Tinjauan Mengenai Hukum Sebagai Hasil Interaksi Sosial

commit to user 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Tinjauan Mengenai Hukum Sebagai Hasil Interaksi Sosial

a. Penjelasan Teori Interaksionisme simbolik George Herbert Mead 1863-1931, merupakan pemikir paling penting dalam pembentukan teori interaksionalisme simbolik, dengan karyanya yang paling penting populer Mind, Self, and Society, Interaksi simbolik ada karena ide dasar dalam membentuk makna yang berasal dari pikiran manusia Mind, mengenai diri Self, dan hubungannya di tengah interaksi sosial serta tujuan akhir untuk mengimplementasikan makna ditengah masyarakat Society dimana individu tersebut menetap. Definisi singkat mengenai ketiga ide dasar interaksionisme simbolik adalah : 1 Pikiran Mind, kemampuan untuk menggunakan harus mengembangkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu yang lain, 2 Diri Self, kemampuan untuk merefleksikan diri setiap individu ditengah-tengah keberadaan masyarakat Society, jejaring hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan dikontruksikan oleh setiap individu di tengah-tengah keberadaan masyarakat dan setiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran ditengah-tengah masyarakat. Teori interaksi simbolik ini menekankan pada hubungannya antara simbol dan interksi, dimana inti dari pandangan pendekatan teori tersebut adalah individu itu sendiri. Banyak ahli dalam bidang ini mengatakan bahwa individu merupakan hal yang paling penting dalam konsep sosiologi. Mereka mengatakan bahwa individu itu merupakan „objek yang secara commit to user 11 langsung bisa ditelaah dan dianalisa melalui interaksinya dengan individu yang lain. www.scridb.com Dalam pandangan Charles Horton Cooley 1846-1929, individu itu ada berkat proses berlanjut hidup secara biologis dan sosial. Sebaliknya, masyarakat sangatlah tergantung dari individu. Karena dari individu itulah yang menyumbangkan sesuatu pada kehidupan bersama Cooley mengatakan bahwa, masyarakat dan individu bukanlah dua realitas yang berdiri secara terpisah melainkan dua sisi satau segi dari realitas yang satu dan sama. Dengan demikian, antara individu dan masyarakat merupakan dua sisi dari realitas yang sama, keduanya ibarat dua sisi dari satu mata uang. Riyadi Soeprapto. 2001 : 111 – 112 b. Hukum Sebagai Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan dinamis yang menyangkut antara manusia dengan orang-perorangan, antar kelompok manusia, dan antar orang-perorangan dengan kelompok. Dalam hal ini, George Herbert Mead membedakan interaksi sosial menjadi dua, yaitu : interaksi non-simbolis dan interaksi simbolis. Interaksi non-simbolis berarti manusia merespon secara langsung terhadap tindakan atau isyarat orang lain. Sedangkan interaksi simbolis berarti manusia menginterprestasikan masing-masing tindakan dan isyarat orang lain berdasarkan arti yang dihasilkan dari interprestasi yang ia lakukan Riyadi Soeprapto. 2001 : 163. Hukum sebagai hasil interaksi sosial adalah hukum itu timbul dari adanya norma-norma yang secara baik ditaati atau dipatuhi oleh sekelompok masyarakat, yang mana didalam kehidupan sekelompok masyarakat tersebut tidak dapat terlepas dari suatu aturan hukum sehingga menciptakan adanya tindakan kelompok maupun individu, dengan syarat di dalam interaksi sosial tersebut harus terdapat kontak sosial dan komunikasi terlebih dahulu. commit to user 12 Mead berpandangan bahwa dalam pembentukan tindakan tersebut selalu terjadi kontak sosial, dimana hal ini sangat vital dalam pemahaman interaksionisme simbolis Riyadi Soeprapto. 2001 : 168-169. Sedangkan komunikasi itu diperlukan agar sikap-sikap dan perasaan-perasaan suatu kelompok manusia yang lain, dan merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukan http:elearning.indonusa.ac.id

2. Tinjauan Mengenai Ketenagakerjaan

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja/Buruh Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

4 75 129

HUKUM PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

2 38 17

Implementasi Perlindungan Tenaga Kerja Penyedia Jasa (Outsourcing) ditinjau dari Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3 16 136

PERLINDUNGAN UPAH PELATIH SEPAK BOLA PERSITA TANGERANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PT IMC TEKNO INDONESIA YANG DIRUMAHKAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 1 1

PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA FACTORY OUTLET DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.

0 1 1

undang undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

0 0 77

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK SEBAGAI PEMBANTU RUMAH TANGGA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN) STUDI KASUS LSM PERISAI SEMARANG - Unika Repos

0 0 10

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK SEBAGAI PEMBANTU RUMAH TANGGA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN) STUDI KASUS LSM PERISAI SEMARANG - Unika Repos

0 0 10

BAB III - PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI DESA RANDUDONGKAL, KA

0 0 39