4 Speculative Stock, yaitu saham yang tidak konsisten memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, tetapi mempunyai kemampuan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
5 Counter Cyclical Stock, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh
kondisi ekonomi makro atau situasi bisnis secara umum. Harga saham tetap tinggi emitenya mampu memberikan dividen yang
tinggi karena kemampuan emiten dalam memperoleh pendapatan yang tinggi.
b. Prefered Stock Saham Preferen adalah saham yang para pemegang
sahamnya mempunyai prioritas terlebih dahulu dalam pembagian atas asset atau kekayaan perusahaan. Apabila perusahaan dilikuidasi,
mempunyai prioritas pembagian deviden dalam jumlah tertentu sebelum dibagikan kepada pemegang saham biasa sesuai kesepakatan
yang ditetapkan terlebih dahulu dengan perusahaan penerbit.
D. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
Indeks harga saham gabungan Composite Stock Price Index merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek. Makna
gabungan berarti kinerja saham yang dimasukkan dalam perhitungan indeks harga saham gabungan lebih dari satu. Perhitungan harga saham gabungan bisa terdiri
dari 20 saham, 30 saham, 45 saham, dan bahkan seluruh saham yang tercatat pada bursa efek, tergantung dari institusi yang mengeluarkanya. Indeks harga saham
gabungan Bursa Efek Jakarta mengambil harga dasar pada tanggal 10 Agustus 1982 dan mengikutsertakan semua saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Indeks Harga Saham Gabungan berubah setiap hari karena perubahan harga pasar yang terjadi setiap hari dan adanya saham tambahan. Pertambahan jumlah
saham beredar berasal dari emisi baru, yaitu masuknya emiten baru yang tercatat di Bursa Efek, atau terjadi tindakan corporate action berupa split, right, waran,
dividen saham, saham bonus, dan saham konversi. Disamping indeks harga saham gabungan, Bursa Efek Jakarta juga
mengeluarkan indeks harga saham gabungan sektoral yang terdiri dari sembilan sektor industri yaitu :
1. Indeks sektor pertanian
2. Indeks sektor pertambangan
3. Indeks sektor industri dasar dan kimia
4. Indeks sektor aneka industri
5. Indeks sektor industri barang konsumsi
6. Indeks sektor properti dan real estate
7. Indeks sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi
8. Indeks sektor keuangan
9. Indeks sektor perdagangan, jasa , dan transportasi
E. Keuntungan dan Risiko Kepemilikan Saham 1. Keuntungan kepemilikan saham
Saham merupakan sekuritas yang menerbitkan penghasilan yang diperoleh pemodal dengan membeli dan memiliki saham. Penghasilan tersebut dapat
berupa dividen dan capital gain.
Universitas Sumatera Utara
a Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen
diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Umumnya dividen ini
merupakan salah satu daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang. Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa
dividen tunai dan dividen saham. Dividen tunai adalah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai dalam
jumlah tertentu untuk setiap saham, sedangkan dividen saham adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk sejumlah saham sehingga jumlah
yang dimiliki seseorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen tersebut.
b Capital gain
Capital gain adalah realisasi keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual saham akibat fluktuasi yang terjadi di pasar
modal ketika pemegang saham tersebut menjual sahamnya. Capital gain akan diperoleh jika harga saham saat penjualan lebih tinggi
dibandingkan harga saham pada saat pembelian.
2. Risiko kepemilikan saham
Para pemegang saham selain mendapatkan keuntungan juga memiliki risiko terhadap saham akibat fluktuasi harga pasar. Risiko tersebut antara
lain:
Universitas Sumatera Utara
a Tidak mendapat dividen
Potensi keuntungan ditentukan oleh kinerja perusahaan, jika operasi perusahaan tidak mendapat keuntungan perusahaan mengalami
kerugian, maka perusahaan tidak dapat membagikan dividen. b
Capital loss Fluktuasi harga saham yang terjadi tidak hanya mengakibatkan
pemegang saham memperoleh keuntungan capital gain namun dapat menyebabkan kerugiancapital loss, hal ini terjadi apabila harga pada
saat penjualan saham lebih rendah dibandingkan dengan harga saham pada saat penjualan.
c Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi maka secara otomatis saham
perusahaaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa di-delist. Dalam kondisi tersebut, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih
rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi, artinya setelah semua asset perusahaan yang dilikuidasi tersebut dijual, terlebih dahulu
dibagikan kepada kreditor atau pemegang obligasi dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.
d Saham di-delist dari bursa
Suatu saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah
diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak mendapatkan dividen secar berturut-turut selama beberapa tahun dan
Universitas Sumatera Utara
berbagai kondisi lainya sesuai dengan peraturan pencatatan efek di bursa. Saham yang telah di-delist tentu saja tidak dapat lagi
diperdagangkan dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya harganya jauh dari harga sebelumnya.
e Saham di-suspend
Saham di-suspend berarti saham tersebut dihentikan perdaganganya sementara oleh otoritas bursa, dan pemodal tidak dapat menjual
sahamnya sampai suspend dicabut. biasanya berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan, hal tersebut dilakukan oleh otoritas
bursa jika misalnya suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya dan bebagai
kondisi lainya yang mengharuskan otoritas bursa men-suspend saham perusahaan tersebut untuk kemudian dimintakan konfirmasi dan
informasi lainya dari perusahaan tersebut, sedemikian hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Informasi yang
diperoleh investor secara jelas, maka suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali seperti
semula.
F. Pengertian Return
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return eskpektasi yang belum terjadi tetapi
yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi realized return dihitung berdasarkan data historis yang digunakan sebagai salah satu
Universitas Sumatera Utara
pengukur dari kinerja perusahaan. Data historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa mendatang.
Abnormal return sebagai selisih antara actual return dengan expected return dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah terjadi kebocoran
informasi atau sesudah informasi resmi diterbitkan Samsul, 2006 : 275. Abnormal return dihitung berdasarkan adanya expected return oleh investor.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung expected return adalah Tandelilin, 2001:52 :
ER = Dimana:
ER = expected return dari suatu sekuritas R
i
= return ke-i yang mungkin terjadi pr
i
= probabilitas kejadian return ke-i n
= banyakanya return yang mungkin terjadi. Expected return dapat juga dihitung dengan menggunakan CAPM,
dengan rumus Samsul, 2006 : 276: ERi
t
= r
f +
β
i
[r
m
- r
f
] dimana :
Er
i
= expected return sekuritas i r
f
= beta saham individual β
i
= tingkat return bebas risiko r
m
= return pasar
Universitas Sumatera Utara
Expected return dapat juga dihitung dengan model pasar, dengan rumus Fakhruddin, 2001:36 :
ER
i
= α
i
+ β
i
R
m
+ ε
it
Dimana : ER
i
= expected return pada waktu t α
i
= konstanta β
i
= beta saham ke-i pada periode t R
m
= return pasar pada periode t ε
it
= kesalahan acak sekuritas i pada periode t Ada juga model rata-rata yang disesuaikan, expected return dapat
dihitung dengan rumus Bodie, 2006:385 : ERit =
Dimana : ERit = expected return pada periode t
R
it
= actual return saham ke-i periode t T
= lamanya periode estimasi
G. Pengertian Stock Split