Pendahuluan Data Yang Digunakan Pendahuluan Penulis membangun program pembangkit fungsi keanggotaan fuzzy menggunakan

Pada penelitian ini penulis menggunakan algoritma genetika untuk membangkitkan fungsi keanggotaan membership function fuzzy secara otomatis dan diharapkan dari hasil penelitian akan didapatkan metode yang efektif untuk menghasilkan nilai derajat keanggotaan yang lebih baik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

Pembangkit fungsi keanggotaan fuzzy menggunakan data masukan input yang diklasifikasi pada tahap pra proses dan kemudian melalui proses optimasi dengan menggunakan algoritma genetika sehingga menghasilkan ouput berupa grafik fungsi keanggotaan segitiga yang optimal . system ini terdiri dari 4 variabel yaitu variabel Produktifitas, Hubungan Sosial dan Aksesibilitasyang mana masing-masing variabel ini akan diklasifikasi terlebih dahulu pada proses pra proses sehingga menghasilkan 4 range yaitu yaitu Rendah R, Sedang S, Tinggi T dan Sangat Tinggi ST masing-masing range direpresentasikan dalam grafik fungsi segitiga.

3.2 Data Yang Digunakan

Pada penelitian ini digunakan data input yang terdiri dari 4 variabel dan masing- masing terdiri dari range tertentu . Data yang digunakan dalam proses ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Produktifitas, dengan range 20-70 2. Variabel Hubungan Sosial, dengan range 30 – 90 3. Variabel Aksesibilitas, dengan range 45 – 85 4. Variabel Keterisolasian , dengan range 12 - 80 Universita Sumatera Utara Masing-masing variabel terdiri dari jumlah variable yang sudah ditentukan yaitu Variabel Produktifitas sebanyak 60 data, variabel Hubungan Sosial sebanyak 70 data, varibel Aksesibilitas sebanyak 60 data dan variabel Keterisolasian sebanyak 50 data. Universita Sumatera Utara

3.3 Proses Penyelesaian Masalah :

Adapun prosedur kerja pembangkit fungsi keanggotaan fuzzy menggunakan Algoritma Genetika dilihat secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Mulai Input : Produktifitas 20-70 Hubungan Sosial 30-90 Aksesibilitas 45-85 Keterisolasian 12-80 Proses : Representasi kromosom Menentukan Nilai Fitness Seleksi Crossover Mutasi Output : Grafik Fungsi Keanggotaan Selesai Gambar 3.1 Alur Proses Penyelesaian Masalah Universita Sumatera Utara 3.4 Perancangan Algoritma Genetika Langkah awal algoritma genetika dimulai dengan membangkitkan secara random solusi-solusi yang disebut dengan initial population. Tiap-tiap individu disebut kromosom dimana setiap kromosom mewakili sebuah solusi untuk setiap masalah. Kromosom terbentuk setiap generasi dan kemudian dievaluasi menggunakan beberapa ukuran fitness. Untuk generasi yang baru, kromosom baru terbentuk oleh proses yang dinamakan proses seleksi. Setelah proses seleksi berlangsung kromosom yang baru terbentuk akan mengalami proses reproduksi dimana didalam proses reproduksi ini kromosom akan di proses dalam dua tahap yaitu crossover dan mutasi sehingga solusi dapat dicapai sesuai nilai fitness. Universita Sumatera Utara Gambar 3.4 Proses Algoritma Genetika Bangkitkan sebuah populasi dengan jumlah kromosom N x1, x2, ….. xN Hitung nilai fitness masing-masing kromosom Fx1, fx2, ….. fxN Pilih sepasang kromosom untuk proses perkawinan Dengan menggunakan probability crossover Pc, Lakukan proses perkawinan terhadap 2 kromosom tsb kemudaian terbentuklah 2 keturunanan baru Dengan menggunakan probability Mutasi Pm, Tukarkan secara acak nilai gen dari 2 keturunan kromosom Apakah jumlah populasi yang baru = N ? Tukarkan populasi kromosom dengan yang baru Tidak Ya Mulai Apakah sudah memenuhi jumlah N ? Tempatkan hasil kromosom pada populasi yang baru Selesai Ya Tidak Universita Sumatera Utara Pada tahap proses dimana dilakukan optimalisasi menggunakan algoritma genetika terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : Langkah 1 : Membangkitkan secara random sebuah populasi yang terdiri dari 10 individu untuk masing-masing set fungsi keanggotaan untuk variabel manfaat, efektifitas, keterisolasian dan hubungan sosial Langkah 2 : Dilakukan pengkodean untuk setiap set fungsi keanggotaan menjadi sebuah string Langkah 3 : Menghitung nilai fitness masing-masing kromosom melalui persamaan 2, persamaan 3 dan persamaan 4 Langkah 4 : Dilakukan proses operasi cross over dari populasi Langkah 5 : Dilakukan proses operasi mutasi dari populasi Langkah 6 : Dengan menggunaka kriteria seleksi pilih individu untuk menjadi generasi yang baru generasi berikutnya Langkah 7 : Jika kriteria tidak terpenuhi maka kembali lagi ke langkah 3 dan lakukan kembali langkah-langkah selanjutnya. Langkah 8 : Yang menjadi Output dari sebuah set fungsi keanggotaan adalah nilai fitness tertinggi Algoritma Genetika merupakan proses iterasi. Masing-masing iterasi disebut generasi. Biasanya jumlah generasi untuk sebuah Genetika Algoritma yang sederhana berada diantara range 50 sampai 500 . Seluruh set dari generasi tersebut disebut dengan putaran. Dan pada akhir putaran diharapkan akan ditemukan satu atau lebih kromosom yang paling tepat. 3.4.1 Pembentukan kromosom Proses representasi kromosom merupakan tahap sangat penting pada proses algoritma genetika. Merepresentasikan grafik fungsi keanggotaan menjadi kromosom dilakukan pendekatan seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. R jl R jk R jl µ 1 Universita Sumatera Utara Gambar 3.5 merupakan gambar fungsi keanggotaan dengan merepresentasikan kromosom. Dimana Rjk merupakan sebuah fungsi keanggotaan yang mewakili sebuah lingustik range misalkan sangat rendah pada sebuah variabel I yang mewakili Produktifitas, cjk menunjukkan nilai tengah dari daerah Rjk dan wjk yang mewakili setengah dari jarak daerah Rjk, ajk merupakan titik kiri sebuah daerah segitiga. Berikut ini merupakan gambar fungsi keanggotaan terdiri dari 1 variabel yang merepresentasikan kromosom variabel Produktifitas Berikut merupakan sebuah contoh merepresntasikan sebuah kromosom menjadi sebuah fungsi keanggotaan segitiga. Sebuah variabel produktifitas dengan range 20- 70 variabel produktifitas : 23, 29, 26, 50, 53, 33, 60, 62, 67, 73, 43, 70, 43, 44, 55, 56, 60,61, 33 , 34, 47,48, 50, 53, 35, 38, 37, 55, 56, 67 Dari deret nilai variabel produktifitas diambil 9 buah nilai yang diambil secara acak yaitu 20 , 30 , 38 , 45 , 47, 59 , 62 , 64 , 70 . 9 buah bilangan ini akan membentuk 3 buah segitiga pada grafik segitiga seperti pada gambar 3.6. 3 buah bilangan merepresentasikan sebuah segitiga, dimana bilangan yang ke-1 = nilai kaki kiri segitga, bilangan ke-2 = nilai tengah segitiga dan bilangan yang ke-3 = nilai kaki kanan segitiga. Demikian juga untuk 6 bilanglainnya merepresentasikan nilai kaki kiri , nilai tengah dan nilai kaki kanan untuk segtiga yang ke-2 dan segitiga yang ke-3. µ 1 20 30 38 45 47 59 62 64 70 R1 R2 R3 R4 Gambar 3.6 Grafik segitiga Variabel Produktifitas Universita Sumatera Utara Berdasarkan gambar 3.6 Grafik fungsi keanggotaan maka direpresentasikan ke dalam sebuah kromosom, sebagai berikut : K1 20 30 45 38 47 62 59 64 70 K1 adalah kromosom pertama yang terbentuk dari titik kiri segitiga , nilai tengah w dan titik kanan variabel Produktifitas, Kemudian dibangkitkan secara acak 9 set kromosom lainnya yang diambil secara acak dari nilai variabel produktifitas, sehingga akan terbentuk 10 set kromosom yang baru. Seperti pada gambar 3.8 K1 = 20 30 45 38 47 62 59 64 70 K2 = 21 35 43 55 67 54 62 56 44 K3 = 31 25 48 60 52 42 40 32 69 K4 = 23 29 26 50 53 33 60 62 67 K5 = 53 33 60 62 67 73 43 70 43 K6 = 60 62 67 73 43 70 43 44 55 K7 = 55 56 60 61 33 34 47 48 50 K8 = 48 50 53 35 38 37 55 56 67 K9 = 50 53 33 60 62 67 73 43 70 K10 = 33 60 62 67 73 43 70 43 44 Selanjutnya kromosom yang terdiri dari 10 set ini akan dilakukan proses perhitungan nilai fitness untuk masing-masing individu yang selanjutnya maka akan dihitung masing-masing nilai kromosom tersebut untuk menentukan kromosom yang mana selanjutnya akan dilakukan prosess crossover. R1 R2 R3 Gambar 3.7 Representasi sebuah kromosom variabel produktifitas Gambar 3.8 10 set kromosom yang dibangkitkan secara acak Universita Sumatera Utara

3.4.2 Menentukan nilai fitness

Untuk menentukan nilai fitness digunakan persamaan 5. Yang mana dilakukan perhitungan Perbandingan overlap dari fungsi keanggotaan Rjk dan Rji dapat didefenisikan sebagai panjang overlap dibagi setengah jarak minimum dari 2 fungsi tersebut. Faktor overlap sebuah variabel Ij dengan kromosom Cq didefenisikan sebagai berikut : Gambar 3.9 Grafik fungsi segitiga keanggotaan fuzzy Dengan menggunakan persamaan 5 ditentukan nilai Fitnes C1 sebagai berikut : F C11 = ∑ + Wjk Wji 0 5 10 15 20 Range Rj1, Rj2, Rj3 R1 R2 R3 R4 Universita Sumatera Utara = + + + ⁄ = 0 + 0 + 0 + 1,3 = 1,3 FCq12 = 1,25 FCq13 = 2 FCq14 = 1,5 Total Fitness C 1 = 1,3 + 1,25 + 2 + 1,5 = 6,0 Maka diperoleh nilai fitness kromosom 1 sebesa6,0 Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai fitness kromosom 2 dan seterusnya sampai kromosom yang ke -10 dengan menggunakan cara yang sama.

3.4.3 Operasi cross over dan mutasi pada populasi

Pada proses cross over dilakukan 3 metode yaitu yang pertama metode one point cross over , yang kedua dilakukan two point cross over dan yang ketiga yaitu min-max cross over . Adapun proses crossover yang terjadi adalah sebagai berikut :

3.4.3.1 One point crossover.

Misalkan dilakukan cross over pada 2 kromosom berikut dengan menggunakan metode one point crossover, maka yang dilakukan adalah perkawinan dilakukan tepat pada satu titik fungsi keanggotaan. Pada contoh dibawah dilakukan perkawinan pada titik fungsi keanggotaan kedua. K1 = 5 5 10 5 15 5 20 5 K2 = 3 5 11 5 15 5 21 5 K1 = 5 5 10 5 15 5 20 5 Universita Sumatera Utara K2 = 3 5 11 5 15 5 21 5 Gambar 3.10 Pertukaran kromosom metode one point cross over Pada bilangan yang cetak hitam dan garis bawah akan dilakukan perkawinan dengan menggunakan metode one point cross over sesuai dengan persamaan 9 sehingga akan menghasilkan 2 buah kromosom yang baru sebagai berikut : K1 = 5 5 10 5 15 5 21 5 K2 = 3 5 11 5 15 5 20 5 Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai fitness terhadap ke dua kromosom yang terbentuk dari perkawinan silang. Kemudian nilai fitness yang tertinggi akan dipilih menjadi generasi yang baru dan selanjutnya dilakukan proses mutasi

3.4.3.2 Two Point crossover

Untuk perkawinan silang dengan menggunakan metode two point crossover maka dilakukan perkawinan di 2 titik sekaligus . Pada contoh dibawah ini dilakukan perkawinan silang pada fungsi keanggotaan ke 2 dan ke 4 K1 = 5 5 10 5 15 5 20 5 K2 = 3 5 11 5 15 5 21 5 K1 = 5 5 11 5 15 5 20 5 K2 = 3 5 10 5 15 5 21 5 Universita Sumatera Utara Gambar 3.11 Pertukaran kromosom metode two point cross over Selanjutnya perkawinan silang diata akan menghasilkan 2 kromosom seperti gambar 3.11 Kemudian ke dua kromosom yang terbentuk dihitung nilai fitness, kromosom dengan nilai fitness paling tinggi akan menjadi kromosom generasi yang baru dan kemudian dilakukan proses mutasi.

3.4.3.3 Min Max Aritmatik crossover

Pada proses crossover dengan metode Min max aritmatik crossover akan menghasilkan 4 buah kromosom yang baru. Dengan menggunakan persamaan 9 berikut bentuk perkawinan antara 2 kromosom dengan d = 0.3 . K1 = 5 5 10 5 15 5 20 5 K2 = 3 5 11 5 15 5 21 5 Dengan menggunakan Min-max crossover maka perkawinan silang yang dihasilkan 4 buah kromosom sebagai berikut : K1 = 3.6 4.7 10.7 4.7 18 4.7 20.7 4.7 K2 = 4.4 4.7 10.3 4.7 18 4.7 20.3 4.7 K3 = 5 5 11 5 15 5 21 5 K4 = 3 5 10 5 15 5 20 5 Gambar 3.12 Pertukaran kromosom metode min max aritmatika Universita Sumatera Utara Dari ke empat kromosom yang terbentuk maka dihitung masing- masing nilai kromosom sehingga didapat nilai kromosom yang paling tinggi akan menjadi kromosom generasi berikutnya dan selanjutnya dilakukan proses mutasi Operator mutasi one-point akan membentuk sebuah fungsi keanggotaan fuzzy yang baru dengan menambahkan secara acak sebuah nilai antara –w jk dan + w jk ke nilai tengah atau sebuah daerah lingustik yaitu R jk . Dimana c adalah nilai tengah dan w adalah jarak setengah dari sebuah daerah lingustik. Dengan operasi mutasi maka akan terbentuk sebuah nilai fungsi keanggotaan yang baru menjadi c+ atau w+ . Universita Sumatera Utara Universita Sumatera Utara Universita Sumatera Utara Universita Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan Penulis membangun program pembangkit fungsi keanggotaan fuzzy menggunakan

Algoritma Genetika dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio 2010. Pada penelitian ini, akan ditampilkan hasil fungsi keanggotaan yang dibangkitkan dengan menggunakan algoritma genetika dengan mengamati perbedaan fungsi keanggotaan yang dibangkitkan dengan menggunakan perkawinan metode crossover two point dan crossover min max aritmatika. Adapun uji coba yang dilakukan menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : 1. Prosesor Dual Core 1.86 GHz 2. RAM, 2 GB 3. Aplikasi Visual Studio 2010 4. OS Win XP

4.2 Hasil Uji Coba Pembangkit fungsi keanggotaan fuzzy menggunakan algoritma genetika pada tahapan