Jadwal Penelitian Tabel 3.3 Data Penelitian Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

F. Jadwal Penelitian Tabel 3.3

Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Juli 2010 Augst 2010 Sept 2010 Okt 2010 Nov 2010 Des 2010 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan dan Pengolahan Data Bimbingan Skripsi Penyelesaian Skripsi Ujian Meja Hijau Sumber: data diolah penulis, 2010 Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linier berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi digunakan dengan menggunakan software SPSS versi 18. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output- output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sehingga diperoleh 14 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini dan diamati selama periode 2007-2009. Daftar perusahaan yang dijadikan sebagai sampel dapat dilihat pada tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Sampel Penelitian No Kode Emiten 1 AQUA PT Aqua Golden Missisipi Tbk 2 DLTA PT Delta Djakarta Tbk 3 HMSP PT HM Sampoerna Tbk 4 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 5 KLBF PT Kalbe Farma Tbk 6 KAEF PT Kimia Farma Persero Tbk 7 TCID PT Mandom Tbk 8 MYOR PT Mayora Indah Tbk 9 MERK PT MerckTbk 10 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 11 MRAT PT Mustika Ratu Tbk 12 SQBI PT Taisho Pharmaceutical indonesia 13 TSPC PT Tempo Scan Tbk 14 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis statistik deskriptif

Pengujian statistik deskriptif penting dilakukan sebelum melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul Sugiyono, 2007 : 142. Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Hasil pengujian statistik deskriptif pada sampel penelitian yang berjumlah 9 perusahaan ditunjukkan pada tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 42 .59 17.61 4.0131 3.19569 DER 42 .08 8.44 .9110 1.39038 Deviden 42 .10 1.01 .4197 .26299 GR 42 -.06 1.63 .3164 .34646 Valid N listwise 42 Sumber : Output SPSS, diolah oleh penulis, 2010 Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan beberapa hal seperti yang dijelaskan di bawah ini. a. Variabel current ratio CR memiliki nilai minimun sebesar 0,59 yang dimiliki oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk, sedangkan current ratio maksimum dimiliki oleh PT Mandom Tbk sebesar 17,61. Rata-rata current ratio CR sebesar 4,0131 dan standar deviasi 3,19569 dengan jumlah pengamatan sebanyak 42. b. Variabel debt to equity ratio DER memiliki nilai minimun sebesar 0,08 yang dimiliki oleh PT Mandom Tbk, sedangkan nilai maksimum dimiliki oleh PT Multi Bintang Indonesia sebesar 8,44. Rata-rata total debt to equity ratio DER sebesar 0,9110 dan standar deviasi 1,39038 dengan jumlah pengamatan sebanyak 42. c. Variabel deviden kas memiliki nilai minimun sebesar 0,10 yang dimiliki oleh PT Mustika Ratu Tbk, sedangkan nilai maksimum dimiliki oleh PT PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 1,01. Universitas Sumatera Utara Rata-rata dividend payout ratio DPR sebesar 0,4197 dan standar deviasi 0,26299 dengan jumlah pengamatan sebanyak 42. d. Variabel growth perusahaan memiliki nilai minimun sebesar -0,06 yang dimiliki oleh PT Mustika Ratu Tbk, sedangkan nilai maksimum dimiliki oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 1,63. Rata-rata growth sebesar 0,3164 dan standar deviasi 0,34646 dengan jumlah pengamatan sebanyak 42.

