commit to user
1
BAB I  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pekerja  merupakan  suatu  hal  yang  sangat  penting  di  dalam  kehidupan manusia,  sehingga  semua  orang  membutuhkan  pekerja.  Pekerja  merupakan
sumber  penghasilan  seseorang  dalam  upaya  mencukupi  kebutuhan  bagi  dirinya sendiri  dan  keluarga.  Pekerja  juga  merupakan  suatu  sarana  untuk
mengaktualisasikan  diri  bagi  seorang,  sehingga  hidupnya  bisa  lebih  bermanfaat bagi  dirinya,  keluarga  dan  lingkungannya.  Bekerja  bagi  seorang  warga  negara
merupakan  suatu  hal  penting  bagi  sebuah  Negara.  hal  itu  merupakan  salah  satu indikasi  bahwa  Negara  tersebut  dapat  dikatakan  terlepas  dari  masalah  ekonomi
yaitu salah satunya adalah semua warga negaranya dapat  bekerja pada usia  yang produktif,  disertai  dengan  tersedianya  lapangan  kerja  yang  memadai,  dan  yang
terpenting adalah adanya hak asasi manusia yang dijunjung tinggi serta dihormati. Pembantu  Rumah  Tangga  telah  ada  sejak  lama,  diperkirakan  ada  sejak  zaman
kerajaan, penjajahan, begitu pula sesudah indonesian merdeka. Saat itu, Pembantu Rumah  Tangga  telah  berkembang  dan  mengalami  perubahan  orientasi  dari
hubungan  kekerabatan  menjadi  hubungan  pekerja.  Jenis  ini  tidak  saja  menyerap pekerja  dewasa,  namun  juga  menarik  anak-anak  untuk  memasuki  pekerja  sektor
informal ini. Pembantu  Rumah  Tangga  anak  biasanya  melakukan  pekerjaan  sebagai
tukang  cuci,  mengasuh  anak,  memasak,  dan  membersihkan  rumah.  Mereka biasanya  berasal  dari  pedesaan,  dari  keluarga  miskin,  berpendidikan  rendah  dan
sebagai  besar  adalah  kaum  perempuan.  Keberadaanya  di  tempat  kerja,  tanpa perlindungan  hukum,  tanpa  pengawasan  pihak  berwenang,  tanpa  ikatan  kontrak
kerja, tanpa uraian pekerjaan, tanpa aturan jam kerja, tanpa upah minimum, serta tanpa hari libur. Hal  ini  menjadi  kondisi  yang kurang menguntungkan bagi  anak
yang  bekerja  sebagai  Pembantu  Rumah  Tangga  anak,  yang  semestinya  dapat tumbuh  kembang  dan  mendapatkan  perlindungan,  namun  harus  terjebak  pada
pekerjaan yang
belum memiliki
rambu-rambu hukum
dan standar
commit to user 2
ketenagakerjaan.  Ini  berarti  Pembantu  Rumah  Tangga  anak    berada  pada  situasi dan  kondisi  rentan  terhadap  eksploitasi  dan  kekerasan.  Tidak  sewajarnya  anak-
anak yang berusia di bawah umur usia di bawah 18 tahun untuk bekerja. Namun kasus Pembantu Rumah Tangga anak yang muncul di berbagai daerah negara ini
masih kerap terjadi. Negara  Indonesia  merupakan  Negara  hukum,  yang  harus  mampu  dengan
maksimal  memberikan  perlindungan  kepada  tiap-tiap  warga  negaranya,  tanpa disertai dengan perbedaandiskriminasi  dalam bentuk  apapun di  hadapan  hukum.
Perlindungan  hukum  itu  timbul  dikarenakan  adanya  hubungan  hukum rechtbrettekking  diantara  subjek  hukum  yang  memiliki  relevansi  hukumakibat
hukum, sehingga menimbulkan hak dan kewajiban. Pekerja anak adalah sebuah istilah untuk mempekerjakan anak kecil. Istilah
pekerja  anak  dapat  memiliki  konotasi  pengeksploitasian  anak  kecil  atas  tenaga mereka,  dengan  gaji  yang  kecil  atau  pertimbangan  bagi  perkembangan
kepribadian mereka, keamanannya, kesehatan, dan prospek masa depan. Di beberapa negara, hal ini dianggap tidak baik bila seorang anak di bawah
umur  tertentu,  tidak  termasuk  pekerjaan  rumah  tangga  dan  pekerjaan  sekolah. Seorang bos dilarang untuk mempekerjakan anak di bawah umur, namun umum
minimumnya tergantung dari peraturan negara tersebut. Meskipun  ada  beberapa  anak  yang  mengatakan  dia  ingin  bekerja  karena
bayarannya  yang  menarik  atau  karena  anak  tersebut  tidak  suka  sekolah,  hal tersebut  tetap merupakan hal  yang tidak diinginkan karena tidak menjamin masa
depan  anak  tersebut.  Namun  beberapa  kelompok  hak  pemuda  merasa  bahwa pelarangan kerja di bawah umur tertentu melanggar hak manusia.
Penggunaan anak kecil sebagai  pekerja sekarang  ini dianggap oleh negara- negara  kaya  sebagai  pelanggaran  hak  manusia,  dan  melarangnya,  tetapi  negara
miskin  mungkin  masih  mengijinkan  karena  keluarga  seringkali  bergantung  pada pekerjaan anaknya untuk bertahan hidup dan kadangkala merupakan satu-satunya
sumber pendapatan. www.wikipedia.com Di  bidang  Ketenagakerjaan,  Negara  Indonesia  memiliki  Undang-Undang
yang  mengatur  mengenai  Tenaga  Kerja.  Diantaranya  adalah  Undang-Undang
commit to user 3
Nomor  13  Tahun  2003,  yang  tentunya  harus  bisa  melindungi  hak-hak PekerjaBuruh. Hal itu tentunya harus ada kecocokan antara peraturan yang telah
diundangkan  dengan  pelaksanaannya  sehari-hari  Principles  of  Legality. Terutama bagi kaum Pembantu Rumah Tangga, diperlukan sebuah peraturan yang
secara khusus untuk melindungi keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat tempat  dimana  ia  bekerja.  Hal  itu  bertujuan  untuk  menghindarkan  mereka  dari
kesewenang-wenangan MajikanPengusaha Pemberi Kerja. Tujuan  dibentuknya  hukum,  setidaknya  harus  dapat  memenuhi  tiga  hal
pokok yang sangat mendasar, diantaranya adalah keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan  Satjipto Raharjo, 2005 : 19 . Namun, pada kenyataanya terkadang
ketiga  tujuan  hukum  tersebut  belum  bisa  sepenuhnya  diwujudkan.  Oleh  karena itu,
maka dianggap
perlu untuk
melakukan kajian
pembentukan ulangrekonstruksi  pengaturan  perlindungan  hukum  terhadap  Pembantu  Rumah
Tangga  dibawah  umur  agar  hak-hak  mereka  dapat  terlindungi  secara  adil  di hadapan hukum.
Pada  Undang-Undang  Ketenagakerjaan  Nomor  13  Tahun  2003  Pasal  68 disebutkan  bahwa  pengusaha  dilarang  untuk  mempekerjakan  anak,  Undang-
Undang  Nomor  13  tahun  2003,  Pasal  69  juga  menyebutkan  bahwa  pengusaha dilarang  mempekerjakan  anak  dibawah  18  tahun  atau  berusia  13-15  tahun  untuk
melakukan  pekerjaan  berat  dan  harus  menerima  upah  sesuai  dengan  ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan  uraian  yang  telah  dikemukakan  diatas  maka  penulis  tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :
“PERLINDUNGAN  HUKUM  TERHADAP  PEMBANTU  RUMAH TANGGA  DI  BAWAH  UMUR  DITINJAU  DARI  UNDANG-UNDANG
NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN ”.
commit to user 4
B. Perumusan Masalah