Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian

commit to user 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul ”Analisis Islamisasi Di Keraton Surakarta Tahun 1788-1820 Pemikiran Paku Buwana IV Tentang Politik Islam” dilakukan dengan metode studi pustaka melalui literatur-literatur yang ada di perpustakaan, koleksi pribadi maupun perseorangan. Adapun tempat untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain: a. Perpustakaan Program Pendidikan Sejarah FKIP UNS b. Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta c. Perpustakaan Monumen Pers Surakarta d. Perpustakaan Reksa Pustaka Mangkunegaran e. Museum Keraton Kasunanan Surakarta f. Yayasan Sastra Jawa Surakarta g. Perpustakaan Pusat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta h. Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian N o Kegiatan Bulan Jan Feb Maret April Mei Juni Juli 1. Persiapan a. Pengajuan Judul b. Pengajuan proposal V V 2. Pelaksanaan a. Pengumpulan data b. Analisis data V V V V 3. Evaluasi a. Penulisan laporan b. Ujian V V V Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian commit to user 22 Sesuai dengan tabel di atas, waktu yang diperlukan dalam penelitian ini adalah selama 7 bulan bulan ke-1 sampai bulan ke-7 yaitu dimulai dengan kegiatan pembuatan proposal penelitian, pengumpulan sumber, kritik untuk menyelidiki keabsahan sumber, menganalisis sumber yang diperoleh dengan menguraikan kemudian menyatukan, dan tahap terakhir menyusun laporan hasil penelitian.

B. Metode Penelitian

Dalam penyusunan rencana penelitian, peneliti akan dihadapkan pada pemilihan metode atau teknik pelaksanaan penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik tertentu. Dengan kata lain, metode adalah cara atau jalan sehubungan dengan upaya ilmiah yang menyangkut masalah kerja, yaitu cara untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan Koentjaraningrat, 1983: 7. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode historis, karena obyek kajiannya berupa peristiwa masa lampau. Menurut Gilbert J. Garraghan yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman 1999: 43. Metode historis berarti ”seperangkat aturan dan prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis, dan mengajukan sintesis dari hasil- hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis. Metode sejarah dapat juga berarti sebagai proses menguji dan menganalisis kesaksian sejarah guna menemukan data yang autentik dan dapat dipercaya, serta usaha sintesis atas data semacam itu menjadi kisah sejarah yang dapat dipercaya Louis Gottschalk, 1983 : 32. Gottschalk 1983:18, mensistematisasikan langkah-langkah metode penelitian sejarah sebagai berikut: 1 Pengumpulan obyek yang berasal dari suatu zaman dan pengumpulan bahan- bahan tertulis dan lisan yang relevan; 2 Menyingkirkan bahan-bahan yang tidak autentik; 3 Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah atau penyajian yang berarti. commit to user 23 Metode penelitian sejarah ini bertumpu pada empat langkah kegiatan: heuristik, kritik atau verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Menurut Basri MS 2006:35, yang dimaksud metode historis adalah seperangkat aturan atau prinsip-prinsip dasar yang sistematis yang digunakan dalam proses pengumpulan data atau sumber-sumber, mengerti dan menafsirkannya serta menyajikan secara sintesis dalam bentuk sebuah cerita sejarah historiografi. Sedangkan tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat Sumadi Suryabrata 1997: 16. Berdasarkan masalah di atas penulis akan merekonstruksikan peristiwa yang terjadi di keraton Surakarta pada masa Paku Buwana IV, yaitu “Analisis Islamisasi di Keraton Surakarta Tahun 1788-1820 Pemikiran Paku Buwana IV Tentang Pilitik Islam. Sedangkan untuk obyek penelitian dan waktu terjadinya peristiwa yang diteliti adalah Serat Wulang Reh karangan Paku Buwana IV berisi tentang ajaran beragama yang lebih menekankan pada ajaran moral dan etika, dalam arti berusaha memperbaiki akhlak berdasarkan pada ajaran syariah agama Islam. Dari sikap Paku Buwana IV tersebut membuat Paku Buwana IV dekat dengan para ulama atau kyai kharismatik di sekitar Surakarta, sehingga dalam pemerintahannya pun dipengaruhi oleh para ulama. Hal itu membuat kompeni membenci Paku Buwana IV dan mempengaruhi Ksultanan Yogyakarta dan Mangkunegaran untuk melakukan pengepungan terhadap Keraton Surakarta, peristiwa ini dijelaskan dalam babad Pakepung terjemahan Endang Saparinah.

C. Sumber Data