dan terjaga kualitasnya dan mendistribusikan produk jadi dan promo material sesuai dengan SO. Bidang logistik produk jadi memiliki wewenang, diantaranya:
1. Menerima atau menolak pengiriman barang.
2. Mengkoordinasi penerimaan barang.
3. Menetapkan sistem penyimpanan barang.
4. Menetapkan lokasi penyimpanan produk jadi di dalam gudang.
5. Mengesahkan Surat Pengantar Barang SPB berdasarkan SO.
3.1.2.4 Bidang Umum
Bidang Umum dipimpin oleh seorang manejer yang membawahi tiga seksi, yaitu Seksi Pelayanan Operasional, Seksi Pelayanan Rumah Tangga dan Seksi
Pemeliharaan dan Perbaikan. Bidang umum bertanggung jawab atas penyediaan kebutuhan sarana produksi. Selain keempat bidang ini, Direktorat Umum dan
SDM juga membawahi langsung dua bidang, yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL dan Poliklinik Apotik.
A. Seksi Pelayanan Operasional
Ruang lingkup seksi Pelayanan Operasional, yaitu Pengelolaan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3. Tujuan pengelolaan LK3 yaitu
mengelola dan mengkoordinasikan segala sumber daya demi tercapainya lingkungan yang terkendali, aman dan nyaman serta terjaminnya keselamatan dan
kesehatan kerja melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengendalian. Seksi ini bertanggung jawab dalam menganalisa dampak
lingkungan di lingkungan kerja, kewaspadaan terhadap keselamatan kerja dan kesehatan kerja sehingga kecelakaan dalam kerja bisa dihindarkan atau
diminimalkan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dibutuhkan suatu tindakan–tindakan nyata untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat
yang jauh dari kemungkinan–kemungkinan yang buruk yang akan terjadi. Pengelolaan LK3 meliputi manajemen lingkungan, manajemen siste pemadam
kebakaran, manajemen pencegahan kebakaran dan manajemen zero accident. Manajemen lingkungan bertanggung jawab dalam menganalisa dampak
lingkungan seperti pengolahan air limbah melalui Instalasi Pengolahan Limbah
Universitas Sumatera Utara
IPAL, pengolahan asap dan lain sebagainya yang dapat membahayakan keselamatan lingkungan sekitar perusahaan, karena yang akan merasakan dampak
pertama kali adalah masyarakat sekitar sehingga masyarakat menjadi sangat terganggu akan keberadaan perusahaan tersebut. Sebagai wujud tanggung jawab
dari perusahaan, maka PT. Indofarma Persero Tbk melakukan tindakan– tindakan ramah lingkungan. Salah satunya pengolahan terhadap limbah yang
diproduksi. Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair dan padat. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, maka limbah tersebut harus ditangani dengan sebaik-
baiknya. 1. Limbah
Padat Limbah padat dibagi menjadi dua, yaitu limbah padat B3 Bahan Berbahaya
dan Beracun dan limbah padat non B3. •
Limbah padat B3 dapat diolah dengan dibakar di incenerator mesin pembakar. Jenis material yang dibakar adalah serbuk obat, debu dari dust
collector. Disk mill adalah mesin yang digunakan untuk memusnahkan limbah padat jenis ampul.
• Limbah padat Non B3, terdiri dari kardus, drum kardus tempat bahan baku,
drum berbahan plastik tempat bahan baku cair. Limbah ini dimanfaatkan kembali dan diambil alih pemanfaatannya oleh KOPAMA dengan dijual dan
hasil penjualannya dimanfaatkan dijadikan SHU Sisa Hasil Usaha. Limbah non B3 dari produksi herbal yang berupa daun kering diproses menjadi
kompos yang baik digunakan untuk tanaman. 2. Limbah
Cair Pengelolaan limbah cair bertujuan agar air limbah hasil produksi aman dan
tidak merusak bila dibuang ke lingkungan atau menurunkan kadar zat pencemar yang terkandung dalam air limbah sampai memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Penanganan limbah cair di PT. Indofarma Persero Tbk dibagi menjadi tiga bagian:
• Sewer System Instalation Sistem Instalasi Limbah Produksi
Sewer System Instalation merupakan instalasi yang mengolah semua limbah cair yang berasal dari produksi, laboratorium, dan utilities dialirkan ke IPAL
Farma yang terletak di bagian belakang pabrik. Limbah cair yang masuk ke
Universitas Sumatera Utara
IPAL farma berasal dari tiga saluran, yaitu limbah cair yang berasal dari produksi non betalaktam, limbah cair yang berasal dari produksi betalaktam,
limbah cair yang berasal dari utilities yang mengandung minyak, serta bekas pencucian produksi salep. Sebelum sampai di IPAL farma, terdapat bak-bak
kontrol setiap 25-30 m. Limbah yang mengandung minyak dari utilities dialirkan dulu ke grease
box untuk dipisahkan dari minyaknya. Sedangkan limbah cair betalaktam, sebelum dialirkan menuju IPAL farma diuraikan terlebih dahulu
menggunakan NaOH hingga pH 10-11, kemudian dinetralisir dengan HCl agar cincin betalaktam pecah.
Setelah diolah di IPAL farma, limbah tersebut dialirkan ke sungai Cikedokan. Air proses IPAL farma diambil lalu dianalisa untuk dipastikan pH tingkat
keasaman, kadar TSS Total Suspended Solid, kadar COD Chemical Oxygen Demand, kadar BOD Biochemical Oxygen Demand. Standar mutu
yang digunakan di PT. Indofarma Persero Tbk, yaitu pH 6-9, TSS 75 mgL, COD 150 mgL dan BOD 75 mgL.
• Sanitary System Instalation Sistem Instalasi Limbah Rumah Tangga
Sanitary System Instalation adalah instalasi yang mengolah limbah yang berasal dari kamar mandi. Limbah tersebut dialirkan ke septik tank agar
kotorannya yang berupa partikel padat diendapkan sedangkan airnya dialirkan ke rembesan yang terletak di belakang pabrik. Tanah tempat rembesan ini
tersusun dari ijuk, batu apung, dan pasir kerikil yang tersusun berlapis-lapis dan berfungsi sebagai filter.
• DrainagePaping System Instalation Sistem Instalasi Limbah Air Hujan
Drainage system instalation merupakan instalasi yang mengolah limbah yang berasal dari air hujan. Limbah ini dialirkan ke sungai yang terletak di
belakang pabrik. Sebelum sampai di sungai, tiap 25-30 meter terdapat bak- bak kontrol yang berfungsi untuk mengendapkan tanah, pasir, dan lumpur.
B. Seksi Pelayanan Rumah Tangga dan Seksi Pemeliharaan dan Perbaikan