ANI MARYANI, 2015 EFEKTIVITAS PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING
DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Observasi adalah tehnik yang menuntut adanya pengamatan dari si
peniliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Instrumen yang dipakai dapat berupa lembar
pengamatan, panduan pengamatan dan lain-lain. Observasi dalam penelitian ini berhubungan dengan data yang berkaitan dengan sikap
siswa dalam pembelajaran melalui metode PBL dan metode Discovery dikumpulkan melalui format observasi yang sudah
disiapkan observer untuk mengobservasi sikap dan keterampilan didalam kelas pada saat kedua metode di uji cobakan.
3. Angket Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan
memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut. Instrumen berupa lembar daftar pertanyaan dapat berupa angket Kuesioner, checklist, ataupun skala. dalam penelitian
ini angket yang disajikan adalah angket yang berisi tanggapan siswa setelah proses PBL dan discovery berlangsung di kelas, angket ini
dilaksanakan setelah model PBL dan Discovery selesai diperagakan di dalam kelas.
4. Wawancara, antara observer dengan guru model baik sebelum atau
sesudah pembelajaran terjadi, tujuannya untuk mencari tahu atau tanggapan respon dan pendapat mengenai metode yang telah
dipraktekkan di kelas kelompok sampel khususnya kelas eksperimen, informasi ini berhubungan dengan dampak negatif dan dampak positif
dari metode PBL tersebut serta kendala-kendala yang ditemukan guru di lapangan, supaya bisa memberikan masukkan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
3.9.2 Teknik Analisa Data
Data-data yang diperoleh dari hasil pre-tes dan post-tes dianalisis secara statistik. Hasil pengamatan observasi pembelajaran dianalisis secara deskriptif.
ANI MARYANI, 2015 EFEKTIVITAS PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING
DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Data yang akan dianalisis adalah data kuantitatif berupa hasil belajar siswa dan data kualitatif berupa hasil angket untuk siswa dan lembar observasi. Untuk
pengolahan dan penulisan menggunakan bantuan program sofware SPSS 20 dan microsoft Excell 2007. Perhitungan dan analisis data dalam suatu penelitian
dimaksudkan untuk mengetahui makna dari data yang diperoleh dalam rangka memecahkan masalah penelitian. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya
adalah sebagai berikut: 1.
Menyeleksi dan mengurutkan hasil data dari pretest dan postest, hasil observasi dan angket.
2. Memberikan skor pada tiap-tiap butir soal sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. 3.
Menginput data dari skor hasil tes tersebut dengan bantuan program Microsoft Excel 2007.
4. Selanjutnya data tersebut diolah dan di analisis dengan statistik dengan tujuan
agar dapat memperoleh kesimpulan penelitian. Analisis data yang akan di laksanakan yaitu dengan bantuan program
Statistical Product and Service Solution SPSS versi 20 dengan tahapan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data yang didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik
statistik inferensial. Kondisi normalitas suatu data merupakan suatu keharusan syarat pengujian hipotesis dengan statistik parametrik. Jika hasil uji
tidak normal dan tidak homogen maka akan dilakukan uji non parametrik. Langkah yang dilakukan selanjutnya yaitu menginput data pada program
microsoft excel versi 16 lalu diolah data tersebut dengan bantuan SPSS versi 20.
ANI MARYANI, 2015 EFEKTIVITAS PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING
DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam
analisis independent sample t test dan ANOVA atau bagi peneliti yang menggunakan lebih dari satu kelompok sampel yang pada umumnya dipakai
untuk membuktikan hipotesis komparatif. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian ANOVA adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria
pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama homogen.
3. Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis dalam penelitian ini dihitung dengan uji-t, untuk mengetahui nilai rata-rata dari dua kelompok tersebut apakah memiliki perbedaan yang
signifikan atau tidak. Jenis analisis statistik yang di gunakan untuk melakukan uji hipotesis dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh uji uji normalitas dan
uji homogenitas data. Dalam uji hipotesis ini penulis membandingkan hasil pretest dan postest kelompok eksperimen pendekatan scientific metode PBL dengan
kelompok kontrol pendekatan scientific metode Discovery. Pengujian di lakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode PBL
terhadap peningkatan kemampuan berpikir rasional pada siswa.
ANI MARYANI, 2015 EFEKTIVITAS PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING
DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
89
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pendekatan scientific metode Problem
Based Learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir rasional siswa dalam pembelajaran IPS. Peningkatan kemampuan berpikir rasional terjadi pula di kelas
kontrol pembelajaran dengan metode Discovery, secara rata-rata nilai postest kelas Eksperimen yang menggunakan metode Problem Based Learning jauh lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol. Secara khusus, kesimpulan yang berhubungan dengan rumusan masalah
dan hipotesis penelitian dalam penelitian ini diantaranya: 1.
Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir rasional siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan metode PBL pada
pengukuran awal pre-test. Hal ini dapat dilihat dari skor perolehan pengukuran awal pre-test dari kelas eksperimen mendapat rata-rata
score 62 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 11,1 , dan untuk skor posttest mengalami peningkatan dari skor pretest yaitu menjadi
sebesar 79,6 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 62,2 ., dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 28 orang. Dari hasil
tersebut kita bisa melihat perbedaan selisihnya sebesar 17,6. 2.
Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir rasional siswa antara kelas kontrol yang menggunakan metode Discovery pada
pengukuran awal pre-test. Hal ini dapat dilihat dari skor perolehan pengukuran awal pre-test dari kelas kontrol mendapat rata-rata score 59
dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 10,6 , dan untuk skor pengukuran akhir pos-ttest mengalami peningkatan dari skor pretest
yaitu menjadi sebesar 67,40 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM