Pengujian Penyerapan air Pengujian Densitas

3.5 Pengujian Sampel

3.5.1 Pengujian Penyerapan air

Besar kecilnya penyerapan air oleh batako sangat dipengaruhi oleh pori-pori atau rongga yang terdapat pada batako tersebut. Semakin banyak pori-pori yang terkandung dalam batako maka akan semakin besar pula penyerapan air sehingga ketahanannya akan berkurang. Rongga pori-pori yang terdapat pada batako terjadi karena kurang tepatnya kualitas dan komposisi material penyusunnya. Pengujian penyerapan air dilakukan untuk mengetahui persentase penyerapan air dari benda uji setelah direndam pada periode tertentu. Pengujian penyerapan air water absorbtion menggunakan benda uji berbentuk silinder. Pengujian penyerapan air terhadap sampel batako ini dilakukan setelah batako dikeringkan selama 28 hari. Jumlah sampel batako yang diuji terdiri dari: 3 buah sampel batako tanpa abu jerami padi 20 semen dengan 80 pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 10 abu jerami padi dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 20 abu jerami padi dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 30 abu jerami padi dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 40 abu jerami padi dari massa pasir, dan 3 buah sampel batako dengan campuran 50 abu jerami padi dari massa pasir. Persentase penyerapan air dari benda uji dapat diperoleh dengan rumus: 100 x m m m air Penyerapan k k b − = 3.1 Dimana ; m b = Massa basah dari benda uji gr m k = Massa kering dari benda uji gr Cara pengujiannya, yaitu: 1. Sampel yang akan diuji ditimbang beratnya m k . 2. Sampel direndam dalam air selama 24 jam. Universitas Sumatera Utara 3. Sampel diangkat dari rendaman, dan air sisanya dibiarkan meniris kurang lebih 1 menit kemudian ditimbang beratnya m b .

3.5.2 Pengujian Densitas

Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi densitas massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Semakin besar densitas yang terdapat pada benda uji maka semakin rendah penyerapan airnya. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Pengujian densitas dilakukan untuk mengetahui besarnya densitas yang terdapat pada benda uji. Pengujian densitas menggunakan benda uji berbentuk silinder. Pengujian densitas terhadap sampel batako ini dilakukan setelah batako dikeringkan selama 28 hari. Jumlah sampel batako yang diuji terdiri dari: 3 buah sampel batako tanpa abu jerami padi 20 semen dengan 80 pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 10 abu jerami padi dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 20 abu jerami padi dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 30 abu jerami padi dari massa pasir, 3 buah sampel batako dengan campuran 40 abu jerami padi dari massa pasir, dan 3 buah sampel batako dengan campuran 50 abu jerami padi dari massa pasir. Densitas dari benda uji dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: V m Densitas = ρ 3.2 Dimana; ρ = densitas benda uji grcm 2 m = massa benda uji gr V = volume benda uji cm 3 Volume benda uji dapat diperoleh dengan menggunakan rumus : Volume V = ¼ πd 2 t 3.3 Dimana; d = diameter benda uji cm Universitas Sumatera Utara t = tebal benda uji cm Cara Pengujiannya: Sampel yang akan diuji diukur diameternya d dan tebalnya t, kemudian ditimbang massanya m.

3.5.3 Pengujian Kuat Tekan