Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, karena terdapat beberapa aspek yaitu afektif, psikomotor dan kognitif. Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas tetapi titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya yaitu hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia. Pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung. Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi pendidikan jasmani tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh. Pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam „pikiran dan tubuh‟ yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, pendidikan jasmani diistilahkan sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa.” Artinya, dalam tubuh yang baik „diharapkan‟ pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno: Men sana in corporesano. Dalam dunia pendidikan, mata pelajaran pendidikan jasmani mempunyai kedudukan yang sama dengan mata pelajaran yang lainnya. Pendidikan jasmani sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan perilaku siswa. Oleh karena itu pendidikan jasmani perlu mengandung materi pengetahuan dan keterampilan cabang olahraga dan kesehatan sehingga memberikan peluang bagi siswa untuk mencapai suatu prestasi dalam bidang olahraga. Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Lutan 2000:2-3 menyatakan bahwa tujuan pendidikan jasamani adalah untuk: 1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika dan perkembangan sosial. 2. Membangun kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani, 3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali, 4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara berkelompok maupun perorangan, 5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan dengan orang lain, 6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk aktivitas olahraga. Permainan bola basket selain dapat mengembangkan kegiatan bermain para siswa, juga mengandung nilai-nilai yang dapat mengembangkan pembentukan kepribadian. Permainan bola basket dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan aspek fisik, karena permainan ini melibatkan otot-otot besar yang terdapat didalam tubuh. Selain itu permainan ini dapat pula membentuk aspek mental, emosional, meningkatnya percaya diri, meningkatkan tingkat derajat kebugaran, serta meningkatkan intelektual. Karena di dalam pembelajaran permainan bola basket terdapat beberapa macam penilaian diantaranya dalam penilaian afektif ; yaitu kerja sama, percaya diri, kejujuran, menghargai, dan semangat. Penilaian kognitif ; siswa memahami penjelasan dan dapat menjelaskan dari beberapa keterampilan yang diajarkan oleh guru. Penilaian motorik; siswa mampu melakukan beberapa ketarampilan gerak. Hal ini sesuai dengan apa acuan dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam setiap pembelajaran Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pendidikan jasmani di SMK atau SMA. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Ateng Abdul Kadir 1992 : 103-109 menyatakan bahwa ; “Pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan aspek kognitif, emosi, mental sosial, moral dan estetika”. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh, mencakup domain psikomotor, kognitif, dan afektif. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan salah satu proses interaksi pendidikan antara guru dengan siswa melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak berorientasi pada gerak dan pengetahuan saja, tetapi juga pada nilai-nilai lainnya. Permainan bola basket merupakan olahraga beregu baik beregu putra maupun beregu putri yang membutuhkan kerjasama yang baik dalam regu tersebut. Kerja sama tersebut dapat dilakukan melalui penggunaan taktik dan strategi dengan cara mengoper bola dari satu pemain ke pemain lain. Permainan bola basket terdiri dari lima orang pemain dari setiap regunya. Setiap regu berusaha memasukan bola ke dalam keranjang regu lawan dan mencegah regu lawan memasukan bola untuk membuat angka atau skor. Regu yang mengumpulkan nilai terbanyak dianggap meraih kemenangan dalam suatu pertandingan Modul Permainan Bola Basket. Bandung : FPOK UPI Bandung. Sucipto, Dian Budiana, Lukman Hakim Lubay, dan Jajat Darajat, KN 2010 menyatakan bahwa : “Permainan bola basket memiliki nilai afektif yaitu diantaranya : 1 kerjasama tim dalam dalam bermain, 2 percaya diri akan kemampuannya pada saat pembelajaran, 3 kerja keras pada saat melakukan keterampilan gerak dasar keterampilan yang diajarkan oleh guru pendidikan jasmani, dan 4 kejujuran atau sportifitas dengan peraturan pada saat permainan bola basket berlangsung. Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Kerjasama siswa pada saat pembelajaran berlangsung akan berpengaruh besar terhadap kesehariannya baik itu di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, diantaranya : pada saat siswa melakukan pembelajaran dalam semua mata pelajaran yang dituntut kekompakan atau kerjasama dalam penyelesaian tugas pelajaran dia sudah terbiasa dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang dituntut kerjasama untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam permainan bola basket. Percaya diri siswa pada saat pembelajaran permainan bola basket yaitu : tumbuhnya nilai percaya diri yang membuat siswa tersebut percaya akan keterampilan geraknya yang membuat dia merasa bahwa dribbling akan membuat dia bebas bergerak melewati lawan, sehingga kemampuan tersebut yang membuat siswa tersebut benar-benar percaya diri dan membuat dia bisa memberi motivasi kepada siswa yang lainnya dan mampu membantu temannya dalam penguasaan gerak dasar tersebut, sehingga di dalam pembelajaran selain pendidikan jasmani juga siswa akan merasa percaya diri dengan permasalahan di mata pelajaran lain, itu semua dikarenakan siswa sudah memiliki percaya diri dalam pembelajaran pendidikan jamani khususnya salah satu keterampilan dasar yaitu ;dribbling permainan bola basket. Keseriusan siswa pada saat pembelajaran dribbling permainan bola basket merupakan hal terpenting dalam penguasaan keterapilan dasar, karena pada saat siswa melakukan keterampilan yang pada awalnya belum mampu sehingga dia akan berusaha dengan sunguh-sunguh dalam memahami teori dribbling tersebut Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu sehingga penguasaan pemahaman dan keterampilan motoriknya mengalami peningkatan. Kejujuran siswa selama pembelajaran penjdidikan jasmani berlangsung khususnya dalam pembelajaran bola basket itu adalah sesuatu yang sudah ditanamkan oleh seorang guru pendidikan jasmani dari pendidikan tingkat bawah yaitu Sekolah Dasar SD, bahwa bagian dari pendidikan jasmani yaitu sportifitas. Karena dalam pmebelajaran pendidikan jasmani khususnya bola basket ada saatnya siswa melakukan game atau permainan yang didalam permainan tersebut terdapat peraturan-peraturan yang baku atau sudah dimodifikasi, oleh guru pendidikan jasmani. Selama permainan tersebut berlangsung secara tidak disadari siswa tersebut berusaha menekankan atau mematuhi peraturan-peraturan tersebut dari awal sampai akhir permainan. Sehingga nilai kejujuran dalam pembelajaran bola basket akan berpengaruh besar pula dalam kesehariannya di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Jika seseorang dapat menguasai teknik dasar dengan baik, maka akan memudahkan perkembangan teknik berikutnya yang lebih variatif. Keterampilan dasar permainan bola basket ada 4 yaitu : penguasaan bola ball handling, mengoper dan menangkap bola passing catching, memantulkan bola ke lantai dribbling, tembakan shooting, dan pergerakan satu kaki ke segala arah pivot. Modul Permainan Bola Basket. Bandung : FPOK UPI Bandung.2010-106 Stocker 1992:32 menyebutkan bahwa yang disebut dribbling adalah gerak memantulkan bola ke lantai dengan satu tangan, baik pada saat pemain sedang berdiri di tempat maupun bergerak. Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Sedangkan menurut Saichudin dan Januarto 1990:27 dribbling adalah : “Memainkan bola dengan memantul-mantulkan bola ke atas lantai. Tujuannya untuk membawa bola dengan cara dribbling dan passing ke depan atau ke belakang dan menyusup ke daerah lawan dengan pemain sendiri. Berdasarkan pengamatan terhadap pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon khususnya pada saat permainan bola basket siswa cenderung merasa bosan dan enggan berpartisipasi karena siswa kurang termotivasi dari metode yang diajarkan oleh guru penjas dan menjadikan siswa melakukan pembelajaran permainan basket secara terpaksa dan