Pendekatan Scientific Metode Discovery Learning Berpikir Rasional

ANI MARYANI, 2015 EFEKTIVITAS PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kemudian menyimpulkan dan mencipta. Intinya, Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan- tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Untuk melaksanakan pendekatan ini diperlukan dukungan dari suatu metode pembelajaran diantaranya adalah: PBL dan Discovery. Metode Problem Based Learning merupakan salah satu metode yang termasuk kedalam pendekatan Scientific selain Discovery, metode pembelajaran berbasis proyek Project Based Learning, dan Problem Based Learning. PBL adalah metode pembelajaran yang di rancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan dan memiliki metode tersendiri serta memiliki kecakapan berpartisifasi dalam tim. Adapun indikator Problem Based Learning menurut Hamruni dalam Suryadi 2013, hlm. 137 diantaranya: a. Menyadari adanya masalah; b. Merumuskan masalah; c. Merumuskan hipotesis; d. Mengumpulkan data; e. Menguji hipotesis;

3.7.2 Pendekatan Scientific Metode Discovery Learning

Metode pembelajaran discovery penemuan adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery penemuan kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk ANI MARYANI, 2015 EFEKTIVITAS PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menemukan beberapa konsep atau prinsip. Guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya. Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu: 1 mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; 2 berpusat pada siswa; 3 kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

3.7.3 Berpikir Rasional

Berpikir secara logis rasional adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan masuk akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1 pemikiran 2 kata-kata. Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran selalu diekspresikan dalam kata- kata, maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian- kejadian itu masuk akal dan sesuai dengan ilmu pengetahuan atau tidak, sehingga ia mampu mengolah fenomena-fenomena yang diterima oleh sistem indera hingga dapat memunculkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dan menggelitik untuk dicari jawabannya . Contoh real-nya ketika seorang siswa atau peneliti melakukan metode ilmiah, maka pelaku ilmiah ini harus melakukan kegiatan ilmiah ini dengan berpikir secara logis, mulai dari saat pelaku ilmiah melakukan observasi pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga menarik kesimpulan. Seluruh proses kerja ilmiah tersebut harus dikerjakan berdasarkan prinsip yang logis, rasional, dan masuk akal agar dapat dipertanggungjawabkan. ANI MARYANI, 2015 EFEKTIVITAS PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berpikir secara deduktif dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang diambil dari proposisi umum ke proposisi khusus. Sederhananya kata umum-khusus. Adapun logika induktif kebalikan dari logika deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang berdasarkan pengalaman atau kenyataan. Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya belum tentu benar atau pasti. Dengan demikian, dia tidak akan mempercayai suatu kesimpulan yang tidak berdasarkan pengalaman atau kenyataan lewat tangkapa n panca indranya. Kemampuan berfikir secara logis dan rasional sesuai dengan akal sehat. Tujuanya ialah untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip- prinsip dan konsep-konsep. Jenis belajar ini sangat erat kaitanya dengan belajar pemecahan masalah. Dengan belajar Rasional, siswa diharapkan memiliki kemampuan rational problem solving, yaitu kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat, logis, dan sistematis Robert 1988 dalam Muhibin 2007.

3.8 Analisis Uji Instrumen

Dokumen yang terkait

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Brain Based Learning dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Vii Mts Negeri Ketanggung Tah

0 3 17

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Brain Based Learning dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Vii Mts Negeri Ketanggung Tah

0 2 16

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG: Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran TIK di kelas VIII SMP Kartika XIX-2 Bandung.

0 0 40

EFEKTIVITAS METODE AMŚĀL/ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) UNTUK MENINGKATKAN KETAUHIDAN PADA PARA SISWA : Studi Eksperimen Terhadap Para Siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014.

4 14 64

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM KEGIATAN MENULIS TEKS EKSPLANASI : penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung.

0 2 35

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN "SI BOLANG” TRANS7 DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI: Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 34

PENGARUH PEMANASAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG : Studi Eksperimen Pada Siswa SMP Kartika XIX-2 Bandung.

0 1 32

Pembelajaran Bunga Tunggal dengan Pendekatan Problem Based Learning di Kelas VII.

0 0 12

EFEKTIVITAS METODE PROBLEM BASED LEARNING DALAM KEMAMPUAN PENGEMBANGAN PARAGRAF NARASI (Studi Quasi Eksperimen di SMP Negeri 2 Purwokerto)

0 0 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Problem based learning 1. Pengertian Metode Problem based learning - EFEKTIVITAS METODE PROBLEM BASED LEARNING DALAM KEMAMPUAN PENGEMBANGAN PARAGRAF NARASI (Studi Quasi Eksperimen di SMP Negeri 2 Purwokerto) - repository pe

0 0 50