A. Mukti Ali, Islam dan Sekularisme di Turki Usmani, Jakarta: Djambatan, 1994, hal 30-

yang tinggi. Hal ini memberikan efek negatif terhadap semua lapisan masyarakat Turki Usmani. Di Eropa Selatan, sebuah koalisi antar kekuatan dagang Eropa di Semenanjung Italia berusaha untuk mengurangi kekuatan dinasti Turki Usmani di Laut Mediterania. Kemenangan koalisi tersebut di Pertempuran Lepanto tahun 1571 M mengakhiri supremasi Usmani di Mediterania. Di medan perang, Turki Usmani secara perlahan-lahan tertinggal dengan teknologi militer Eropa dimana inovasi yang sebelumnya menjadikan faktor kekuatan militer kesultanan terhalang oleh konservatisme agama yang mulai berkembang. Perubahan taktik militer di Eropa menjadikan pasukan Yenisari yang dulunya ditakuti menjadi tidak relevan. Disiplin dan kesatuan pasukan menjadi permasalahan disebabkan oleh kebijakan relaksasi rekrutmen dan peningkatan jumlah Yenisari yang melebihi pasukan militer lainnya. 52 Pembaharuan di Turki Usmani dimulai dari kekalahan militer Usmani di Lepanto tahun 1571 M dan kegagalan dalam menaklukkan Wina 1683 M yang merupakan tanda pergeseran kekuatan. Militer Kristen di Eropa lebih kuat dibanding dengan militer Turki Usmani. Perjanjian Kucuk Kaynarca 1774 M memperkuat dugaan bahwa militer, teknologi, dan administrasi Eropa lebih unggul dibanding dengan Turki Usmani. Solusi yang di tempuh adalah Turki Usmani harus mengadopsi kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh Eropa. Adopsi kemajuan-kemajuan yang telah dicapai Eropa melahirkan gerakan pembaharuan di Turki Usmani. 53 52 Muhammad Ali, Op Cit, Hal 39. 53

H. A. Mukti Ali, Islam dan Sekularisme di Turki Usmani, Jakarta: Djambatan, 1994, hal 30-

31. Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah pembaharuan yang dilakukan oleh pemerintahan Turki Usmani adalah: 1. mengirim para pelajar Turki Usmani untuk belajar berbagai ilmu di Eropa terutama Perancis. 2. pengiriman duta untuk melihat langsung kemajuan Eropa berupa pabrik untuk bidang ekonomi dan benteng pertahanan untuk bidang militer. 3. mendatangkan guru dari Eropa ke Turki Usmani. De Reochefort perwira Perancis dipercaya untuk melatih militer Turki Usmani. 4. mendirikan Sekolah Teknik Militer 1734 M 5. pembentukan badan penerjemahan 1717 M di bawah pimpinan Ibrahim Mutafarika muslim yang berasal dari Irlandia. Lembaga ini bertugas menterjemahkan buku-buku Barat ke dalam bahasa Turki. Ibrahim Mutafarika menulis sejumlah buku tentang matematika, astronomi, geografi, kedokteran, sejarah, dan agama. 6. pendirian penerbit dan percetakan 1712 M yang menerbitkan buku-buku berbagai bidang ilmu. 54 Pembaharuan yang dipelopori oleh Husein Koprulu 1644-1702 M dan Damad Ibrahim 1719-1730 M, keduanya adalah Wazir Agung, mendapat tantangan dari Feyzullah Syaykh al-Islam, yang pada akhirnya terjadi konflik internal. Patrona Khalil pemimpin gerakan penentangan pembaharuan Turki Usmani berhasil menggulingkan pemerintahan sultan Ahmad III dan Wazir Agungnya, Damad Ibrahim 1730 M. Akibatnya adalah terjadi inflasi dan ketidakstabilan internal Turki Usmani. 55 54 Harun Nasution, Op Cit, hal 15-16 55 Siti Maryam, dkk, ed, Op Cit. hal 167. Universitas Sumatera Utara Sultan Salim III 1789-1807 M, pengganti sultan Ahmad III, melanjutkan pembaharuan yang gagal karena dihambat oleh Syaykh al-Islam dengan melakukan langkah-langkah pembaharuan sebagai berikut: pertama, restrukturisasi pemerintahan sehingga efektif dan efisien dan memperjelas hubungan pusat dengan daerah; kedua, rekrutmen pegawai secara professional dan menghilangkan pola lama yang di dasarkan pada pertimbangan nepotisme; ketiga, pendirian sekolah dan balai latihan dengan mendatangkan instruktur dari Perancis; keempat, menghilangkan hak istimewa militer Janisari, 56 dan mengharuskan mereka mengikuti seleksi berdasarkan profesionalisme, dan mengikuti pendidikan serta latihan militer yang diprogram oleh sultan di bawah instruktur dari Perancis. 57 Gerakan pembaharuan yang di program oleh sultan Salim III mendapat perlawanan dari Janisari dan gerakan perlawanan Janisari terhadap sultan Salim III mendapat dukungan dari ulama dengan memfatwakan bahwa gerakan pembaharuan yang diprogram oleh sultan Salim III bertentangan dengan agama dan tradisi. 58 Pengganti sultan Salim III adalah sepupunya, sultan Mahmud II. Mahmud II naik menggantikan Salim III dari posisi yang sangat lemah, sehingga dia harus sangat berhati-hati dalam bertaktik. Mahmud II dapat berkuasa menggantikan sultan Salim III dikarenakan tidak ada lagi laki-laki pengganti sultan selain Sultan Salim III berhasil dikalahkan oleh para penentangnya. B.2. Masa Pemerintahan Mahmud II 56 Sebelumnya, militer Janisari memiliki hak istimewa, yaitu anak dari anggota militer Janisari dapat menjadi militer tanpa proses seleksi. 57

H. A. Mukti Ali, Op Cit, hal 33-34.