menganggap ini adalah formalitas saja dan menyebabkan kurang mahirnya para siswa dalam melakukan dribbling disetiap pembelajaran bola basket. Pada dasarnya pembelajaran bola basket walaupun tidak diperuntukkan buat prestasi, dapat menjaga tingkat kebugaran siswa yang merupakan salah satu tujuan pendidikan jasmani. Oleh sebab itu penguasaan dribbling bola basket menjadi hal yang sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan dasar yang apabila dikuasai, dapat membuat siswa menjadi aktif dan menyenangi pembelajaran ini. Pembelajaran keterampilan bola basket salah satunya dribling merupakan salah satu bagian dari pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, yang pada dasarnya membuat seorang guru penjas bertanggungjawab untuk mencapai pembelajaran agar anak memilikisalah satu keterampilan bola basket dribbling yang memadai. Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterampilan merupakan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh siswa sebagai bekal dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Apabila seorang anak mempunyai keterampilan yang baik, maka siswa mempunyai kesempatan yang besar untuk dapat menguasai kecakapan hidup yang dibutuhkan, dikarenakan dari suasana pembelajaran yang diberikan oleh seorang guru penjas yang cenderung tradisional, dengan metode dan media-media yang kurang bervariatif Saiful Muttaqin 2008-01, online . Permasalahan yang muncul adalah bagaimana guru pendidikan jasmani dapat menciptakan, mendorong dan mengelola situasi pembelajaran dengan segenap kemampuannya agar anak dapat belajar dan mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk dapat mencapai tujuan pencapaian keterampilan yang baik melalui pembelajaran pendidikan jasmani bukan merupakan upaya yang mudah. Hal ini disebabkan oleh pandangan sebagian orang terhadap pendidikan jasmani yang menurutnya hanya mendatangkan kelelahan saja dan tidak ada manfaat dari kegiatan yang sudah dilakukannya selama pembelajaran berlangsung. Keadaan ini terjadi hampir di semua jenjang pendidikan mulai SD sampai SMA yang mengakibatkan rendahnya tingkat keterampilan gerak siswa di sekolah. Untuk itu tulisan ini memberikan gambaran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pencapaian pembelajaran keterampilan gerak melalui pendidikan jasmani di sekolah. Keterampilan siswa dari beberapa cabang olahraga aktivitas pendidikan jasmani akan dipengaruhi oleh faktor antara lain : 1. Struktur fisik fungsi anatomis atau biomekanika Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Siswa yang memilki postur tubuh gemuk, sedang dan kurus. Begitu pula siswa yang memiliki tinggi badan yang cukup tinggi dibandingkan dengan siswa lainnya yang sedang ataupun pendek, tentu akan mempengaruhi tingkat keterampilan. Tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan ilmu olahraga adalah : 1 Mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia. 2 Memahami suatu bentukmodel gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu mengembangkannya dengan baik. 3 Mampu memahami perkembangan gerak dasar. 4 Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam berolahraga, dengan baik dan benar. Oleh karena itu hubungan anatomis dan biomekanika dalam penguasaan gerak khususnya salah satu keterampilan pembelajaran basket yaitu dribbling sangatlah berpengaruh dikarenakan pemehaman dan pengembangan dasar dari materi dribbling tersebut yang membuat struktur yang berbeda-beda menghasilkan keluesan, kelincahannyapun jelas berbeda. 2. Kemampuan fisik Kemampuan fisik yang meliputi : daya tahan, kekuatan, koordinasi, kelentukan, kecepatan, kelicahan, power, keseimbangan, dan ketepatan. Pengertian kondisi fisik adalah pengertian yang sangat kompleks, oleh karena itu untuk mengetahui dan memahami secara mendalam perlu mempelajari komponen-komponen yang membentuk dan saling beraturan antara yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan uraian diatas bahwa kemampuan fisik juga mempengaruhi hasil penguasaan dribbling, karena terdapat beberapa aspek dari kemampuan fisik Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu itu sendiri khususnya untuk menunjang keberhasilan siswa tersebut menjadi lebih mudah menguasai dribbling pada pembelajaran bola basket. 