BAB IV PERAN MUSTAFA KEMAL ATATURK DALAM MENDIRIKAN
NEGARA REPUBLIK TURKI
Pendahuluan
Dalam bab ini akan dibahas mengenai peran Mustafa Kemal Ataturk dalam mendirikan Negara Republik Turki, tetapi sebelum itu harus diketahui
terlebih dahulu bagaimana peran Mustafa Kemal dalam menghadapi konflik yang terjadi di Turki Usmani, kemudian juga dibahas mengenai garis besar
perjuangannya, yang meliputi prinsip pemikiran Mustafa Kemal dan gerakan perlawanan nasional yang melibatkannya.
A. Mustafa Kemal Dalam Konflik Turki Usmani
Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwasanya Turki Usmani banyak terlibat didalam perperangan baik dengan Negara-negara Eropa
maupun dengan wilayah-wilayah kekuasaan Turki Usmani yang memberontak dengan tujuan memisahkan diri dari kekuasaan Turki Usmani. Dalam hal ini,
Mustafa Kemal yang merupakan seorang perwira militer banyak terlibat dalam peperangan untuk mempertahankan wilayah Usmani. Kehidupan Mustafa Kemal
sejak lulus dari akademi militer sampai dengan perang dunia pertama diwarnai dengan perjuangan untuk mewujudkan identitas kebangsaan Turki.
Tibalah saatnya kesempatan Mustafa Kemal untuk menyebarluaskan pengaruhnya, ketika ia diundang oleh partai KPK untuk bergabung. Hal ini terjadi
persis sebelum dijatuhkannya Sultan Abdul Hamid II pada tahun 1908 oleh Turki
Universitas Sumatera Utara
Muda.
81
Dalam pemberontakan di Kosovo untuk mendapatkan otonomi yang luas dari pemerintahan Turki Usmani. Partai KPK yang masih berkuasa di Usmani
pasca revolusi konstitusional mengalami kemunduran, sehingga berupaya untuk mendapatkan kembali dukungan dari masyarakat, khususnya warga Kosovo.
Bagaimanapun juga, sebagai pendatang baru dalam partai itu, ia harus tunduk kepada aturan-aturan yang berlaku; tetapi wataknya selalu menghendaki
pilihan: apakah ia akan menguasai segalanya atau mundur sama sekali. Dia semakin gelisah dan kecewa; tidak sudi sama sekali menghormati anggota-
anggota lama lainnya dan menganggap mereka tidak punya apa-apa. Dia sangat membenci khususnya orang-orang Islam yang taat seperti Perdana Menteri, Putra
Mahkota Said Alim Pasha 1865-1921 dan Menteri Peperangan Anwar Pasha 1882-1922. Dengan mereka itulah Kemal senantiasa bertentangan.
82
Mustafa Kemal menjadi tokoh militer senior. Pada tahun 1911, Mustafa Kemal di tugaskan berangkat ke provinsi Libya untuk ikut serta dalam perang
melawan invasi Italia Hal
ini yang menyebabkan KPK mengirim Mustafa Kemal ke wilayah tersebut untuk meredam konflik yang terjadi. Dalam usahanya untuk meredam konflik tersebut,
Mustafa Kemal medesak parlemen Usmani untuk segera memberikan otonomi ke pada wilayah Kosovo. Hal ini menjadikannya seorang pahlawan serta
mengembalikan citra parai KPK yang didominasi oleh gerakan Turki Muda di mata masyarakat.
83
81
Muhammad Ali, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Usmaniyah, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2003, hal 229.
82
Erik J. Zurcher, Sejarah Modern Turki, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2003, hal 131.
83
Achmad Syalabi, Imperium Turki Usmani, Jakarta: Kalam Mulia, 1988, hal 168.
. Perang tersebut dipandang Italia sebagai prasyarat untuk meraih prestasi sebagai negara besar dan kuat yang disegani oleh negara-negara
Universitas Sumatera Utara
lain. Selama perang berlangsung pasukan militer yang dipimpin oleh Mustafa Kemal berhasil menghadang tentara Italia dan mencegah mereka untuk bergerak
lebih jauh ke dalam provinsi tersebut. Bersikerasnya sikap Italia untuk menguasai provinsi Libya menyebabkam pasukan militer Usmani tidak mampu untuk berbuat
banyak, sehingga pada akhirnya pihak militer sepakat untuk menandatangani perjanjian damai dengan menyerahkan provinsi Libya kepada Italia dan
disebabkan juga karena di masa itu situasi yang lebih mengancam telah berkembang di wilayah Balkan.
