa bumi dan akibatnya yang ditimbulkannya. 5,8,10,15 2. Persepsi Kompetensi Pedagogik:  Kognisi  Penafsiran  Tanggapan 1. Penerapan pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran materi IPS kelas VII:bentuk muka bumi, gempa bumi. 2,7,14 2. Pemilih materi pembelajaran bentuk muka bumi, gempa bumi sesuai dengan tujuan pembelajaran 9,11,13 3. Pengalokasikan waktu yang efesien dan efektif 16,18 4. Pemanfaatan sumber dan media pada pembelajaran bentuk muka bumi, gempa bumi 17, 19 5. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif 20, 22 6. Memotivasi peserta didik 21,24 7. Melakukan evaluasi pada setiap materi pembelajaran IPS 23,26 3. Persepsi Kompetensi Kepribadian:  Kognisi  Penafsiran  Tanggapan 1. Berprilaku jujur, berahlak mulia, dan teladan 25,27 2. Menunjukkan pribadi yang arif dan bijaksana 28 3. Memberikan contoh teladan pada peserta didik 29 4. Persepsi Kompetensi Sosial:  Kognisi  Penafsiran  Tanggapan 1. Berinteraksi secara efektif dengan peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas 30 2. Bersikap adil dan tidak diskriminatif pada peserta didik lainnya 31 3. Dapat berkomunikasi dengan orang tua peserta didik teman sejawat secara efektif 32 Sumber : Modifikasi Standar Kompetensi Profesionalisme Guru Skala yang digunakan adalah skala interval 5-4-3-2-1, skor 5 menggambar sangat setuju, skor 4 setuju, skor 3 ragu-ragu, skor 2 tidak setuju, skor 1 sangat tidak setuju. Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 2 Instrumen Pengetahuan Peserta Didik tentang Kebencanaan Instrumen ini disusun berdasarkan indikator yang hendak dicapai, soal- soal tes yang digunakan berupa tes objektif. Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek pengetahuan C1, aspek pengetahuan terbagi atas tiga bagian, yaitu mengetahui terminologi secara umum, mengatahui fakta yang spesifik, mengetahui konsep dasar. Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Peserta didik tentang Kebencanaan Variabel Indikator No Item Pengetahuan peserta didik tentang Kebencanaan Y1  Mengetahui terminologi secara umum 1,2,3, 13  Mengetahui fakta yang spesifik 5, 7, 9, 10, 12, 14, 15  Mengetahui konsep dasar 4, 6, 8, 11, 3 Instrumen Pemahaman Peserta Didik tentang Kebencanaan Instrumen ini disusun berdasarkan indikator yang hendak dicapai, soal- soal tes yang digunakan berupa tes objektif. Indikator pemahaman terdiri dari: translasi, interpretasi dan ekstrapolasi. Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Pemahaman Peserta didik tentang Kebencanaan Variabel Indikator No Item Pemahaman peserta didik tentang Kebencanaan Y2  Translasi 1,2,3, 13  Interpretasi 5, 7, 9, 10, 12, 14, 15  Ekstrapolasi 4, 6, 8, 11, Pengukuran data keduanya adalah ratio karena data yang jaraknya sama serta mempunyai nilai yang absolut Sugiyono, 2009:25. Dari bentuk objektif mempunyai dua kemungkinan yaitu benar apabila pada sebuah butir soal, peserta didik mampu menjawab sesuai dengan kunci jawabannya dan salah apabila peserta didik memilih jawaban yang tidak sesuai dengan kunci jawabannya. Oleh karena keberadaannya bersifat pasti, maka peserta didik akan memperoleh skor 1 satu apabila menjawab benar dan 0 nol apabila menjawab salah. 4 Instrumen Kesiapsiagaan Instrumen ini disusun berdasarkan parameter kesiapsiagaan bencana, menurut tim peneliti LIPI-UNESCOISDR yaitu, pengetahuan dan sikap terhadap risiko bencana,rencana untuk keadaan darurat bencana, sistem peringatan bencana, dan memobilisasi sumber daya. Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Kesiapsiagaan Variabel Indikator No Item Kesiapsiagaan bencana Y3  Pengetahuan dan sikap terhadap risiko bencana 1,2,3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12  Rencana kesiapsiagaan bencana 13, 14, 15,16, 17  Sistem peringatan bencana 18, 19  Memobilisasi sumber daya 20, 21 Keseluruhan instrumen yang telah disusun, selanjutnya diujicobakan di salah satu SMP Negeri terhadap 41 orang peserta didik kelas VII. Selanjutnya dianalisis untuk diketahui validitas dan realibilitasnya sehingga layak dijadikan instrumen penelitian. Analisis dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS Statistical Process and Social Scince versi 17.0.

