Pengertian dan jenis-jenis kredit

BAB III TINJAUAN UMUM KREDIT DIKAITKAN DENGAN UU NO. 10 TAHUN 1998 TENTANG

PERUBAHAN ATAS UU NO.7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

A. Pengertian dan jenis-jenis kredit

1. Pengertian Kredit Dalam kehidupan sehari-hari, kata Kredit bukan merupakan perkataan yang asing bagi masyarakat kita. Perkataan kredit tidak saja dikenal oleh masyarakat dikota-kota besar, tetapi sampai di desa-desa pun kata kredit sudah sangat popular. Istilah kredit berasal dari bahasa Romawi “credere” yang berarti percaya atau “credo” atau “creditum” yang berarti saya percaya. Oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Pengertian “kredit” dalam penggunaan yang semakin meluas perlu untuk ditelusuri, sejauh mana relevansi penggunaannya dalam praktek bisnis umumnya dan perbankan khususnya. 13 13 Ahmad tahir,Pengantar Perbankan.mandar maju,Bandung,2003,hal 103 Menurut Undang Undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas undang undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan,memberikan pengertian kredit dan pembiayaan dalam Pasal 1 angka 11 yang berbunyi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan denganitu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setalah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga” Sedangkan pengertian Pembiayaan dalam Pasal 1 angka 12 adalah : “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.” 14 Manusia adalah homo economius dan setiap manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia yang beraneka ragam sesuai dengan harkatnya selalu menungkat, sedangkan kemampuannya untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya itu terbatas. Hal ini menyebabkan manusia memerlukan bantuan untuk memenuhi hasrat dan cita-citanya. Untuk meningkatkan usahanya atau untuk meningkatkan daya guna sesuatu barang, memerlukan bantuan dalam bentuk permodalan. Bantuan dari bank dalam bentuk tambahan modal inilah yang sering disebut dengan Kredit. 15 a. Unsur unsur Kredit Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan 14 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan 15 Gatot supramono.Perbankan dan Masalah kredit: suatu tinjauan yuridis. Djambatan, Jakarta,1995,hal 132 Universitas Sumatera Utara pemberian kepercayaan. Ini berarti bahwa suatu lembaga kredit baru akan memberikan kredit jika benar-benar yakin bahwa penerima kredit akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Tanpa ada keyakinan tersebut, suatu lembaga kredit tidak akan meneruskan simpanan masyarakat yang diterimanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam kredit adalah : 1 Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, ataupun jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. 2 Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Dalam unsur waktu ini, terkandung pengertian nilai agio dari uang yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan datang 3 Tingkat risiko, yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. Semakin lama kredit diberikan semakin tinggi tingkat resikonya karena sejauh kemampuan Universitas Sumatera Utara manusia untuk menerobos hari depan itu, maka masih selalu terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. Inilah yang menyebabkan timbulnya unsur resiko. Dengan adanya unsur resiko inilah maka timbullah jaminan dalam pemberian kredit. 4 Prestasi, atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat dalam bentuk barang dan jasa. Namun karena kehidupan modern sekarang ini didasarkan kepada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uang lah yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan. 16 b. Tujuan Kredit Tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank, khususnya bank pemerintah yang akan mengembangkan tugas sebagai agent of development adalah untuk : 1 Turut menyukseskan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan. 2 Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat. 3 Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya. 16 M.haziel harus, Hukum perjanjian Kredit bank.Tritura Indonesia, Jakarta 1995,hal 66 Universitas Sumatera Utara Dari tujuan tersebut, tersimpul adanya kepentingan yang seimbang antara Kepentingan Pemerintah, Kepentingan masyarakat rakyat, dan Kepentingan pemilik modal pengusaha.Bank-bank swasta seyogyanya menyesuaikan diri dengan tujuan kredit tersebut diatas. Berdasarkan kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dinegara kita, maka secara umum dapat dikemukakan bahwa kebijakan kredit perbankan adalah sebagai berikut : 1 Pemberian kredit harus sesuai dan seirama dengan kebijakan moneter dan ekonomi. 2 Pemberian kredit harus selektif dan diarahkan kepada sektor- sektor yang diprioritaskan. 3 Bank dilarang memberikan kredit kepada usaha-usaha yang diragukan bank ability-nya. 4 Setiap kredit harus diikat dengan suatu perjanjian kredit akad kredit.Disini tersirat pertimbangan yuridis dari revenue penghasilan pemerintah dengan adanya bea materai kredit. 5 Overdarft penarikan uang dari bank melebihi saldo giro atau melebihi plafon kredit yang disetujui dilarang. 6 Pemberian kredit untuk pembayaran kembali kepada pemerintah dilarang kredit untuk membayar pajak dan bea cukai. 