Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
c. Fungsi Stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat
dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan
efisien.
d. Fungsi Redistribusi Pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan
sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
2.4 Pengertian Pajak
Daerah 2.4.1 Definisi Pajak Daerah
Menurut UU Nomor 34 tahun 2000 tentang Perubahan Atas UU Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
“Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi dan badan kepada daerah tanpa imbalan langsung dan yang seimbang, yang
dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelengggaran pemerintahan
daerah dan pembangunan daerah”.
2.4.2 Kriteria Pajak Daerah
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pajak daerah tidak jauh berbeda dengan kriteria pajak secara umum, yang membedakan keduanya adalah pihak pemungutnya. Pajak umum baca
pusat yang memungut adalah pemerintah Pusat, sedangkan pajak daerah yang memungutnya adalah Pemerintah Daerah. Kriteria pajak daerah secara spesifik
diuraikan oleh K.J Davey 1988 dalam bukunya Financing Regional Government, yang terdiri dari 4 empat hal yaitu :
1. Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah berdasarkan pengaturan dari daerah sendiri.
1. Pajak yang dipungut berdasarkan peraturan pemerintah pusat tetapi
penetapan tarifnya dilakukan oleh pemerintah daerah. 2.
Pajak yang ditetapkan dan atau yang dipungut oleh pemerintah daerah. 3.
Pajak yang dipungut dan diadministrasikan oleh pemerintah pusat tetapi hasil pungutannnya diberikan kepada pemerintah daerah.
2.4.3 Jenis-jenis pajak
daerah
Jenis-jenis pajak propinsi terdiri dari : 1.
Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, yaitu pajak atas kepemilikan danatau penguasaan kendaraan bermotor dan kendaraan di
atas air. 2.
Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di ats air, yaitu pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air
sebagai akibat dari perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau
pemasukan ke dalam badan usaha.
Universitas Sumatera Utara
3. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu pajak atas bahan bakar yang
disediakan atau dianggap diguanakan untuk kendraan bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di atas air.
4. Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah danatau digunakan
bagi orang pribadi atau badan, kecuali untuk keperluan dasar rumah tangga dan pertanian rakyat.
Jenis-jenis pajak kabupatenkota terdiri dari : A.
Pajak Hotel, yaitu pajak atas pelayanan hotel. B.
Pajak Restoran, yaitu pajak atas pelayanan restoran. C.
Pajak Hiburan, yaitu pajak atas penyelenggaraan hiburan. D.
Pajak Reklame, yaitu pajak atas penyelenggaraan reklame. E.
Pajak Penerangan Jalan, yaitu pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia penerangan jalan,
yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah daerah. F.
Pajak Parkir, yaitu pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan oleh pribadi atau badan, baik yang disediakan
berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan
garasi kendaraan bemotor yang memungut bayaran.
2.4.4 Pajak Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi