BAB IV PENGARUH TEKANAN UAP
SAAT PEREBUSAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT TBS DAN TERHADAP KEKUATAN DINDING
STERILIZER
IV.1. UMUM
Stasiun perebusan merupakan tahap pertama pada pengolahan buah kelapa sawit. Tujuan utamanya adalah untuk merebus tandan buah segar agar minyak yang
terdapat di dalam daging buah dapat mempermudah proses ekstraksi minyak. Daging buah dilunakkan supaya mudah terlepas dari bijinya sewaktu pengadukan dalam
digester. Pelunakan daging buah, melongarkan buah dari tandannya dan melekangkan inti dari cangkangnya dilakukan di dalam sterilizer dengan mendapat
perlakuan panas dan tekanan dengan pola tiga puncak triple peak. Pada proses perbusan ada tiga faktor yang menentukan yaitu :
1. Tekanan preasure
2. Suhu temperatur
3. Waktu time
Pada hakekatnya suhu ditentukan sampai batas tertentu oleh tekanan. Semakin tinggi tekanan maka semakin tinggi suhu dan semakin pendek waktu yang diperlukan
untuk perbusan.Untuk perebusan yang baik disarankan agar ketiga faktor diatas harus dipenuhi serta secara simultan karena tekanan dan waktu diperlukan untuk
intensitas peresapanpenetrasi panas yang dibutuhkan untuk berlangsungnya perubahan-perubahan selama proses perebusan.
Universitas Sumatera Utara
IV.2. Perebusan Kelapa Sawit
Perebusan merupakan proses transfer kalor yang diukur dengan panas dari sumber ke material dengan menggunakan medium yang mengandung senyawa air H
2
O. Transfer panas dapat terjadi satu tahap atau lebih secara konduksi, konveksi maupun
radiasi tergantung dari batasan system yang dibuat. Medium transfer panas dalam perebusan dapat berupa air maupun dalam bentuk uap air steam.
Penggunaan air maupun steam tergantung dari kebutuhan derajad kematangan material yang ingin dicapai. Air yang dipanaskan akan menyerap kalor dari sumber
contoh : api sampai mencapai titik didih air + 100 C pada P = 1 atm. Ketika
kalor terus menerus diberikan maka uap air akan terus terbentuk dan menyimpan entalphy dalam jumlah yang terus meningkat. Di dalam ruangan tertutup hal ini
ditunjukkan dari kenaikan tekanan dan temperatur. Ketika terjadi penurunan entalphy maka uap air akan terkondensasi menjadi titik-titik air kondensat yang
mendekati air murni. Penurunan ini disebabkan karena senyawa uap air akan mentransfer panas ke lingkungan dinding sehingga entalphy menurun. Selain itu
juga karena terdapat transfer panas ke material. Penurunan entalphy dapat dilihat dari penurunan tekanan dan temperature.
IV.3. Pengaruh tekanan uap terhadap buah hasil rebusan