Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Mengenai Ketenagakerjaan

commit to user 21 orang. Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2009 mencapai 8,14 persen, mengalami penurunan apabila dibandingkan pengangguran Agustus 2008 sebesar 8,39 persen, dan pengangguran Februari 2008 sebesar 8,46 persen. Dibanding Februari 2008, hampir seluruh sektor mengalami peningkatan lapangan kerja, kecuali sektor konstruksi yang mengalami penurunan lapangan kerja sebanyak 120 ribu orang dan sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi yang . Sektor yang mengalami kenaikan terbesar adalah sektor perdagangan yaitu naik 1,16 juta orang, sektor jasa kemasyarakatan naik 830 ribu orang, dan sektor pertanian naik 340 ribu orang. Pada Februari 2009, jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruhkaryawan sebanyak 28,91 juta orang 27,67 persen, berusaha dibantu buruh tidak tetap sebanyak 21,64 juta orang 20,71 persen dan berusaha sendiri sejumlah 20,81 juta orang 19,92 persen. Berdasarkan jumlah jam kerja maka pada Februari 2009 penduduk yang bekerja diatas 35 jam per minggu mencapai 73,12 juta orang 69,98 persen, sedangkan yang bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam per minggu hanya sekitar 1,58 juta orang 1,51 persen. Pekerja dengan pendidikan SD ke bawah mengalami penurunan sebanyak 190 ribu orang dalam setahun terakhir Februari 2008 – Februari 2009, namun jumlahnya masih tetap mendominasi lapangan kerja di Indonesia yaitu sebanyak 55,43 juta orang 53,05 persen pada Februari 2009 http: www.Depnaker.go.idmodules=251.

