Metodologi Penelitian PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMBANTU RUMAH TANGGA DI BAWAH UMUR DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

commit to user 5

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian akan bernilai apabila memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan Ilmu hukum khususnya di bidang Hukum Ketenagakerjaan; b. Memberikan, sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan literatur dalam hukum, khususnya di bidang Hukum Ketenagakerjaan; c. Menambah literatur yang dapat dijadikan sebagai data sekunder dalam referensi bagi penelitian yang selanjutnya; 2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapaat menambah pemahaman penulis serta masyarakat sejauh mana peraturan perundang-undangan yang selama ini ada dapat memberikan perlindungan hukum bagi pekerja, khususnya pembantu rumah tangga dibawah umur.

E. Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan suatu data yang diperlukan dalam penelitian hukum ini, maka Penulis menggunakan metode penelitian tertentu yang sesuai. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu, sistematis adalah berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten berarti tidak ada hal-hal yang bertentangan dalam suatu kerangka tertentu Soerjono Soekanto, 2008: 42. Metodologi berasal dari kata metode yang berarti “jalan ke”, namun menurut kebiasaan metode dirumuskan dengan kemungkinan sebagai berikut : 1. Sesuatu tipe pemikiran yang digunakan dalam penelitian dan penilaian 2. Suatu teknik yang umum bagi ilmu pengetahuan commit to user 6 3. Cara tertentu untuk melaksanakan suatu prosedur Soerjono Soekanto, 2008:5. Berdasarkan hal tersebut, penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penulisan antara lain sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian hukum normatif atau doktrinal. Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka, untuk penelitian ini penulis hanya menjawab isu hukum dalam lapisan dogmatig hukum. Di mana penelitian hukum terdiri dari: a penelitian pada ranah dogmatig hukum, yaitu penelitian hukum berkaitan dengan fakta hukum yang dihadapi; b penelitian pada ranah teori hukum, yaitu isu hukum dalam penelitian tersebut harus mengandung konsep hukum; c penelitian pada ranah filsafat hukum, yaitu untuk memahami isu hukum yang berkaitan dengan asas hukum Peter Mahmud Marzuki, 2006: 65-77. 2. Sifat Penelitian Sifat Penelitian hukum ini tentunya sejalan dengan sifat ilmu hukum itu sendiri. Ilmu hukum mempunyai karakteristik sebagai ilmu yang preskriptif dan terapan. Penelitian ini bersifat bersifat preskriptif yaitu ilmu hukum mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum dan norma-norma hukum. Peter Mahmud Marzuki, 2006: 22. 3. Pendekatan Penelitian Sehubungan dengan tipe penelitian yang digunakan yakni penelitian hukum normatif, maka di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan yaitu pendekatan undang-undang statute aproach, pendekatan historis historical approach, pendekatan komparatif comparative approach dan pendekatan konseptual conceptual approach Peter Mahmud Marzuki, 2006: 93. Pendekatan yang digunakan dan dilakukan di dalam penelitian hukum ini adalah Pendekatan undang-undang statute approach, commit to user 7 yang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani. 4. Jenis dan Sumber Bahan Hukum Dalam penelitian hukum ini dipergunakan jenis data sekunder, yang dari sudut kekuatan mengikatnya digolongkan ke dalam beberapa sumber data, yaitu: a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim Peter Mahmud Marzuki, 2006:141. Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 3 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak 5 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja 6 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. : SE- 07MEN1990 Tentang Penggolongan Komponen Upah dan Pendapatan Non Upah b. Bahan Hukum Sekunder Bahan-bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi Peter Mahmud, 2006: 141. Sebagai pendukung dari data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari buku-buku teks yang ditulis para ahli hukum, internet, sumber lainnya yang memiliki korelasi dengan penelitian ini. 5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Teknik pengumpulan bahan hukum yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan library research yaitu pengumpulan commit to user 8 data dengan jalan membaca literatur yang erat kaitannya dengan permasalahan yang dibahas berdasarkan data sekunder dari peraturan perundang-undangan, buku-buku, internet, jurnal. Dari data tersebut kemudian dianalisis dan dirumuskan sebagai data penunjang dalam penulisan hukum ini. 6. Teknik Analisis Sumber Bahan Hukum Teknik analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deduksi deduktif. Sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh Aristoteles seperti yang dikutip oleh Peter Mahmud Marzuki, penggunaan metode deduksi ini berpangkal dari pengajuan premis mayor, kemudian diajukan premis minor. Dari kedua premis ini kemudian ditarik suatu kesimpulan atau konklusi Peter Mahmud Marzuki, 2006: 47. Selanjutnya menurut Philipus M. Hadjon dalm Peter Mahmud Marzuki, yang merupakan premis mayor adalah aturan hukum, sedangkan premis minornya adalah fakta hukum. Dari kedua hal tersebut kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan Peter Mahmud Marzuki, 2006: 47.

F. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja/Buruh Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

4 75 129

HUKUM PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

2 38 17

Implementasi Perlindungan Tenaga Kerja Penyedia Jasa (Outsourcing) ditinjau dari Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3 16 136

PERLINDUNGAN UPAH PELATIH SEPAK BOLA PERSITA TANGERANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PT IMC TEKNO INDONESIA YANG DIRUMAHKAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

0 1 1

PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA FACTORY OUTLET DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.

0 1 1

undang undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

0 0 77

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK SEBAGAI PEMBANTU RUMAH TANGGA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN) STUDI KASUS LSM PERISAI SEMARANG - Unika Repos

0 0 10

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK SEBAGAI PEMBANTU RUMAH TANGGA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN) STUDI KASUS LSM PERISAI SEMARANG - Unika Repos

0 0 10

BAB III - PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEKERJA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI DESA RANDUDONGKAL, KA

0 0 39