17 c. Fungsi Kredit Dalam kehidupan ekonomi modern, bank memegang peranan yang sangat penting.Oleh karena itu, organisasi-organisasi bank selalu diikutsertakan dalam menentukan kebijakan dibidang moneter, pengawasan devisa, pencatatan efek-efek dan lain lain. Hal ini antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memberikan kredit, dan 17 Susanto reksohadiproddjo,Seluk Beluk Bank Kredit, Pembangunan,Jakarta,1997, hal 55 Universitas Sumatera Utara kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang kehidupan, khususnya dibidang ekonomi. Fungsi kredit perbankan dalam perekonomian dan perdagangan antara lain sebagai berikut: 1 Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang 2 Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu-lintas uang. 3 Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang. 4 Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi. 5 Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha. 6 Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan. 7 Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional. 18 2. Jenis-jenis Kredit Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu sebagai berikut : a. Kredit dapat dilihat dari sudut tujuannya terdiri atas : 1 Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses konsumtif. 2 Kredit Produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi. 3 Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi. Kredit 18 Compton,Eric N, Dasar-Dasar Perbankan.Penerjemah:Alexander ocy. Akademi pressindo, Jakarta,1990,hal 23 Universitas Sumatera Utara perdagangan tersebut dapat terdiri atas kredit perdagangan dalam negeri dan luar negeri. b. Kredit dilihat dari sudut jangka waktunya Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok- pokok Perbankan, Jenis-jenis kredit dilihat dari sudut jangka waktu nya terdiri atas : 1 Kredit jangka pendek short term loan Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun. Dalam kredit jangka pendek juga termasuk kredit untuk tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun. 2 Kredit jangka menengah medium term loan Yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman sebagaimana tersebut diatas. Kredit modal kerja dapat diberikan oleh bank untuk membiayai kegiatan kegiatannya, misalnya untuk membeli bahan baku,upah buruh,dan suku cadang,dan lain lain.Kredit yang berjangka waktu menengah ini diantaranya adalah kredit modal kerja permanen KMKP yang diberikan oleh bank kepada pengusaha golongan lemah yang berjangka waktu maksimal 3 tahun. 3 Kredit jangka panjang long term loan Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. Kredit jangka panjang ini pada umumnya adalah kredit investasi yang Universitas Sumatera Utara bertujuan menambah modal perusahaan dalam rangka untuk melakukan rehabilitasi, ekspansi,perluasan,dan pendirian proyek baru. c. Kredit dilihat dari sudut jaminannya 1 Kredit tanpa jaminan unsecured loan Dalam SK Direksi BI No. 2369KEPDIR bertanggal 28 februari 1991 tentang Jaminan Pemberian Kredit, Pasal 2, telah diatur ketentuan bahwa bank tidak diperkenankan memberikan kredit kepada siapapun tanpa jaminan pemberian kredit sebagaimana diatur dalam pasal 1B. Adapun yang dimaksud dengan jaminan pemberian kredit pada Pasal 1B, adalah keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai dengan yang diperjanjikan.Jaminan pemberikan kredit diperoleh bank melalui penilaian yang saksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan,dan prospek usaha debitur. Sedangkan yang dimaksud dengan agunan dalam Pasal 1c SK diatas, adalah jaminan material, surat berharga, garansi risiko yang disediakan oleh debitur untuk menanggung pembayaran kembali sesuai dengan yang diperjanjikan.Pasal 3 SK diatas, selanjutnya mengatur bahwa agunan dapat berupa barang, proyek atau hak tagih yang dibiayai dengan kredit yang Universitas Sumatera Utara bersangkutan, dan barang lain, surat berharga atau garansi resiko yang ditambahkan sebagai agunan tambahan. 2 Kredit dengan aguanan secured loan Agunan yang diberikan untuk suatu kredit adalah sebagaimana diatur dalam pasal 1C dan pasal 3 SK diatas, yang secara rinci antara lain adalah sebagai berikut : a Agunan barang, baik barang tetap maupun barang tidak tetap bergerak b Agunan pribadi borgtocht yaitu suatu perjanjian dimana satu pihak borg menyanggupi pihak lainnya kreditur bahwa ia menjamin pembayarannya suatu utang apabila kreditur tidak menepati kewajibannya. c Agunan efek-efek saham, obligasi, dan sertifikat yang didaftar listed dibursa efek. d. Kredit dilihat dari sudut penggunaanya Penggolongan kredit menurut penggunannya dapat dibagi sebagai berikut: 1 Kredit eksploitasi Pengertian kredit eksploitasi adalah kredit yang berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar.Kredit Universitas Sumatera Utara eksploitasi ini lazim disebut kredit modal kerjakredit produk karena bantuan modal kerja digunakan untuk menutup biaya- biaya eksploitasi perusahaan secara luas.Kredit ini berupa pembelian bahan baku,bahan penolong,dan biaya-biaya produksi lainnyaseperti upah buruh, biaya pengepakan, distribusi dan sebagainya. Tujuan kredit ini untuk meningkatkan produksi, baik peningkatan kuantitatif maupun kualitatif. 2 Kredit investasi Pengertian kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal. Yang dimaksudkan disini adalah pembelian barang-barang modal serta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasimodernisasi maupun ekspansi proyek yang sudah ada atau pendirian proyek baru, pembangunan pabrik, pembelian mesin-mesin yang semuanya itu ditujukan untuk meningkatkan produktifitas. Ketentuan-ketentuan pokok mengenai kredit investasi selalu disesuaikan dengan program pemerintah untuk mendorong kegiatan usaha dengan kesempatan kerja yang besar atau usaha padat tenaga. Ketentuan-ketentuan tersebut antara lain: a Jangka waktu kredit b Golongan kredit investasi Universitas Sumatera Utara c Pembiayaan sendiri d Suku bunga kredit investasi e Jaminan 19

B. Prosedur pemberian kredit perbankan