84
Pada masa perang dunia I, dinasti Turki Usmani berada di pihak Jerman. Pentingnya kontribusi Turki Usmani bagi Jerman semakin meningkat dengan
harapan pengaruh kerjasama Usmani-Jerman ini dapat menerik simpati masyarakat Muslim di daerah-daerah jajahan Rusia di Asia Tengah. Akan tetapi,
perang ini pada akhirnya membuat umat Islam terkotak-kotak, diantaranya: umat Islam Tartar yang bekerjasama dengan Rusia, umat Islam Aljazair dan Senegal
yang bekerjasama dengan Prancis, umat Islam India dan Arab bekerjasama dengan Inggris.
85
Dalam peperangan ini Mustafa Kemal ditempatkan di daerah Kaukasia sebagai pimpinan militer disana. Di pertempuran tersebut, tentara Rusia terlebih
dahulu menyerang militer Usmani. Mustafa Kemal mengintruksikan sebuah serangan balasan kepada militer Rusia yang berakhir dengan cukup sukses,
dengan berhasilnya memukul mundur tentara Rusia sebelum pada akhirnya daerah
84
Erik J. Zurcher, Op Cit, hal 133.
85
DR. Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004. hal 119.
Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat dikuasai oleh Rusia setelah mereka kembali lagi dengan dibantu oleh tentara Armenia.
86
Dalam peperangan dengan tentara Rusia di Kaukasia, Mustafa Kemal kembali dikirim sebagai pimpinan perang. Satu-satunya perkembangan positif
pada tahun ini adalah Rusia meminta diadakannya gencatan senjata. Hal ini diakibatkan dengan bergulirnya Revolusi Rusia pada tahun 1917. Dalam
perundingan perdamaian tersebut pihak Rusia sepakat untuk menyerahkan kembali wilayah-wilayah yang pernah mereka taklukkan dari Turki Usmani. Ini
merupakan kemenangan besar bagi Mustafa Kemal yang menjadikan posisi politiknya semakin tinggi pada tingkat nasional. Sementara itu, revolusi yang
terjadi di Rusia menyulut semangat baru bagi ide-ide Pan-Turki, yang mendukung ide berdirinya sebuah dinasti baru yang dibangun berdasarkan kesatuan dengan
Ia kemudian dipromosikan menjadi kolonel dan ditempatkan sebagai komandan divisi di daerah Gallipoli. Ia memainkan peranan kritis dalam
pertepuran melawan pasukan sekutu Inggris dan, Perancis dalam Pertempuran Gallipoli pada April 1915. Di sini ia berhasil menahan pasukan-pasukan sekutu di
bukit-bukti Anafarta. Karena keberhasilannya ini, pangkatnya kemudian dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal, dan dengan demikian memperoleh gelar
pasha dan memperoleh pengaruh yang semakin luas dalam upaya-upaya peperangan. Dengan pengaruh dan pengalaman inilah Mustafa Kemal nantinya
berhasil menggulingkan dinasti Turki Usmani dan mendirikan Republik Turki serta mampu merebut kembali wilayah-wilayah yang mulanya telah diserahkan
kepada Yunani setelah Perang besar itu.
86
Achmad Syalabi, Op Cit, hal 170.
Universitas Sumatera Utara
daerah-daerah Turki di Asia Tengah untuk mengganti wilayah-wilayah yang hilang di Timur Dekat. Pada bulam Oktober 1921, Mustafa Kemal
menandatangani Perjanjian Kars dengan Rusia. Dalam perjanjian itu, Mustafa Kemal menyerahkan Batumi wilayah Gerogia saat ini untuk Rusia, dan
sebaliknya menerima Kars di Armenia dan Ardahan. Dia juga pernah memimpin pasukan Turki menghadapi pemberontakan di Hejaz daratan Arab, menghadapi
pemberontakan orang Arab yang didukung Inggris, sebelum akhirnya dikirim ke Palestina untuk melawan ekspedisi Inggris yang ingin menguasai tanah Palestina
yang diakhiri dengan sebuah kegagalan. Peperangan-peperangan yang melibatkan Turki Usmani, menyebabkan
banyak wilayah-wilayah kekuasaan yang hilang. Dan yang paling menonjol pada masa itu adalah adanya perubahan haluan dalam pengaruh pemikiran idiologis
pada masyarakat melihat semakin tertinggalnya Turki Usmani dengan negara- negara Eropa yang sudah sangat maju dibandingkan dengan kondisi Turki Usmani
sekarang.
B. Garis Besar Pergerakan Mustafa Kemal Ataturk