B. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, perumusan masalah pada penelitian ini adalah : “ Apakah terdapat perbedaan average
abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman stock split pada perusahaan yang go-public di Bursa Efek Indonesia”.
C. Kerangka Konseptual
Tingkat harga saham merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham. Bila saham dinilai terlalu tinggi oleh pasar,
maka jumlah permintaanya akan berkurang. Sebaliknya, jika pasar menilai bahwa harga saham tersebut terlalu rendah maka jumlah permintaanya akan meningkat.
Harga saham yang terlalu tinggi akan mengurangi kemampuan para investor untuk membeli saham tersebut. Hukum permintaan dan penawaran kembali akan
berlaku, dan sebagai konsekuensinya, harga saham yang tinggi tersebut akan menurun sampai tercipta posisi keseimbangan yang baru. Peristiwa stock split di
pasar modal dilakukan oleh para manajer perusahaan untuk menata kembali harga pasar saham. Hal ini mengindikasikan bahwa stock split merupakan alat yang
penting dalam praktik pasar modal Irfana, 2008:1. Informasi mengenai stock split dan motivasi perusahaan melakukan stock
split menjadi suatu hal yang perlu dipertimbangkan oleh para investor dan calon investor dalam mengambil keputusan untuk membeli dan melepas saham yang
dimiliki berdasarkan analisis mereka mengenai informasi apa yang terkandung dalam stock split ketika mereka mencoba mengetahui alasan manajer melakukan
stock split Irfana, 2008:3.
Universitas Sumatera Utara
Keputusan investasi yang dilakukan oleh investor merupakan reaksi atas informasi yang mereka terima. Informasi yang mereka terima dari pihak
manajemen akan ditangkap oleh pasar sebagai sinyal. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar dari suatu kebijakan
perusahaan. Ketika kebijakan stock split memberikan informasi, pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu informasi tersebut diterima. Reaksi pasar sebelum dan
sesudah stock split akan diukur dengan menggunak rata-rata tingkat pengembalian abnormal Average Abnormal Return AAR Samsul, 2006:279.
Pasar menganggap informasi baru tersebut merupakan berita baik good news jika abnormal return yang dihasilkan bernilai positif, sedangkan jika abnormal
return yang terjadi bernilai negatif, maka pasar menganggap bahwa informasi baru tersebut merupakan berita buruk bad news Firmansyah, 2007:253.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah :
Gambar 1.1 : Kerangka konseptual
Sumber : Samsul 2006, Firmansyah 2007, Irfana 2008
diolah
D. Hipotesis