Kesuma Karunia Kharismanna, 2015 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Studi Persepsional pada
Karyawan Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. Pos Indonesia Persero Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat Sugiyono, 2012, hlm. 184
d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan
asumsi 0 ≤ r
2
≥ 1, maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :
Suharsimi Arikunto, 2006
, hlm.
144
Dimana : KD = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi
Sebelum nilai digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih
dahulu harus diuji apakah nilai-nilai ini terletak dalam daerah
penerimaan atau penolakan Ho.
3.7.2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen
dengan variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi korelasi uji T-student sebagai berikut:
√ √
Sugiyono, 2012
, hlm.
184
Dimana : t = distribusi student
r = koefisien korelasi dari uji independen kekuatan korelasi n = banyaknya sampel
dengan kriteria sebagai berikut :
Kesuma Karunia Kharismanna, 2015 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Studi Persepsional pada
Karyawan Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. Pos Indonesia Persero Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan dk = N-2 apabila t
hitung
t
tabel
maka H
1
diterima dan H ditolak
apabila t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan
keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: H
: , artinya tidak terdapat pengaruh antara Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan H
1
: , artinya terdapat pengaruh antara Budaya Organisasi terhadap
Kinerja Karyawan
Kesuma Karunia Kharismanna, 2015 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Studi Persepsional pada
Karyawan Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. Pos Indonesia Persero Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada karyawan Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. Pos Indonesia Persero Bandung
mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran budaya organisasi di PT. Pos Indonesia Persero Bandung
menurut persepsi karyawan Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum berada pada kategori sedang atau cukup kuat. Hal ini ditandai dengan
tanggapan responden terhadap kuesioner penelitian. Budaya organisasi terdiri dari indikator inovasi dan pengambilan resiko, perhatian pada kerincian,
orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, agresivitas, dan stabilitas. Orientasi hasil merupakan aspek yang memberikan kontribusi cukup besar
dalam menentukan budaya organisasi, yaitu ukuran tingkat perusahaan fokus untuk mencapai target pekerjaaan. Sedangkan indikator orientasi orang
memberikan nilai terendah yaitu ukuran tingkat penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja karyawan. Karyawan secara umum telah memahami,
menerima dan beradaptasi dengan budaya organisasi yang ada didalamnya. 2.
Gambaran kinerja karyawan Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. Pos Indonesia Persero Bandung berada pada sedang. Hal ini ditandai
dengan tanggapan responden terhadap kuesioner penelitian. Kinerja karyawan terdiri dari tiga indikator hasil pekerjaan individu, perilaku dan sikap. Sikap
merupakan aspek yang memberikan kontribusi paling besar dalam menentukan kinerja karyawan, yaitu ukuran tingkat kejujuran karyawan
dalam melaksanakan setiap pekerjaan. Sedangkan indikator hasil pekerjaan individu memberikan skor terendah, yaitu ukuran tingkat kesesuaian kualitas
perkerjaan dengan yang ditugaskan. Secara umum karyawan telah mampu untuk memenuhi target pekerjaan dan telah memanfaatkan waktu secara
optimal.