a. Perhitungan semua kewajiban utang nasabah harus segera diselesaikan
sampai dengan tanggal pelunasan utang pokok, utang bunga, denda - denda jika ada , dan biaya administrasi lainnya.
b. Nasabah diharuskan mengembalikan sisa lembarblangko cek dan giro
bilyet yang belum dipergunakan, jika ada. Periksa rekening pinjaman untuk menyatakan nomor-nomor yang harus dikembalikan.
c. Untuk mencegah timbulnya claim dari nasabah karena tidak
lengkapnya pengembalian dokumen-dokumen jaminan, bank harus mengadakan inventarisasi atas dokumen yang disimpan pada berkas
jaminan dan dicocokkan dengan catatan yang tersedia.
d. Untuk maksud fiat-royaatas catatan pada dokumen-dokumen jaminan
yang berupa tanah bersertifikat, bank dapat membantu pengurusan royanya kepada kantor pendaftaran tanah sesuai prosedur yang
berlaku.Biaya-biaya apabila ada, menjadi beban nasabah.
e. Penyerahan kembali dokumen-dokumen jaminan kepada nasabah
hanya dapat dilakukan setelah nyata-nyata nasabah menyelesaiakan semua kewajibannya. Penyerahan dokumen jaminan tersebut harus
dengan surat tanda terima dan ditanda tangani oleh yang berhak. Surat tanda terima tersebut harus disimpan pada berkass jaminan.
f. Dalam hal pelunasan kredit oleh salah satu anggota group atau
pimpinan-pimpinan group dalam pembiayaan atas group, maka pengembalian dokumen jaminan kepada nasabah hanya dapat
dilaksanakan dengan sepengetahuan dan seizing direksi.
g. Dalam hal pelunasan kredit oleh nasabah yang jelas-jelas menikmati
fasilitas atau diduga masih menikmati fasilitas kredit, maka mengembalikan dokumen juga harus sepengetahuan dan seizing
direksi.
h. Beritahukan kepada bagian kas bahwa setelah seluruh jumlah utang
dilunasi, rekening, pinjaman, atas nama nasabah yang bersangkutan ditutup.
i. Buatlah surat penegasan pelunasan yang antara lain berisi pernyataan
terima kasih atas terjalinnya hubungan baik antara nasabah dengan bank pada waktu-waktu yang lalu.
j. Catat pelunasan kredit tersebut pada kartu informasi intern untuk
menjaga agar informasi tetap mutakhir.
21
C. Sasaran pengembangan kredit
Sejak pemerintah menerapkan program yang terencana yang dituangkan dalam REPELITA, perbankan mempunyai peranan aktif dalam penyediaan
21
Hasanuddin rahman,Aspek-aspek Hukum pemberian kredit perbankan di Indonesia, Citra Adtya Bakti,Bandung, 1995,hal 93
Universitas Sumatera Utara
pengembangan kredit, baik kredit jangka pendek maupun jangka menengah. Dalam berjalannya proses pembangunan, pemerintah semakin memberikan
prioritas untuk mengatasi kesenjangan sosial dalam masyarakat golongan
lemah yang belum dilayani secara khusus oleh perbankan.
Oleh karena itu dalam rangka menunjang pemerataan pembangunan dan membantu memperluas kesempatan kerja, pemerintah mulai memperkenalkan
program kredit investasi kecil KIK dan kredit modal kerja permanen KMKP yang ditujukan khusus untuk golongan ekonomi lemah.Sebagai
upaya untuk memperluas kesempatan berusaha bagi masyarakat pedesaan, perbankan juga menciptakan progam kredit mini, midi, kredit investasi, kredit
untuk koperasi. Prioritas penyaluran kredit sekarang ini didominasi oleh kredit modal kerja, berdasarkan penggunaannya, prioritas kedua diduduki oleh kredit
investasi dan disusul oleh kredit konsumsi. Pada uraian berikut akan dijelaskan secara ringkas pengertian ketiga prioritas kredit diatas.
1. Kredit modal kerja
Pengertian kredit modal kerja adalah kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan
modal kerja perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Kredit ini berupa pembelian bahan baku, bahan penolong, dan biaya-biaya
dan sebagainya. Tujuan kredit ini untuk meningkatkan produksi, baik peningkatan kuantitatif maupun kualitatif.
2. Kredit investasi
Pengertian kredit investasi adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk
melakukan investasi atau penanaman modal. Yang dimaksud disini adalah untuk pembelian barang-barang modal serta jasa yang diperlukan untuk
rehabilitasimodernisasi maupun ekspansi proyek yang sudah ada atau pendirian proyek baru, pembangunan pabrik, pembelian mesin-mesin yang
semuanya itu ditujukan untuk meningkatkan produktifitas. Ketentuan-ketentuan pokok mengenai kredit investasi selalu disesuaikan
dengan program pemerintah untuk mendorong kegiatan usaha dengan kesempatan kerja yang besar atau usaha padat tenaga.
Universitas Sumatera Utara
3. Kredit konsumsi
Pengertian kredit konsumsi adalah kredit yang diberikan oleh bank utau lembaga keuangan lainnya kepada pihak perseorangan, termasuk pegawai
bank pelapor, untuk keperluan konsumsi dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain.
22
D. Pengamanan kredit