2. Uji asumsi klasik a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas data dilakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal probability plot. Analisis statistik dilakukan dengan uji kolmogorov-Smirnov Test. Grafik histogram menunjukkan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, atau tidak condong ke kiri maupun ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk seperti lonceng Lubis, 2007: 29. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Histogram Sumber : Output SPSS, diolah oleh penulis, 2010 Grafik histogram pada gambar 4.1 menunjukkan pola distribusi normal karena bentuk kurva cenderung di tengah dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian berdistribusi normal. Normalisasi data dapat diuji dengan menggunakan Normal P-Plot. Data dalam keadaaan normal apabila distribusi data menyebar di sekitar garis diagonal Lubis, 2007: 29. Hal ini dapat di lihat pada gambar 4.2 yang menunjukkan bahwa data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Kurva Normal P-Plot Analisis statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov- Smirnov dilakukan untuk memastikan data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 42 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .31775454 Most Extreme Differences Absolute .187 Positive .187 Negative -.090 Kolmogorov-Smirnov Z 1.211 Asymp. Sig. 2-tailed .107 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS, diolah oleh penulis, 2010 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 menunjukkan besarnya Kolmogorov-Smirnov K-S adalah 1,211 dan signifikansi pada 0,107 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah berdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 p = 0,107 0,05.

b. Uji Multikolinieritas

Mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Suatu data penelitian dikatakan terjadi multikolinieritas apabila tolerance value 0,1 dan VIF 10. Sebaliknya data yang terbebas dari multikolinieritas adalah tolerance value 0,1 dan VIF 10. Hasil pengujian data disajikan pada tabel 4.4 sebagai berikut. Tabel 4.4 Uji multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .523 .138 3.802 .001 CR -.022 .018 -.199 -1.196 .239 .802 1.248 DER .060 .043 .240 1.408 .167 .761 1.315 Deviden -.416 .209 -.316 -1.992 .054 .883 1.133 a. Dependent Variable: GR sumber: output SPSS, diolah penulis, 2010 Hasil pengujian multikolinearitas pada gambar 4.2 menunjukkan nilai tolerance variabel independen lebih dari 0,10. Hal ini dilihat pada Universitas Sumatera Utara tolerance value CR yaitu 0,802; DER sebesar 0,761; deviden sebesar 0,883 dan hasil perhitungan VIF kurang dari 10 yakni terlihat pada nilai CR sebesar 1,248; DER sebesar 1,315; deviden sebesar 1,133. Hal ini berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen sehingga data tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan n sampel adalah periode waktu. Pengujian autokorelasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Tabel 4.5 Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .399 a .159 .092 .33006 1.184 a. Predictors: Constant, Deviden, CR, DER b. Dependent Variable: GR Hasil pengujian pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 1,184. Nilai ini diatas -2 dan dibawah +2, artinya tidak terjadi atokorelasi pada data penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

d. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005: 105. Pendekatan grafik yang dilakukan dengan melihat grafik scatterplot sebagai berikut: Gambar 4.3 Grafik scatterplot Sumber: output SPSS, diolah penulis, 2010 Gambar 4.3 menunjukkan grafik scatterplot yang tersebar dan tidak membentuk pola. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terkena heterokedastitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. Universitas Sumatera Utara

3. Pengujian Hipotesis

Mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan koefisien determinasi R 2 , uji t t test dan uji F F test.

a. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen Lubis, 2007: 48. Range nilai dari R 2 adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati angka satu model semakin baik. Tabel 4.6 Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimensi on0 1 ,399 a ,159 ,092 ,33006 a. Predictors: Constant, Deviden, CR, DER b. Dependent Variable: GR Sumber: data diolah penulis, 2010. Hasil pengujian dengan menggunakan koefisien determinasi menunjukkan bahwa nilai R = 0,399 yang berarti hubungan antara variabel independen current ratio, debt to equity ratio, dan deviden kas, dengan variabel dependen growth rendah yaitu sebesar 39,9. Tingkat hubungan yang rendah ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Universitas Sumatera Utara R Square sebesar 0,159 berarti 15,9 growth perusahaan dipengaruhi oleh current ratio, debt to equity ratio, dan deviden kas. Sisanya 74,1 dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,092. Angka ini mengidentifikasikan bahwa variabel independen current ratio, debt to equity ratio, dan deviden kas mampu menjelaskan variabel dependen growth sebesar 9,2, sedangkan selebihnya sebesar 90,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tabel 4.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,2 - 0,399 Rendah 0,4 - 0,599 Sedang 0,6 - 0,799 Kuat 0,8 – 1 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2007:183

