3. Pengujian Hipotesis
Mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan
koefisien determinasi R
2
, uji t t test dan uji F F test.
a. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen Lubis,
2007: 48. Range nilai dari R
2
adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas,
sebaliknya semakin mendekati angka satu model semakin baik.
Tabel 4.6 Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
dimensi on0
1 ,399
a
,159 ,092
,33006 a. Predictors: Constant, Deviden, CR, DER
b. Dependent Variable: GR
Sumber: data diolah penulis, 2010. Hasil pengujian dengan menggunakan koefisien determinasi
menunjukkan bahwa nilai R = 0,399 yang berarti hubungan antara variabel independen current ratio, debt to equity ratio, dan deviden kas, dengan
variabel dependen growth rendah yaitu sebesar 39,9. Tingkat hubungan yang rendah ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi.
Universitas Sumatera Utara
R Square sebesar 0,159 berarti 15,9 growth perusahaan dipengaruhi oleh current ratio, debt to equity ratio, dan deviden kas. Sisanya 74,1
dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,092. Angka ini mengidentifikasikan bahwa variabel independen current ratio, debt to
equity ratio, dan deviden kas mampu menjelaskan variabel dependen growth sebesar 9,2, sedangkan selebihnya sebesar 90,8 dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 4.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,2 - 0,399 Rendah
0,4 - 0,599 Sedang
0,6 - 0,799 Kuat
0,8 – 1 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2007:183
b. Uji signifikansi simultan
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-F F test. Uji-F dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Dalam uji-F digunakan hipotesis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H = variabel current ratio CR, debt to equity ratio DER, dan
deviden kas tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap growth perusahaan.
H
a
= variabel current ratio CR, debt to equity ratio DER, dan deviden kas berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
growth perusahaan. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F
hitung
dengan F
tabel
dengan ketentuan: 1
jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
a
ditolak dan H diterima,
2 jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
a
diterima H ditolak.
Tabel 4.8 Hasil Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
,782 3 ,261
2,392 ,084
a
Residual 4,140
38 ,109 Total
4,922 41
a. Predictors: Constant, Deviden, CR, DER b. Dependent Variable: GR
Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2010 Dari uji ANOVA Analysis of Variance didapat F
hitung
sebesar 2,392 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,84. Sedangkan F
tabel
diketahui sebesar 3,24. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa F
hitung
F
tabel
2,392 3,24 serta maka H diterima dan H
a
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara simultan ditemukan tidak ada pengaruh yang
signifikan antara current ratio, debt to equity ratio, dan deviden kas
Universitas Sumatera Utara
terhadap growth perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
c. Uji Signifikansi Parsial