Pelayanan Dokter TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Pelayanan Dokter

Pelayanan kedokteran medical services adalah bagian dari pelayanan kesehatan health services yang tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasaran utamanya adalah perseorangan ataupun keluarga Azwar, 1996. Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, dinyatakan bahwa tenaga kesehatan termasuk dokter dalam melaksanakan kewajibannya wajib mematuhi standar profesi dan menghormati hak-hak pasien. Hak-hak pasien adalah hak atas informasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia kedokteran dan hak atas pendapat kedua Soeroso, 2002. Peran dokter di rumah sakit dalam NHS National Health Service Inggris, dokter dapat dikategorikan dalam hierarki sebagai berikut Roebertson-Steel dan Vaughan, 1996 : 1. The Consultant – Dokter spesialis konsultan; 2. The Senior Registrar – Dokter spesialis senior; 3. The Registrar – Dokter spesialis; 4. The Senior House Officer – Dokter ruanganresiden senior; 5. The House Officer – Dokter rangandokter residen junior Soeroso, 2000. Menurut American College of Occupational and Enviromental Medicine 2010, dokter ideal adalah: 1. Dokter bersedia menerima pasien tanpa memandang status sosial dan cara bayar. 2. Dokter memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. 3. Dokter menghormati dan bertanggung jawab penuh dengan keadaan pasien 4. Dokter menghasilkan tingkat kesembuhan yang tinggi untuk pasien serta mendapatkan pendapatan tanpa biaya pengobaatan yang mahal Hubungan dokter-pasien dapat dilihat dari berbagai pendekatan yang berbeda, namun terkait satu dengan yang lain. 1. Hubungan kebutuhan; pasien butuh pertolongan medis, dokter butuh pasien sebagai subyek profesinya. Universitas Sumatera Utara 2. Hubungan kepercayaan; pasien menyerahkan diri kepada dokter karena percaya pada integritas dan kemampuannya. Pasien percaya dokter akan merahasiakan segala sesuatu tentang dirinya. Dokter percaya pasien akan jujur dan beritikad baik terhadap dirinya. 3. Hubungan keprofesian; interaksi dan kerja sama antara seorang professional medis dengan penerima jasa professional itu. Hubungan ekonomi antara produsen jasa dengan pembeli atau pengguna jasa itu, yang membawa konsekuensi keuangan. 4. Hubungan hukum; antara satu subyek hukum dengan subyek hukum lain Jacobalis, 2005. Dalam KODEKI terdapat pasal-pasal tentang kewajiban dokter terhadap pasien yang merupakan hak-hak pasien yang perlu diperhatikan. Pada dasarnya hak-hak pasien adalah sebagai berikut : 1. Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya sendiri, dan hak untuk mati secara wajar. 2. Memperoleh pelayanan kedokteran yang manusiawi sesuai dengan standar profesi kedokteran. 3. Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi dari dokter yang mengobatinya. 4. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan, bahkan dapat menarik diri dari kontrak terapeutik. 5. Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan diikutinya. 6. Menolak atau menerima keikutsertaannya dalam riset kedokteran. 7. Dirujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan, dan dikembalikan kepada dokter yang merujuknya setelah selesai konsultasi atau pengobatan untuk memperoleh perawatan atau tindak lanjut. 8. Kerahasiaan dan rekam mediknya atas hal pribadi. 9. Memperoleh penjelasan tentang peraturan rumah sakit. 10. Berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniwan, dan lain-lain yang diperlukan selama perawatan di rumah sakit. Universitas Sumatera Utara 11. Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya rawat inap, obat, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan rontgen, Ultrasonografi USG, CT-scan, Magnetic Resonannce Imaging MRI, dan sebagainya kalau dilakukan, biaya kamar bedah, kamar bersalin, imbalan jasa dokter dan lain-lainnya Hanafiah dan Amir, 2009.

2.4. Fenomena Pasien Berobat ke Luar Negeri