Air Karakterisasi Fisis Batako Dengan Pemanfaatan Abu Jerami Padi

4 Pasir harus tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak. Karena bahan organik dapat menghambat proses hidrasi semen, sehingga memperlama pengerasan dan mengurangi kekuatan. 5 Pasir harus tidak mudah terpengaruh oleh perubahan cuaca. 6 Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat untuk beton.

2.4 Air

Di dalam campuran batako, air mempunyai dua fungsi : 1. untuk memungkinkan reaksi kimia yang menyebabkan pengikatan dan berlangsungnya pengerasan, dan 2. sebagai pelicin campuran pasir dan semen agar memudahkan percetakan. Pada umumnya air minum dapat dipakai untuk campuran batako. Air yang mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya, yang tercemar garam, minyak, gula, atau bahan-bahan kimia lain, bila dipakai untuk campuran batako akan sangat menurunkan kekuatannya dan dapat juga mengubah sifat-sifat semen. Selain itu, air yang demikian dapat mengurangi afinitas antara agregat dengan pasta semen dan mungkin pula mempengaruhi kemudahan pengerjaan. Air yang digunakan dapat berupa air tawar dari sungai, danau, telaga, kolam, situ, dan lainnya, air laut maupun air limbah, asalkan memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan. Air laut umumnya mengandung 3,5 larutan garam sekitar 78 adalah sodium klorida dan 15 adalah magnesium klorida. Garam-garam dalam air laut ini akan mengurangi kualitas batako hingga 20. Untuk air yang tidak memenuhi syarat mutu, kekuatan batako pada umur 7 hari atau 28 hari tidak boleh kurang dari 90 jika dibandingkan dengan kekuatan batako yang menggunakan air standarsuling Mulyono,T.,2004. Menurut PBI 1971 persyaratan dari air yang digunakan sebagai campuran bahan bangunan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak daripada beton. b Apabila dipandang perlu maka contoh air dapat dibawa ke Laboratorium Penyelidikan Bahan untuk mendapatkan pengujian sebagaimana yang dipersyaratkan. c Jumlah air yang digunakan adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya. Air yang berlebihan akan menyebabkan banyaknya gelembung air setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu sedikit akan menyebabkan proses hidrasi tidak seluruhnya selesai. Sebagai akibatnya batako yang dihasilkan akan kurang kekuatannya. Adapun hukum perbandingan air semen dari Abrams, sebagai berikut : “Pada bahan-bahan beton dan keadaan pengujian tertentu, jumlah air campuran yang dipakai menentukan kekuatan beton, selama campuran cukup plastis dan dapat dikerjakan” Murdock,L.J.,1991. Hukum ini memberikan arti, bahwa beton yang dipadatkan sempurna dengan agregat yang baik dan pada kadar semen tertentu, kekuatannya tergantung pada perbandingan air semen. Maka bukan perbandingan jumlah air terhadap total semen + agregat halus material yang menentukan, melainkan hanya perbandingan antara air dan semen pada campuran yang menentukan.

2.5 Bahan Campuran