3. Kemampuan intelektual Kemampuan siswa yang memilki daya tangkap atau berfikir yang berbeda- beda dalam proses pemahaman materi yang dijelaskan oleh seorang guru. Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan knowledge, pemahaman comprehention, penerapan aplication, analisa analysis, sintesa sinthesis, evaluasi evaluation. Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional akal. Piaget dan Bringuier, 1980:110 menhyatakan ; . “Perkembangan kognitif memberikan batasan kembali tentang kecerdasan, pengetahuan dan hubungan anak didik dengan lingkungannya. Kecerdasan merupakan proses yang berkesinambungan yang membentuk struktur yang diperlukan dalam interaksi terus menerus dengan lingkungan. Struktur yang dibentuk oleh kecerdasan, pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan masa kanak – kanak awal dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal. Penjelasan kemampuan kognitif atau intelektual diatas merupakan salah satu faktor yang penting, karena mempengaruhi dari seberapa cepat siswa memahami dan menyerap materi dribbling bola basket yang disampaikan oleh guru pendidikan jasmani disekolahnya. Apabila dalam satu kelas terdapat siswa yang mayoritas memeiliki intelektual yang baik maka jelas pula akan mempermudah seorang guru penjas dalam proses belajar-mengajar. Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar. Pemahaman comprehension, kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom Benyamin, 1975: 89. online menyatakan bahwa : “Here we are using the tern “comprehension“ to include those objectives, behaviors, or responses which represent an understanding of the literal message cont ained in a communication.“ Artinya : Disini menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal- hal yang lain. Berdasarkan uraian diatas tentang pemahaman berkaitan dengan pendidikan jasmani, karena pada poembelajaran penjas bukan hanya kegiatan yang mengutamakan kegiatan mtorik saja melainkan pemahaman memberikan pengaruh kepada pembelajaran gerak siswa sebelum mempraktekannya khususnya pada salah satu keterampilan dasar bola basket dribbling. Tahap pemebelajaran keterampilan dalam pendidikan jasmani harus sesuai rancangan tugas pembelajaran gerak, yang harus disesuaikan dengan siswa yang dilibatkan. Pemahaman terhadap siswa diarahkan pada persoalan seberapa jauh siswa sudah mengenal keterampilan yang diajarkan. Berdasarkan pengalaman siswa tadi, maka tingkat kemampuan siswa dapat dikelompokan berdasarkan tahapan pembelajaran. Tahapan pembelajaran ini akan membantu dalam menentukan apa dan bagaimana tugas dapat diberikan. Untuk kepentingan perancangan tugas, guru pendidikan jasmani perlu mengenal tahapan pembelajaran dalam hal gerak. Berdasarkan pengenalan siswa Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu terhadap pengalaman gerak, pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu : 1 tahap pemahaman konsep gerak, 2 tahap gerak, dan 3 tahap otonom. Berdasarkan dengan pemahaman penulis menilai bahwa berkaitan dengan bagai mana seorang siswa menjadi lebih paham apabila dibantu dengan media alat pembelajaran yaitu media audio visual. Pada kegiatan pembelajaran khususnya pendidikan jasmani penjelasan melalui media audio visual sangatlah membantu karena banyak kemungkinan manfaat dari media audio visual tersebut, yaitu diantaranya : 1 penjelasan teori lebih lengkap, 2 siswa akan memahami leterampilan lebih baik, 3 daya tangkap siswa akan lebih cepat paham dalam penerimaan materi yang disampaikan oleh guru, 4 dengan penyampaian materi yang bervariasi, baik dan menarik maka siswa akan mempraktekan keterampilan dengan baik. Proses pembelajaran yang kurang bervariasi tanpa melihat kemajuan zaman adalah salah satu masalah dari pembelajaran dribling di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon. Hal ini dapat terjadi karena guru yang kurang membuka wawasan akan kemajuan zaman, dan guru menggunakan media yang kurang tepat pada pembelajaran dribbling. Media pembelajaran yang maju akan menjadi salah satu daya tarik dalam pembelajaran yang menarik dan membuat siswa menjadi semangat akan pembelajaran dribbling basket dan tidak menutup kemungkinan nilai-nilai yang terkandung di dalam penjas pada pembelajaran permainan bola basket khususnya dribbling akan mudah difahami oleh siswa. Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keberhasilan tersebut akan merubah paradigma mengenai pembelajaran pendidikan jasmani yang awalnya membosankan, menjadi pembelajaran yang menarik dan akan menjadi pembelajaran yang selalu di tunggu pada setiap pembelajarannya. Hamalik 1986:15 mengemukakan bahwa ; “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat pembelajaran itu berlangsung selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, dan memudahkan penafsiran data dalam mendapatkan informasi. Media yang akan digunakan pada keadaan ini adalah media audio visual dalam bentuk video dan film melalui alat bantu infokus. Suleiman 1985: 12 online menyatakan bahwa ; “Alat-alat audio-visual mempunyai persamaan istilah yaitu Audio-Visual Education, yang dalam bahasa Indonesia berarti Audio-Visual Pendidikan. Disebutkan juga bahwa media berarti alat-alat pembantu panca indera, atau juga dengan istilah Audio-Visual Communication, yang artinya komunikasi melalui media audio visual. Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, contohnya: pada pembelajaran dribbling basket tingkat pemula tahap penayangan audio visual disesuaikan dengan penayangan video yang mengajarkan perkenalan bola, dikarenakan sifat dari audio visual yang dapat menampilkan pesan yang yang dapat memotivasi siswa. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran Guligah Arie Prasojo, 2012 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman Dan Keterampilan Dribbling Dalam Pembelajaran Bola Basket Di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tidak dibatasi oleh imajinasi guru karena seorang guru dapat mencari ide dari beberapa sumber pembelajaran dribbling basket diantaraya buku pembelajaran basket dalam konteks penjas dan dari internet. Media audio visual dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar atau pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai pada evaluasi hasil belajar siswa karena penggunaan media audio visual sangat mendukung sistem sistem pembelajaran tuntas mastery lerning. Dan bagi beberapa siswa yang lambat pada saat pemahaman pembelajaran dribbling basket, maka seorang guru penjas akan selalu memutar kembali dan mengulang bagian-bagian yang belum dikuasainya, sehingga siswa melihat jelas kekurangan dalam penguasaan materi dribbling basket. Berdasarkan uraian diatas, penggunaan media audio visual dapat digunakan sebagai alternative untuk memberikan pemahaman siswa, dan meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran dribbling pada pembelajaran bola basket. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian tentang keterampilan dribbling dengan menggunakan media audio visual. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Dribbling dalam Pembelajaran Bola Basket di SMA Negeri 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Peningkatan kemampuan pemahaman cerita melalui media audio visual di Kelas VII-D Madrasah Tsanawiyah Al-Alawiyah Kranji-Bekasi Barat Tahun pelajaran 2014/2015

1 3 177

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DAN AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR LAY-UP SHOOT BOLA BASKET PADA SISWI KELAS VIII SMP NEGERI 1 GEDONG TATAAN

1 9 71

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA/I KELAS X SMA NEGERI 1 BANGUN PURBA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 22

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA.

5 15 38

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL GERAK DAN VISUAL DIAM TERHADAP HASIL KETERAMPILAN MELAKUKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET EKTRAKURIKULER SMP NEGERI 1 CIPARAY.

0 1 38

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL GERAK DAN VISUAL DIAM TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING FREE THROW DALAM CABOR BOLA BASKET DI SMPN 1 CIPARAY.

1 3 34

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JERMAN DI SMA.

0 9 24

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA TANGA.

2 6 32

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL GERAK DAN VISUAL DIAM TERHADAP HASIL KETERAMPILAN MELAKUKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET EKTRAKURIKULER SMP NEGERI 1 CIPARAY - repository UPI S KOR 0809130 Title

0 0 4