dibandingkan dengan strategi pembangunan yang bersifat sentralistis yang dilakukan pusat. Desentralisasi berarti penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyaraka setempat secara otonom melalui pelimpahan atau penyerahan sebagian wewenang
pemerintahan.
2.2 Sumber Keuangan Daerah
Salah satu kriteria paling penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya adalah
kemampuan self-supporting dalam bidang keuangan. Dengan perkataan lain, faktor keuangan merupakan factor esensial dalam mengukur tingakat kemampuan
daerah dalam melaksanakan otonominya. Ini berarti dalam penyelenggaraan urusan rumah tangganya, daerah membutuhkan dana atau uang. Sesuai dengan
undang-undang No 25 Tahun 1999, tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat daerah, sumber-sumber pendapatan daerah terdiri dari: Widjaja,
2004 : 129 1.
Pendapatan Asli Daerah PAD, yaitu : a.
Hasil Pajak Daerah b.
Hasil Retribusi Daerah c.
Hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, antara lain hasil penjualan
asset daerah dan jasa giro.
2. Dana Perimbangan, terdiri atas :
Universitas Sumatera Utara
a. Bagian Daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan bangunan, dan penerimaan dari sumber daya alam, yaitu penerimaan negara yang berasal dari pengelolaan sumber daya alam
antara lain di bidang pertambangan umum, pertambangan minyak dan gas bumi, kehutanan dan perikanan.
b. Dana alokasi Umum DAU
Secara definisi DAU dapat diartikan sebagai berikut : 1.
Salah satu komponen dana perimbangan pada APBN, yang pengalokasiannya didasarkan atas konsep kesenjangan Fiskal atau
celah Fiskal Fiscal Gab yaitu selish antara kebutuhan fiskal dengan kapasitas fiskal.
2. Instrumen untuk mengatasi Horiazontal Imbalance, yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antara daerah dimana penggunaannya ditetapkan sepenuhnya oleh daerah
3. Equalization Grant, yaitu berfungsi untuk menetralisasi ketimpangan
kemampuan keuangan daerah dengan adanya PAD, bagi hasil dari SDA yang diperoleh daerah.
c. Dana alokasi Khusus DAK , yaitu dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan tujuan membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai dengan
prioritas nasional seperti : 1
Kebutuhan prasarana dan sarana fisik di daerah terpenuhi yang tidak mempunyai akses yang memadai ke daerah lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2 Kebutuhan prasarana dan sarana fisik di daerah yang menampung
transmigran. 3
Kebutuhan prasarana dan sarana fisik yang terletak di daerah pesisir dan tidak mempunyai sarana dan prasarana yang memadai.
4 Kebutuhan sarana dan prasarana fisik di daerah guna mengatasi
dampak kerusakan lingkungan. d.
Pinjaman Daerah, yaitu semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari
pihak lain sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali. Pinjaman diakukan dengan menetapkan batas maksimum
kumulatif pinjaman sesuai dengan potensi daerah dan di atur dalam undang-undang.
e. Lain-lain pendapatan daerah yang sah. Lain-lain pendapatan daerah yang
sah adalah hibah atau penerimaan dari Daerah Propinsi atau daerah KabupatenKota lainnya, dan penerimaan lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.3 Pengertian Dasar Perpajakan 2.3.1 Pengertian pajak