b. Uji signifikansi simultan

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-F F test. Uji-F dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Dalam uji-F digunakan hipotesis sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara H = variabel current ratio CR, debt to equity ratio DER, dan deviden kas tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap growth perusahaan. H a = variabel current ratio CR, debt to equity ratio DER, dan deviden kas berpengaruh signifikan secara simultan terhadap growth perusahaan. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel dengan ketentuan: 1 jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H a ditolak dan H diterima, 2 jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H a diterima H ditolak. Tabel 4.8 Hasil Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression ,782 3 ,261 2,392 ,084 a Residual 4,140 38 ,109 Total 4,922 41 a. Predictors: Constant, Deviden, CR, DER b. Dependent Variable: GR Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2010 Dari uji ANOVA Analysis of Variance didapat F hitung sebesar 2,392 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,84. Sedangkan F tabel diketahui sebesar 3,24. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa F hitung F tabel 2,392 3,24 serta maka H diterima dan H a ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan ditemukan tidak ada pengaruh yang signifikan antara current ratio, debt to equity ratio, dan deviden kas Universitas Sumatera Utara terhadap growth perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

c. Uji Signifikansi Parsial

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dalam uji-t digunakan hipotesis sebagai berikut: H = current ratio CR, debt to equity ratio DER, dan deviden kas tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap growth perusahaan. H a = current ratio CR, debt to equity ratio DER, dan deviden kas berpengaruh signifikan secara parsial terhadap growth perusahaan. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan t tabel dengan ketentuan: 1. Jika t hitung t tabel, maka H a ditolak dan H diterima, 2. Jika t hitung t tabel , maka H a diterima dan H ditolak. Tabel 4.9 Hasil Uji-t Coefficients a Universitas Sumatera Utara Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,523 ,138 3,802 ,001 CR -,022 ,018 -,199 -1,196 ,239 DER ,060 ,043 ,240 1,408 ,167 Deviden -,416 ,209 -,316 -1,992 ,054 a. Dependent Variable: GR Hasil pengujian statistik t pada tabel 4.9 dapat dijelaskan sebagai berikut. 1 Pengaruh current ratio CR terhadap growth perusahaan Nilai t hitung untuk variabel current ratio adalah sebesar -1,196 dan t tabel untuk df = N-k 42- 3 dan α = 5 diketahui sebesar 1,662. Dengan demikian nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -1,196 1,662 dan nilai signifikansi sebesar 0,239 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial current ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap growth perusahaan barang konsumsi pada tingkat kepercayaan 95. 2 Pengaruh debt to equity ratio DER growth perusahaan Nilai t hitung untuk variabel debt ratio adalah sebesar 1,408 dan t tabel untuk df = N-k 42-3 dan α = 5 diketahui sebesar 1,662. Dengan demikian nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel 1,408 1,662 dan nilai signifikansi sebesar 0,167 lebih bear dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial debt to equity ratio tidak mempunyai Universitas Sumatera Utara pengaruh yang signifikan terhadap growth perusahaan barang konsumsi pada tingkat kepercayaan 95. 3 Pengaruh deviden kas terhadap growth perusahaan Nilai t hitung untuk variabel deviden kas adalah sebesar -1,992 dan t tabel untuk df = N-k 42-3 dan α = 5 diketahui sebesar 1,662. Dengan demikian nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -1,992 1,662 dan nilai signifikansi sebesar 0,054 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial deviden kas juga tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap growth perusahaan barang konsumsi pada tingkat kepercayaan 95. Berdasarkan tabel di atas, maka didapatlah persamaan regresi sebagai berikut: Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e GR= 0,523 – 0,022CR + 0,60DER– 0,416Deviden kas + e Keterangan: 1 konstanta sebesar 0,523 menunjukkan bahwa apabila variabel independen bernilai 0 maka nilai growth perusahaan barang konsumsi adalah sebesar 0,523, 2 β 1 sebesar -0,022 menunjukkan bahwa setiap penambahan current ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan growth perusahaan barang konsumsi sebesar 0,022 dengan asumsi variabel lain tetap, Universitas Sumatera Utara 3 β 2 sebesar 0,60 menunjukkan bahwa setiap penambahan debt to equity ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh penambahan growth perusahaan barang konsumsi sebesar 0,60 dengan asumsi variabel lain tetap, 4 β 3 sebesar -0,416 menunjukkan bahwa setiap penambahan deviden kas sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan growth perusahaan barang konsumsi sebesar 0,416 dengan asumsi variabel lain tetap.

C. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian

Dari hasil pengujian hipotesis secara simultan yang menggunakan uji F tingkat signifikansi 5 menunjukkan hasil uji ANOVA atau F-test bahwa F hitung sebesar 2,392 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,84, sedangkan F tabel dicari dengan jumlah pengamatan n = 42; jumlah variabel k = 3; taraf signifikansi α = 5; degree of freedom df1 = k-1 = 2 dan df2 = n-k = 42-3 = 39 diperoleh nilai F tabel sebesar 3,24 taraf signifikansi α =5. Berdasarkan hasil tersebut F hitung F tabel 4,383 2,53, maka H a diterima, artinya secara simultan diketahui bahwa variabel current ratio, debt to equity ratio, dan deviden kas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap growth perusahaan barng konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95. Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial diketahui bahwa current ratio X 1 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap growth perusahaan barang konsumsi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4,9. Dimana hasil uji statistik Universitas Sumatera Utara tersebut menyatakan bahwa t hitung sebesar -1,196 dan t tabel untuk df = N-k 42-3 dan α = 5 diketahui sebesar 1,662. Dengan demikian nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -1,025 2,052 dan nilai signifikansi sebesar 0,314 lebih besar dari 0,05 artinya H diterima, bahwa secara parsial current ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap growth perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada variabel debt to equity ratio X 2 diperoleh hasil bahwa secara parsial variabel ini tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap growth perusahaan barang konsumsi, ini ditunjukkan dengan nilai t hitung 1,408 t tabel 1,662 dengan tingkat α = 5 pada signifikansi 0,239 0,05. Variabel deviden kas X 3 diperoleh hasil, bahwa secara parsial variabel ini tidak juga tidak berpengaruh signifikan terhadap growth perusahaan barang konsumsi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung -1,992 t tabel 1,662 dengan tingkat α = 5 pada signifikansi 0,054 0,05. Nilai R sebesar 0,399 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara growth variabel dependen dengan current ratio, debt to equity ratio, dan deviden kas mempunyai tingkat hubungan yang rendah yaitu sebesar 39,9. Tingkat hubungan yang rendah ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah sebesar 0,092. Angka ini mengidentifikasikan bahwa growth variabel dependen mampu dijelaskan oleh current ratio, debt to equity ratio, dan deviden kas variabel independen sebesar 9,2 sedangkan selebihnya sebesar 91,8 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian Universitas Sumatera Utara ini. Kemudian standard error of the estimate adalah sebesar 0,33006 dimana semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi pertumbuhan laba. Variabel current ratio memiliki koefisien korelasi yang negatif yaitu sebesar -0,022 menunjukkan bahwa setiap penambahan loan to deposit ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan growth sebesar 0,022 dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel debt to equity ratio memiliki koefisien korelasi yang positif yaitu sebesar 0,60 menunjukkan bahwa setiap penambahan debt to equity ratio sebesar 1 maka akan diikuti oleh penambahan growth sebesar 0,60 dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel rasio deviden kas memiliki koefisien korelasi yang negatif yaitu sebesar -0,416 menunjukkan bahwa setiap penambahan deviden kas sebesar 1 maka akan diikuti oleh penurunan growth sebesar 0,416 dengan asumsi variabel lain tetap. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

6 137 98

Pengaruh Current Ratio (CR), Longterm Debt Equity Ratio (LtDER), Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2012

0 52 102

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 74 95

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT RATIO, RETURN ON ASSET TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 20

PENGARUH DEVIDEN PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 3 85

Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012

0 0 13

Analisis Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Asset Growth Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Industri Logam Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013) - POLSRI REPOSITORY

0 0 9