Uji Normalitas Data Uji Hipotesis

Berdasarkan pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai tertinggi pada pretes kelas eksperimen adalah 56 dan nilai terendah adalah 39 dengan perolehan nilai rata-rata yaitu 49,53. Untuk nilai tertinggi pada pretes kelas kontrol adalah 54 dan nilai terendah adalah 47 dengan perolehan nilai rata- rata yaitu 50,90.

4.4.1 Uji Normalitas Data

Setelah melakukan uji reliabilitas antar penimbang, kemudian digunakan uji normalitas data di kelas ekperimen dan kontrol yang dilakukan untuk melihat kenormalan data. Dengan taraf signifikansi 0,05 maka kriteria pengujiannya adalah: - jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H o diterima. - jika nilai signifikansi lebih kecil sama dengan 0,05 maka H o ditolak. Untuk lebih jelasnya, taraf signifikan nilai pretes pada kelas eksperimen dan kontrol, dapat dilihat dengan perhitungan statistik dari software SPSS 16.0 for windows yang menggunakan statistik uji kolmogorov karena data yang dijadikan sampel pada masing-masing kelas hanya terdiri dari 30 siswa. Dengan mengggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dapat diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.10 Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. eksperimen .182 30 .013 kontrol .148 30 .093 Dari tabel 4.5 terlihat bahwa signifikansi sig uji kolmogorov pada kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 0,013 dan 0,093. Berdasarkan kriteria pengujian, bahwa 0,013 lebih kecil dari 0,05 dan 0.093 lebih besar dari 0,05. Maka H pada kelas eksperimen ditolak dan nilai signifikansi pada kelas kontrol diterima. Berdasarkan pengujian, maka sampel pada kelas eksperimen dan kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Ketidaknormalan data dapat pula dilihat dari grafik normal Q-Q plot seperti pada gambar 4.2 dan 4.3 berikut ini. Gambar 4.1 Grafik Q-Q Plot Pretes kelas Eksperimen Gambar 4.2 Grafik Q-Q Plot Pretes kelas Kontrol Dari diagram Q-Q plot terlihat bahwa terdapat data yang tidak tersebar pada garis normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data nilai rata-rata berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas, semua sampel tidak berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya dilakukan uji statistika non parametrik Mann- Whitney test untuk menguji perbedaan dua rata-rata dengan asumsi kedua varian tidak homogen. Dalam uji perbedaan dua rata-rata ini, hipotesis yang di uji adalah sebagai berikut. H o = tidak tedapat perbedaan rata-rata kemampuan awal nilai pretes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. H i = rata-rata kemampuan awal nilai pretes kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. jika dirumuskan ke dalam hipotesis statistik adalah sebagai berikut. H o :µ e = µ k Hi:µ e ≠ µ k Keterangan: µ e = rata-rata nilai pretes kelas eksperimen µ k = rata-rata nilai pretes kelas kontrol Dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 maka nilai kriteria pengujiannya yaitu: H o diterima jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. H o ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil sama dengan 0,05 Dengan menggunakan software 16.0 for windows didapat hasil pengujian pretes eksperimen dan kontrol. Tabel 4.11 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol Skor Mann-Whitney U 369.000 Asymp. Sig. 2-tailed .226 Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney test pada tabel 4.11 diperoleh Sig 2- tailed adalah 0,226. Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 maka H diterima, karena 0,226 lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal siswa nilai pretes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4.5 Analisis Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol Untuk deskripsi data perhitungan nilai maksimum, nilai minimum, dan nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, secara umum dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.12 Analisis Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol Statistic Std. Error eksperimen Mean 89.2667 .59872 95 Confidence Interval for Mean Lower Bound 88.0421 Upper Bound 90.4912 5 Trimmed Mean 89.3704 Median 89.0000 Variance 10.754 Std. Deviation 3.27933 Minimum 81.00 Maximum 95.00 Range 14.00 Interquartile Range 5.25 Skewness -.411 .427 Kurtosis -.235 .833 Kontrol Mean 73.4667 .52245 95 Confidence Interval for Mean Lower Bound 72.3981 Upper Bound 74.5352 5 Trimmed Mean 73.4259 Median 73.0000 Variance 8.189 Std. Deviation 2.86156 Minimum 68.00 Maximum 80.00 Range 12.00 Interquartile Range 4.25 Skewness .411 .427 Kurtosis -.279 .833 Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai tertinggi pada tes akhir nilai postes kelas eksperimen adalah 95 dan nilai terendah adalah 81, sedangkan nilai rata-ratanya yaitu 89,26. Untuk nilai tertinggi pada tes akhir nilai postes kelas kontrol adalah 80 dan nilai terendah adalah 68 dengan perolehan nilai rata- rata yaitu 73,46.

4.5.1 Uji Normalitas Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK MURDER (MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DETECT, EXPAND, DAN REVIEW) DALAM KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 25

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER ( MOOD, UNDERSTAND, RECALL, DIGEST, EXPAND, REVIEW)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KELAS X AP SMK NEGERI 1 TEBING TEBING TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MOOD-UNDERSTAND-RECALL-DIGEST-EXPAND-REVIEW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP.

8 23 49

IMPLEMENTASI MURDER (MOOD UNDERSTAND RECALL DETECT ELABORATE REVIEW) BERBANTU MUTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

1 4 54

PENGARUH PEMBELAJARAN COLLABORATIVE MURDER (MOOD, UNDERSTANDING, RECALL, DETECT, ELABORATE, REVIEW) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP IPS : Studi Eksperimen Kuasi Dalam Pembelajaran IPS di Kelas VII SMP Negeri 1 Pangalengan.

0 3 44

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MOOD UNDERSTAND RECALL DETECT ELABORATE REVIEW (MURDER) DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN MURDER PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE MOOD UNDERSTAND RECALL DIGEST EXPAND REVIEW (MURDER) PADA MATERI HUBUNGAN GARIS DAN SUDUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 14 PALU | Ariana | AKSIOMA : Jurnal Pendidikan M

2 8 13

Efektivitas Penerapan Strategi Pembelajaran Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review (Murder) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Kelas VII SMP Negeri 1 Barru - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 112

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING MURDER (Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII DI SMPN 21 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

2 5 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING MURDER (Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII DI SMPN 21 BANDAR LAMPUNG

0 3 20