Semen non-hidrolik Semen hidrolik

Kuat-hancur dari batako dipengaruhi oleh sejumlah faktor, selain oleh perbandingan air-semen dan tingkat pemadatannya. Faktor-faktor penting lainnya yaitu : 1. Jenis semen dan kualitasnya. 2. Jenis dan lekak-lekuk bidang permukaan agregat. 3. Effisiensi dari perawatan curing. Kehilangan kekuatan sampai sekitar 40 persen dapat terjadi bila pengeringan diadakan sebelum waktunya. 4. Suhu. Pada umumnya kecepatan pengerasan batako bertambah dengan bertambahnya suhu. 5. Umur. Pada keadaan yang normal kekuatan batako bertambah dengan umurnya. Pada awal dari hidrasi hanya berlangsung reaksi kimia pada bagian luar partikel semen. Maka partikel yang belum mengalami hidrasi terus menyerap air dari udara meskipun air pencampur telah kering. Proses kimia yang berkelanjutan ini secara berangsur-angsur meningkatkan kekuatan dan kepadatan batako, sebuah proses yang berkelanjutan sampai beberapa tahun. Kecepatan bertambahnya kekuatan tergantung pada jenis semen. Misalnya semen dengan kadar alumina yang tinggi menghasilkan batako yang kuat hancurnya pada 24 jam sama dengan semen Portland biasa pada 28 hari Murdock,L.J.,1991.

2.2 Semen

Semen merupakan bahan campuran yang secara kimiawi aktif setelah berhubungan dengan air. Semen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :

2.2.1 Semen non-hidrolik

Semen non-hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara. Contoh utama dari semen non-hidrolik adalah kapur. Pengikatan kapur terjadi akibat kehilangan air atau akibat penguapan. Proses pengerasan berlangsung akibat reaksi karbondioksida dari udara dengan kapur mati. Dari reaksi tersebut akan terbentuk kembali kristal-kristal kalsium karbonat, yang mengikat massa heterogen itu menjadi massa padat. Universitas Sumatera Utara Kapur dihasilkan oleh proses kimia dan mekanis di alam. Jenis kapur yang baik adalah kapur putih, yaitu yang mengandung kalsium oksida yang tinggi ketika masih berbentuk kapur tohor belum berhubungan dengan air dan akan mengandung banyak kalsium hidroksida ketika telah berhubungan dengan air Mulyono,T.,2004.

2.2.2 Semen hidrolik

Semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras di dalam air. Contoh semen hidrolik antara lain kapur hidrolik, semen pozollan, semen terak, semen alam, semen portland, semen portland-pozollan, semen portland terak tanur tinggi, semen alumina dan semen expansif. Semen yang umum dipakai pada pembuatan batako adalah semen Portland dan semen portland pozzolan. Semen Portland ini dibuat dari serbuk halus mineral kristalin yang komposisi utamanya adalah kalsium dan aluminium silikat. Penambahan air pada mineral ini menghasilkan suatu pasta yang jika mengering akan mempunyai kekuatan seperti batu. Untuk mengontrol komposisinya, terkadang ditambahkan oksida besi, sedangkan gipsum CaSO 4 .2H 2 O ditambahkan untuk mengatur waktu ikat semen Mulyono,T.,2004. Tabel 2.2 Jenis-jenis semen Portland Jenis Penggunaan I II III IV V Konstruksi biasa di mana sifat yang khusus tidak diperlukan Konstruksi biasa di mana diinginkan perlawanan terhadap sulfat atau panas dari hidrasi yang sedang Jika kekuatan permulaan yang tinggi diinginkan Jika panas yang rendah dari hidrasi diinginkan Jika daya tahan yang tinggi terhadap sulfat diinginkan Wang Salmon.,1993. Fungsi utama semen adalah mengikat butir-butir agregat hingga membentuk suatu massa padat dan mengisi rongga-rongga udara di antara butir-butir agregat. Universitas Sumatera Utara Walaupun komposisi semen dalam batako hanya sekitar 20, namun karena fungsinya sebagai bahan pengikat maka peranan semen menjadi penting. Semen akan bereaksi dengan sangat cepat jika ditambah dengan air, sehingga menjadi pasta semen. Semen ini tidak mengeras karena pengeringan akan tetapi oleh karena reaksi hidrasi kimia. Oleh karena itu batako harus tetap basah untuk menjamin pengerasan yang baik. Reaksi hidrasi tersebut melepaskan panas, panas ini dinamakan panas-hidratasi. Jumlah panas yang dibentuk antara lain tergantung dari jenis semen yang dipakai, kehalusan penggilingan dan faktor air semen. Perkembangan panas ini dapat membentuk suatu masalah yakni retakan yang terjadi ketika pendinginan. Adapun yang mempengaruhi waktu pengikatan adalah : - kehalusan semen - faktor air-semen - temperatur Faktor air semen F.A.S adalah perbandingan antara berat air dan berat semen : F.A.S = semen berat air berat Faktor air semen yang rendah kadar air sedikit menyebabkan air di antara bagian-bagian semen sedikit, sehingga jarak antara butiran-butiran semen pendek. Akibatnya massa semen menunjukkan lebih berkaitan, karenanya kekuatan awal lebih dipengaruhi dan akhirnya batuan-semen mencapai kepadatan tinggi Sagel,R.,1997. Perbandingan air semen menentukan kekuatan beton atau batako. Air yang berlebihan hanya akan mengambil tempat dan menghambat ikatan, karena air yang berlebihan tersebut tidak turut reaksi hidrasi. Bila air yang berlebihan tersebut menguap, retak halus akan tertinggal. Oleh karena itu perbandingan air semen dibuat serendah mungkin. Meskipun demikian air harus cukup, agar beton mudah dicor, dan dapat mengisi ruangan tanpa kekosongan. Getaran akan mempercepat proses pengisian. Kekosongan berbentuk bulat ini tidak akan melemahkan beton. Cacat yang terjadi setelah kelebihan air menguap yang dapat mengurangi kekuatan beton Vlack,V.,1981. Universitas Sumatera Utara Sifat kimia yang perlu mendapat perhatian adalah kesegaran semen itu sendiri. Semakin sedikit kehilangan berat berarti semakin baik kesegaran semen. Dalam keadaan normal kehilangan berat sekitar 2 dan maksimum kehilangan yang diijinkan 3. Kehilangan berat terjadi karena adanya kelembaban dan karbondioksida dalam bentuk kapur bebas atau magnesium yang menguap. Adapun komponen–komponen bahan baku Portland cement yang baik menurut Tjokrodimuljo, yaitu : 1 Batu kapur CaO = 60 – 67 2 Pasir Silika SiO2 = 17 – 25 3 Alumina Al2O3 = 0,3 – 0,8 4 Magnesia MgO = 0,3 – 0,8 5 Sulfur SO3 = 0,3 – 0,8 Wisnuwijanarko, 2008. Menurut SNI 15-0302-2004, Semen portland pozolan adalah suatu semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen portland dengan pozolan halus, yang di produksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 sampai dengan 40 massa semen portland pozolan. Pozolan yaitu bahan yang mengandung silika atau senyawanya dan alumina, yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya air, senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamar membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen. Jenis dan penggunaan semen portland pozolan : 1. Jenis IP-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton. 2. Jenis IP-K yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton, semen untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi sedang. 3. Jenis P-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 4. Jenis P-K yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi rendah.

2.3 Agregat