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Mengenai Ketenagakerjaan

Aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan salah satunya adalah aktivitas ketenagakerjaan. Aktivitas tersebut dalam negara Indonesia diatur dengan undang-undang yang diberlakukan secara formal yang dibuat oleh lembaga yang berwenang. Undang-undang yang berlaku saat ini adalah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Keberlakuan undang-undang commit to user 22 tersebut diharapkan dapat mengatur, menyelaraskan, menyeimbangkan dan mampu memenuhi apa yang diinginkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan seperti tenaga kerja itu sendiri sebagai subyek yang melakukan secara langsung suatu pekerjaan yang diperintahkan oleh yang mempunyai kerja atau yang membutuhkan tenaga kerja agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan salah satu pihak atau semua pihak. Oleh karena itu dalam undang-undang tersebut mengatur perjanjian kerja antar pihak. a. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Undang-undang tersebut diberlakukan dengan latar belakang bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera adil makmur yang merata baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan, sesuai dengan peranan dan kedudukan tenaga kerja diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan peran sertanya dalam pembangunan serta peningkatan perlindungan tenaga kerja. Perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak- hak dasar pekerja dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi. b. Pengaturan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja dalam Undang- Undang Nomor 13 tahun 2003 Pasal 68 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 mengatur bahwa pengusaha dilarang mempekerjakan anak, ini jelas bahwa dalam dunia usaha yang membutuhkan tenaga kerja, tidak diperkenankan menggunakan tenaga kerja dibawah umur. commit to user 23 Pasal 69 Undang-Undang ketenagakerjaan mengatur: 1 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 dapat dikecualikan bagi anak yang berumur antara 13 tiga belas tahun sampai dengan 15 lima belas tahun untuk melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial. 2 Pengusaha yang mempekerjakan anak pada pekerjaan ringan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal 69 ayat 1 Undang- Undang ketenagakerjaan harus memenuhi persyaratan : a izin tertulis dari orang tua atau wali; b perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua atau wali; c waktu kerja maksimum 3 tiga jam; d dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah; e keselamatan dan kesehatan kerja; f adanya hubungan kerja yang jelas; dan g menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf a, b, f, dan g dikecualikan bagi anak yang bekerja pada usaha keluarganya. Pasal 70 Undang-Undang ketenagakerjaan,mengatur anak dibawah umur sebagai berikut: 1 Anak dapat melakukan pekerjaan di tempat kerja yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan atau pelatihan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang. 2 Anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 paling sedikit berumur 14 empat belas tahun. 3 Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat dilakukan dengan syarat : a. diberi petunjuk yang jelas tentang cara pelaksanaan pekerjaan serta bimbingan dan pengawasan dalam melaksanakan pekerjaan; dan commit to user 24 b. diberi perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Pasal 71 Undang-Undang Ketenagakerjaan, juga mengatur mengenai bakat dan minat anak, bukan sebagai pembantu rumah tangga dibawah umur. Ketentuannya sebagai berikut: 1 Anak dapat melakukan pekerjaan untuk mengembangkan bakat dan minatnya. 2 Pengusaha yang mempekerjakan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib memenuhi syarat : a. di bawah pengawasan langsung dari orang tua atau wali; b. waktu kerja paling lama 3 tiga jam sehari; dan c. kondisi dan lingkungan kerja tidak mengganggu perkembangan fisik, mental, sosial, dan waktu sekolah. 3 Ketentuan mengenai anak yang bekerja untuk mengembangkan bakat dan minat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diatur dengan Keputusan Menteri. Pasal 72 Undang-Undang ketenagakerjaan, mengatur mengenai anak yang melakukan pekerjaan dibawah umur yaitu dalam hal anak dipekerjakan bersama-sama dengan pekerjaburuh dewasa, maka tempat kerja anak harus dipisahkan dari tempat kerja pekerjaburuh dewasa. Pasal 73 Undang-Undang ketenagakerjaan, mengatur pembuktian anak telah bekerja yaitu anak dianggap bekerja bilamana berada di tempat kerja, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya. Pasal 74 Undang-Undang ketenagakerjaan, mengatur mengenai orang-orang yang terlibat dalam memperkerjakan anak dibawah umur, yaitu sebagai berikut: 1 Siapapun dilarang mempekerjakan dan melibatkan anak pada pekerjaan-pekerjaan yang terburuk. 2 Pekerjaan-pekerjaan yang terburuk yang dimaksud dalam ayat 1 meliputi: a segala pekerjaan dalam bentuk perbudakan atau sejenisnya; commit to user 25 b segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau menawarkan anak untuk pelacuran, produksi pornografi, pertunjukan porno, atau perjudian; c segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau melibatkan anak untuk produksi dan perdagangan minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya; danatau d semua pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak. 3 Jenis-jenis pekerjaaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf d ditetapkan dengan Keputusan Menteri. Pasal 75 Undang-Undang ketenagakerjaan, mengatur mengenai kewajiban pemerintah mengenai pekerja anak dibawah umur yaitu: 1 Pemerintah berkewajiban melakukan upaya penanggulangan anak yang bekerja di luar hubungan kerja. 2 Upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dengan Peraturan Pemerintah.

3. Pengaturan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Dibawah

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja/Buruh Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

4 75 129

HUKUM PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

2 38 17

Implementasi Perlindungan Tenaga Kerja Penyedia Jasa (Outsourcing) ditinjau dari Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3 16 136

PERLINDUNGAN UPAH PELATIH SEPAK BOLA PERSITA TANGERANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PT IMC TEKNO INDONESIA YANG DIRUMAHKAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 1 1

PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA FACTORY OUTLET DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.

0 1 1

undang undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

0 0 77

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK SEBAGAI PEMBANTU RUMAH TANGGA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN) STUDI KASUS LSM PERISAI SEMARANG - Unika Repos

0 0 10

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK SEBAGAI PEMBANTU RUMAH TANGGA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN) STUDI KASUS LSM PERISAI SEMARANG - Unika Repos

0 0 10

BAB III - PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI DESA RANDUDONGKAL, KA

0 0 39