Latar Belakang Masalah PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBANTU RUMAH TANGGA DI BAWAH UMUR DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pekerja merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan manusia, sehingga semua orang membutuhkan pekerja. Pekerja merupakan sumber penghasilan seseorang dalam upaya mencukupi kebutuhan bagi dirinya sendiri dan keluarga. Pekerja juga merupakan suatu sarana untuk mengaktualisasikan diri bagi seorang, sehingga hidupnya bisa lebih bermanfaat bagi dirinya, keluarga dan lingkungannya. Bekerja bagi seorang warga negara merupakan suatu hal penting bagi sebuah Negara. hal itu merupakan salah satu indikasi bahwa Negara tersebut dapat dikatakan terlepas dari masalah ekonomi yaitu salah satunya adalah semua warga negaranya dapat bekerja pada usia yang produktif, disertai dengan tersedianya lapangan kerja yang memadai, dan yang terpenting adalah adanya hak asasi manusia yang dijunjung tinggi serta dihormati. Pembantu Rumah Tangga telah ada sejak lama, diperkirakan ada sejak zaman kerajaan, penjajahan, begitu pula sesudah indonesian merdeka. Saat itu, Pembantu Rumah Tangga telah berkembang dan mengalami perubahan orientasi dari hubungan kekerabatan menjadi hubungan pekerja. Jenis ini tidak saja menyerap pekerja dewasa, namun juga menarik anak-anak untuk memasuki pekerja sektor informal ini. Pembantu Rumah Tangga anak biasanya melakukan pekerjaan sebagai tukang cuci, mengasuh anak, memasak, dan membersihkan rumah. Mereka biasanya berasal dari pedesaan, dari keluarga miskin, berpendidikan rendah dan sebagai besar adalah kaum perempuan. Keberadaanya di tempat kerja, tanpa perlindungan hukum, tanpa pengawasan pihak berwenang, tanpa ikatan kontrak kerja, tanpa uraian pekerjaan, tanpa aturan jam kerja, tanpa upah minimum, serta tanpa hari libur. Hal ini menjadi kondisi yang kurang menguntungkan bagi anak yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga anak, yang semestinya dapat tumbuh kembang dan mendapatkan perlindungan, namun harus terjebak pada pekerjaan yang belum memiliki rambu-rambu hukum dan standar commit to user 2 ketenagakerjaan. Ini berarti Pembantu Rumah Tangga anak berada pada situasi dan kondisi rentan terhadap eksploitasi dan kekerasan. Tidak sewajarnya anak- anak yang berusia di bawah umur usia di bawah 18 tahun untuk bekerja. Namun kasus Pembantu Rumah Tangga anak yang muncul di berbagai daerah negara ini masih kerap terjadi. Negara Indonesia merupakan Negara hukum, yang harus mampu dengan maksimal memberikan perlindungan kepada tiap-tiap warga negaranya, tanpa disertai dengan perbedaandiskriminasi dalam bentuk apapun di hadapan hukum. Perlindungan hukum itu timbul dikarenakan adanya hubungan hukum rechtbrettekking diantara subjek hukum yang memiliki relevansi hukumakibat hukum, sehingga menimbulkan hak dan kewajiban. Pekerja anak adalah sebuah istilah untuk mempekerjakan anak kecil. Istilah pekerja anak dapat memiliki konotasi pengeksploitasian anak kecil atas tenaga mereka, dengan gaji yang kecil atau pertimbangan bagi perkembangan kepribadian mereka, keamanannya, kesehatan, dan prospek masa depan. Di beberapa negara, hal ini dianggap tidak baik bila seorang anak di bawah umur tertentu, tidak termasuk pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan sekolah. Seorang bos dilarang untuk mempekerjakan anak di bawah umur, namun umum minimumnya tergantung dari peraturan negara tersebut. Meskipun ada beberapa anak yang mengatakan dia ingin bekerja karena bayarannya yang menarik atau karena anak tersebut tidak suka sekolah, hal tersebut tetap merupakan hal yang tidak diinginkan karena tidak menjamin masa depan anak tersebut. Namun beberapa kelompok hak pemuda merasa bahwa pelarangan kerja di bawah umur tertentu melanggar hak manusia. Penggunaan anak kecil sebagai pekerja sekarang ini dianggap oleh negara- negara kaya sebagai pelanggaran hak manusia, dan melarangnya, tetapi negara miskin mungkin masih mengijinkan karena keluarga seringkali bergantung pada pekerjaan anaknya untuk bertahan hidup dan kadangkala merupakan satu-satunya sumber pendapatan. www.wikipedia.com Di bidang Ketenagakerjaan, Negara Indonesia memiliki Undang-Undang yang mengatur mengenai Tenaga Kerja. Diantaranya adalah Undang-Undang commit to user 3 Nomor 13 Tahun 2003, yang tentunya harus bisa melindungi hak-hak PekerjaBuruh. Hal itu tentunya harus ada kecocokan antara peraturan yang telah diundangkan dengan pelaksanaannya sehari-hari Principles of Legality. Terutama bagi kaum Pembantu Rumah Tangga, diperlukan sebuah peraturan yang secara khusus untuk melindungi keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat tempat dimana ia bekerja. Hal itu bertujuan untuk menghindarkan mereka dari kesewenang-wenangan MajikanPengusaha Pemberi Kerja. Tujuan dibentuknya hukum, setidaknya harus dapat memenuhi tiga hal pokok yang sangat mendasar, diantaranya adalah keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan Satjipto Raharjo, 2005 : 19 . Namun, pada kenyataanya terkadang ketiga tujuan hukum tersebut belum bisa sepenuhnya diwujudkan. Oleh karena itu, maka dianggap perlu untuk melakukan kajian pembentukan ulangrekonstruksi pengaturan perlindungan hukum terhadap Pembantu Rumah Tangga dibawah umur agar hak-hak mereka dapat terlindungi secara adil di hadapan hukum. Pada Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 68 disebutkan bahwa pengusaha dilarang untuk mempekerjakan anak, Undang- Undang Nomor 13 tahun 2003, Pasal 69 juga menyebutkan bahwa pengusaha dilarang mempekerjakan anak dibawah 18 tahun atau berusia 13-15 tahun untuk melakukan pekerjaan berat dan harus menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBANTU RUMAH TANGGA DI BAWAH UMUR DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN ”. commit to user 4

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja/Buruh Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

4 75 129

HUKUM PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

2 38 17

Implementasi Perlindungan Tenaga Kerja Penyedia Jasa (Outsourcing) ditinjau dari Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3 16 136

PERLINDUNGAN UPAH PELATIH SEPAK BOLA PERSITA TANGERANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PT IMC TEKNO INDONESIA YANG DIRUMAHKAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 1 1

PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA FACTORY OUTLET DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.

0 1 1

undang undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

0 0 77

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK SEBAGAI PEMBANTU RUMAH TANGGA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN) STUDI KASUS LSM PERISAI SEMARANG - Unika Repos

0 0 10

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK SEBAGAI PEMBANTU RUMAH TANGGA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN) STUDI KASUS LSM PERISAI SEMARANG - Unika Repos

0 0 10

BAB III - PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI DESA RANDUDONGKAL, KA

0 0 39