F. Uji validitas

Dalam penelitian ini diperlukan hasil penelitian yang valid dan realiable dengan instrumen yang valid dan realiable, Sugiyono 2009: 173 menjelaskan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Somantri dan Sambas Ali Muhidin 2006:47 menyatakan bahwa “uji reliabilitas dan validitas diperlukan sebagai upaya memaksimalkan kualitas alat ukur, agar kecenderungan keliru dapat diminimalkan”. Validitas itu sendiri Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu dilakukan untuk menilai kualitas alat ukur, Singarimbun dan Sofian Effendi 1995:124 menjelaskan bahwa “validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang ingin diukur”, sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen sebagai alat ukur sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Somantri dan Sambas Ali Muhidin 2006:47- 48 menjelaskan bahwa “hasil pengukuran dikatakan dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama homogen diperoleh hasil yang sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah”. Relatif sama yang dimaksud dalam hal ini tetap ada toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur validitas yaitu sebagai berikut: r xy = � ∑ − ∑ ∑ √{� ∑ 2 − ∑ 2 {�∑ 2 –∑ 2 } Keterangan : N = Jumlah Responden X = skor yang diberikan oleh rater 1 Y = skor yang diberikan oleh rater 2 Selanjutnya untuk menguji signifikansi, angka korelasi yang diperoleh dari setiap item dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi. Penentuan r digunakan rumus sebagai berikut : t = r �−2 1 − 2 Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Keterangan : r = Koefesien korelasi internal n = Banyaknya responden Kaidah keputusan nilai korelasi yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan nilai t- tabel pada taraf nyata sebesar α = 0,05 dan derajat kepercayaan sebesar dk = N2. Setelah dibandingkan, kemudian diambil keputusan dengan kaidah sebagai berikut : 1 Jika nilai korelasi yang dihasilkan lebih besar dari harga tabel, maka alat ukur yang digunakan dinyatakan valid. 2 Jika nilai korelasi yang dihasilkan lebih kecil atau sama dengan nilai t- tabel maka alat ukur yang digunakan dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas instrumen pengukuran persepsi profesionalisme guru IPS ,pengetahuan peserta didik tentang kebencanaan dan pemahaman peserta didik tentang kebencanaan adalah sebagai berikut : a. Instrumen pengukuran persepsi peserta didik tentang profesionalisme guru IPS, hasil yang didapat adalah menunjukkan bahwa dari 55 butir intrumen kuesioner, diperoleh 53 butir instrumen kuesioner atau sebanyak 96,36 yang memiliki nilai r-hitung nilai r-kritis pada taraf signifikansi a = 5 dengan nilai r-kritis 0,308. Sedangkan sisanya sebanyak 2 butir instrumen kuesioner atau sebanyak 3,63 memiliki nilai r-hitung r-kritis. Dengan demikian diperoleh butir instrumen kuesioner valid sebanyak 53 dan 2 butir instrumen kuesioner dinyatakan drop atau tidak dapat digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.7. Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tabel 3.7 Ujicoba Pengukuran Validitas Persepsi Peserta Didik tentang Kompetensi Profesionalisme Guru IPS No soal r hitung Nilai r Kritis Status No soal r hitung Nilai r Kritis Status 1 0.379 0.308 Valid 31 0.398 0.308 Valid 2 0.421 0.308 Valid 32 0.351 0.308 Valid 3 0.398 0.308 Valid 33 0.377 0.308 Valid 4 0.402 0.308 Valid 34 0.365 0.308 Valid 5 0.408 0.308 Valid 35 0.382 0.308 Valid 6 0.392 0.308 Valid 36 0.384 0.308 Valid 7 0.374 0.308 Valid 37 0.320 0.308 Valid 8 0.363 0.308 Valid 38 0.618 0.308 Valid 9 0.376 0.308 Valid 39 0.702 0.308 Valid 10 0.399 0.308 Valid 40 0.599 0.308 Valid 11 0.317 0.308 Valid 41 0.698 0.308 Valid 12 0.383 0.308 Valid 42 0.713 0.308 Valid 13 0.364 0.308 Valid 43 0.647 0.308 Valid 14 0.352 0.308 Valid 44 0.714 0.308 Valid 15 0.280 0.308 Drop 45 0.496 0.308 Valid 16 0.411 0.308 Valid 46 0.458 0.308 Valid 17 0.408 0.308 Valid 47 0.703 0.308 Valid 18 0.408 0.308 Valid 48 0.631 0.308 Valid 19 0.363 0.308 Valid 49 0.625 0.308 Valid 20 0.384 0.308 Valid 50 0.639 0.308 Valid 21 0.393 0.308 Valid 51 0.602 0.308 Valid 22 0.474 0.308 Valid 52 0.590 0.308 Valid 23 0.360 0.308 Valid 53 0.760 0.308 Valid 24 0.499 0.308 Valid 54 0.529 0.308 Valid 25 0.578 0.308 Valid 55 0.578 0.308 Valid 26 0.280 0.308 Drop 27 0.601 0.308 Valid 28 0.561 0.308 Valid 29 0.366 0.308 Valid 30 0.334 0.308 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Dari tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat 53 butir instrumen kuesioner yang dinyatakan valid dan 2 butir instrumen kuesioner mewakili setiap indikator. b. Untuk mengetahui validitas instrumen pengukuran pengetahuan peserta didik tentang kebencanaan, dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan hasilnya diperoleh angka korelasi tiap item pernyataan untuk Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu kemudian angka tersebut dibandingkan dengan nilai n-kritis pada taraf signifikansi a = 5 yaitu sebesar 0,308. Dari item 15 item pertanyaan diperoleh 15 item pertanyaan atau 100 dengan besaran angka korelasinya berada di atas nilai n-kritis, dengan demikian diperoleh 15 item pertanyaan yang valid atau dapat digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Ujicoba Pengukuran Validitas Instrumen Pengetahuan Peserta didik tentang Kebencanaan No soal r hitung Nilai r Kritis Status 1 0.388 0.308 Valid 2 0.453 0.308 Valid 3 0.454 0.308 Valid 4 0.401 0.308 Valid 5 0.379 0.308 Valid 6 0.435 0.308 Valid 7 0.368 0.308 Valid 8 0.395 0.308 Valid 9 0.388 0.308 Valid 10 0.367 0.308 Valid 11 0.405 0.308 Valid 12 0.363 0.308 Valid 13 0.372 0.308 Valid 14 0.380 0.308 Valid 15 0.489 0.308 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2011 c. Untuk mengetahui validitas instrumen pengukuran pemahaman peserta didik tentang kebencanaan, dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan hasilnya diperoleh angka korelasi tiap item pernyataan untuk kemudian angka tersebut dibandingkan dengan nilai n-kritis pada taraf signifikansi a = 5 yaitu sebesar 0,308. Dari item 15 item pertanyaan diperoleh 15 item pertanyaan atau 100 dengan besaran angka korelasinya berada di atas nilai n-kritis, dengan demikian diperoleh 15 item pertanyaan yang valid atau dapat digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.9. Asep Saepul Bahri, 2012 Kontribusi Pembelajaran Ips Terhadapkesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Peserta Didik Smp Di Kecamatan Pangalengan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Tabel 3.9 Ujicoba Pengukuran Validitas Instrumen Pemahaman Peserta didik tentang Kebencanaan No soal r hitung Nilai r Kritis Status 1 0.411 0.308 Valid 2 0.388 0.308 Valid 3 0.368 0.308 Valid 4 0.383 0.308 Valid 5 0.442 0.308 Valid 6 0.415 0.308 Valid 7 0.599 0.308 Valid 8 0.500 0.308 Valid 9 0.452 0.308 Valid 10 0.469 0.308 Valid 11 0.461 0.308 Valid 12 0.365 0.308 Valid 13 0.506 0.308 Valid 14 0.431 0.308 Valid 15 0.398 0.308 Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2011

G. Hasil Reliabilitas alat ukur Penelitian