METODE PEREBUSAN DAN KEBUTUHAN UAP

karbon. Dengan demikian sifat minyak sawit ditentukan oleh perbandingan dan kompisisi trigliserida tersebut.

II.5. METODE PEREBUSAN DAN KEBUTUHAN UAP

Uap adalah bagian cairan yang diuapkan dan terdiri dari gas ideal sejati yang masih mengandung partikel–partikel cairan di dalamnya. Dengan pemanasan, partikel-partikel cairan ini akan teruapkan. Uap super panas atau uap panas lanjut superhated steam mempunyai sifat-sifat seperti suatu gas di bawah suhu kritisnya. Beberapa metode pemanasan dan ekspansi dari uap adalah 1. Volume konstan 2. Tekanan dan suhu konstan 3. pv konstan atau hiperbolik 4. pv n konstan 5. Entropi konstan 6. Ekspansi bebas 7. Throttling Universitas Sumatera Utara Uap dapat dibedakan atas 3 keadaan yaitu: 1. Uap basah Yaitu uap yang masih mengandung butiran-butiran air yang masih halus dimana temperatur masih sama. 2. Uap jenuh Yaitu uap yang mengandung butiran butiran air yang lepas, dimana pada tekanan yang tertentu suhu tertentu berlaku suhu tertentu yang berlainan. 3. Uap kering Yaitu uap yang sudah sama sekali tidak mengandung butiran-butiran air, dimana pada tekanan tertentu dapat diperoleh tekanan yang berlainan. Untuk kebutuhan uap bagi sterilizer, pada PTPN IV Dolok Sinumbah menggunakan uap basah sebagai media pemanas guna perebusan tandan buah segar Uap untuk kebutuhan perebusan harus disesuaikan dengan kemampuan boiler memproduksi uap, dengan sasaran bahwa tujuan perebusan dapat tercapai. Penyaluran uap ke dalam sterilizer pada pabrik kelapa sawit yang lazim dikenal adalah single peak sistem, double peak sistem, dan triple peak system Semakin tinggi tekanan perebusan akan semakin cepat pula waktu perebusan. Tekanan yang tinggi dengan sendirinya memberikan temperatur yang tinggi. Temperatur yang terlalu tinggi dapat merusak kualitas minyak dan inti sawit. Pada minyak sawit harus juga diperhatikan tingkat pemucatannya. Oleh karena itu inti sawit yang diperoleh harus bewarna putih. Universitas Sumatera Utara Perebusan yang dilakukan dengan tekanan uap 2,8 kgcm2 dan waktu antara 80 – 90 menit merupakan yang paling optimal karena menghasilkan minyak dan inti yang memuaskan. Selain itu, pada proses perebusan juga perlu dilakukan pengurasan udara agar udara bisa keluar dan digantikan oleh uap air sebagai media perebusan. Pahan, I.,2008.

II.6 TUJUAN PEREBUSAN